School

269 25 0
                                    

Keesokan harinya, Ravennzy sudah mulai bersekolah seperti biasanya. Sebenarnya ia ingin berangkat sendiri, tapi saat membuka pintu rumah, ternyata dua sahabatnya sudah berada didepan rumah.

"Ngapain kalian berdua kesini?" Tanya Ravennzy.

"Ya jemput lo lah, emang lo bisa berangkat sendiri?" Jawab Farrelino.

"Yaudah, ayo berangkat sekarang." Ucap Ravennzy.

Sebenarnya tangan Ravennzy belum sembuh total, ia masih merasakan sakit walau tidak separah kemarin. Tapi demi Ezio, ia akan bersekolah, karena Ravennzy sudah sangat merindukan kekasih lucu nya itu.

Sesampainya disekolah, Ravennzy dan Farrelino langsung menuju kelas mereka, sedangkan Marvel menuju ke toilet terlebih dahulu. Saat dikelas, Ravennzy langsung membuka ponselnya dan ingin menghubungi Ezio. Namun, ia membatalkan nya karena ia akan menemui Ezio nanti.

Ezio, Claire dan Reyen baru saja keluar kelas dan menuju ke kantin untuk membeli sarapan. Saat sedang berjalan menuju kantin, mereka bertemu dengan Marvel.

"Eh Ezio, Claire, Reyen, mau kemana?" Tanya Marvel.

"Mau kekantin Vel" Ujar Reyen.

"Oh iya Vel, Ravennzy sudah mulai sekolah belum?" Tanya Ezio.

"Soalnya, Ravennzy belum menghubungi aku." Lanjut Ezio.

"Oh Raven, ada itu Ravennzy. Dia lagi sama Farrelino, sebenarnya kita berangkat bareng bertiga. Tapi gua langsung ke toilet dulu. Kenapa, Zi? ada yang mau diomongin sama Raven? biar gua sampaikan nanti." Jelas Marvel.

"Oh gitu, ga ada kok. Aku cuma tanya aja, terimakasih ya Marvel." Ucap Ezio seraya memberikan senyuman yang lucu.

"Yaudah, gua duluan ya. Nanti gua bilangin ke Raven, see u!" Ujar Marvel, lalu langsung berjalan meninggalkan Ezio dan kedua sahabatnya.

Setelah mengobrol sedikit dengan Ezio, Marvel langsung menuju ke kelasnya yang disana sudah ada Ravennzy serta Farrelino.

"Rav, ada Ezio tadi." Ucap Marvel.

"Dimana?" Tanya Ravennzy.

"Tadi ketemu pas mau balik ke kelas, dia mau kekantin, sama Reyen dan Claire juga." Ujar Marvel.

"Terus dia nanyain lo, udah sekolah apa belum. Lo ga ngabarin dia ya, Rav? Kasian itu anaknya nanyain." Lanjut Marvel.

"Iya, gua belum ngabarin. Tadinya mau ngabarin, tapi ga jadi karena gua mau samperin langsung." Ucap Ravennzy.

Sesuai dengan omongannya tadi pagi. Pada jam istirahat ini, Ravennzy langsung bergegas menuju kelas Ezio. Namun setibanya disana, ternyata Ezio tidak ada. Dan saat bertanya dengan teman kelasnya Ezio, mereka mengatakan bahwa Ezio sudah keluar kelas menuju kantin.

Setelah ia mengetahui bahwa kekasihnya di kantin, Ravennzy langsung menyusul Ezio ke kantin.

"Tau gitu gua langsung kekantin aja daritadi, ikut Marvel sama Farrel." Batin Ravennzy.

Sesampainya di kantin, ia langsung melihat kedua sahabatnya duduk bersama Ezio, Claire, dan Reyen. Ravennzy pun langsung menghampiri mereka berlima.

"Ga percayaan sih gua bilang, Ezio itu pasti ke kantin" Sindir Farrelino.

Ravennzy hanya bisa menghela nafas, dan berpura pura tidak mendengarkan celotehan Farrelino. Ia pun langsung mengambil tempat duduk disebelah kekasihnya.

"Sayang." Panggil Ravennzy.

"Kenapa, Raven? kamu udah mulai sekolah hari ini, bagaimana kondisi tangannya? apa sudah lebih baik?" Tanya Ezio.

"Tangan ku sudah lebih baik dari sebelumnya, sayang. Aku bersekolah karena aku sudah sangat merindukanmu. Maaf karena aku tidak menghubungi mu." Jelas Ravennzy.

"Yasudah, tidak apa apa. Bagus jika sudah lebih baik dari kemarin kemarin. Lain kali kau harus lebih berhati hati ya. Agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi, kau ngerti?" Ucap Ezio.

"Ya, aku mengerti sayang. Terimakasih." Ujar Ravennzy.

RAVENNZY - ChenjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang