Sick

489 45 3
                                    

Saat ini Ezio sedang dilanda rasa bingung dan khawatir. Kekasihnya, Ravennzy saat ini menghilang entah kemana. Ia sudah mencari Ravennzy ke kelasnya, kantin, dan menanyakan nya ke beberapa teman sekelas Ravennzy. Hasilnya nihil, mereka tidak mengetahui dimana Ravennzy berada.

Melihat Ezio yang hanya diam melamun, menjadi tanya tanda didalam diri Claire.

"Zio, are u okay?" tanya Claire.

"Hum? i'm okay, Claire." jawab Ezio.

"Kau jangan menyembunyikan sesuatu padaku, katakanlah." ucap Claire.

"Aku sedang bingung, Ravennzy hari ini tidak masuk sekolah. Aku sudah mencarinya dan menanyakan ke beberapa temannya, mereka tidak tahu dimana Ravennzy." jawab Ezio dengan wajah yang tak bersemangat.

"Apa kau sudah menanyakan ke Farrelino dan Marvel? mereka sangat dekat bukan? mungkin saja mereka tahu." ucap Claire.

"Farrelino dan Marvel juga tidak masuk sekolah hari ini." ujar Ezio.

"Yasudah, kau tenang saja. Pasti setelah ini Ravennzy akan mengabarimu. Jangan khawatir, Ezio." ucap Claire.

"Baiklah. Terimakasih, Claire." ucap Ezio.

Saat ini Marvel dan Farrelino sedang berada dirumah Ravennzy. Sebenernya Marvel dan Farrelino hari ini bersekolah, hanya saja tadi pagi mereka terlambat dan gerbang sudah ditutup, lalu mereka memilih untuk pulang kerumah Marvel. Setelah mendapatkan panggilan dari Reyen yang menanyakan keberadaan Ravennzy, mereka berdua pun langsung bergegas kerumah Ravennzy.

"Aku kira kau sudah berada disekolah, Ven."  ujar Farrelino.

"Bagaimana aku bisa bersekolah, bodoh! kau tidak lihat tanganku tidak bisa digerakkan sama sekali?" ujar Ravennzy.

"Bagaimana kau bisa seperti ini? sama sekali tidak bisa digerakkan?" tanya Marvel.

"Tidak. Aku pun tidak tahu kenapa tanganku seperti ini. Ketika aku bangun jam 3, tiba tiba tanganku sakit. Saat ingin ku gerakkan, tanganku malah terasa kejang dan membengkak." jelas Ravennzy.

"Apakah itu sakit, Ravennzy?" tanya Farrelino.

"Sakitlah bodoh! kau ini mengapa bertanya dengan pertanyaan bodoh. Jika tidak sakit, aku pasti akan bersekolah." ucap Ravennzy kesal.

"Mana ku tahu, kan aku hanya bertanya." ucap Farrelino.

"Sudah, diam. Oh ya, Ravennzy. Reyen tadi meneleponku. Katanya, Ezio mencarimu." ucap Marvel.

"Sudah ku duga. Aku tidak bisa memegang ponselku sendiri. Jadi aku tidak bisa memberikan kabar pada pacarku." jelas Ravennzy.

"Yasudah, biar ku telpon Ezio. Nanti kau tinggal berbicara saja kepadanya." ucap Marvel.

"Terimakasih, Marvel. Cepatlah, sebelum Ezio semakin khawatir." ucap Ravennzy.

"Sabar bodoh, sudah bagus aku mau menolongmu." ucap Marvel.

Marvel sedang mengetikkan sesuatu pada ponselnya. Menelepon Ezio, dan menunggu pria itu mengangkat teleponnya.

Diseberang sana, Ezio. Sedang berkumpul dengan Reyen dan Claire. Menatap ponselnya dengan heran, ada apa Marvel menelponnya?

"Siapa, Zi?" tanya Reyen.

"Marvel. Ada apa ya dia meneleponku, tumben sekali." ucap Ezio.

"Angkat saja dulu, mungkin saja ia ingin memberitahu tentang Ravennzy." ucap Claire.

"Baiklah, aku mengangkatnya dulu." ucap Ezio.

"Halo?" ucap Ezio pada sosok diseberang sana.

"Halo, babe. Ini aku, Ravennzy. Kau mencariku? maaf telah membuatmu khawatir." ucap Ravennzy.

"Ravennzy? astaga. Kau kemana saja? aku mencarimu, kenapa tidak memberikan kabar padaku? aku mengkhawatirkanmu." ucap Ezio.

"Tanganku sakit sayang. Aku ingin menelepon mu tapi tanganku tidak bisa digerakkan sama sekali. Ini saja Marvel yang membantuku untuk menelepon mu." jelas Ravennzy.

"Apa yang terjadi? bagaimana tanganmu bisa seperti itu? apa sudah diberikan obat?" tanya Ezio.

"Sepertinya keseleo. Aku pun tidak tahu, sayang. Aku belum memberinya obat. Tapi tenang saja, setelah ini aku akan pergi untuk mengurut tanganku. Jangan khawatir sayang." ucap Ravennzy.

"Yasudah kalau begitu. Cepat sembuh, sayang. Segera beri kabar kepadaku. Jangan lupa makan dan jangan banyak bergerak. Aku mencintaimu!" ucap Ezio.

"Baiklah, gemesku. Aku lebih mencintaimu." ucap Ravennzy.

" ucap Ravennzy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RAVENNZY - ChenjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang