Chapture 38

355 17 5
                                    

Sebelum nya makasih lho udah mampir buat baca cerita aku, jangan lupa vote cerita ini karna dengan kalian vote berarti kalian menghargai karya nya aku... 🌷💐
Big thanks 🤩

Happy reading.... 😁






****

Shion mondar mandir gak jelas di apartement milik nya berulang kali ia mengigit ujung kuku jempol nya dan pandangan nya terus menatap gelisah pada sesuatu diatas meja riasan nya, sesekali ia menarik nafas panjang untuk memberanikan diri memencet kontak nomer bertuliskan (NAMIKAZE NARUTO) pada IPhone nya.

"Huft.... Gimana dong? Apa gue samperin aja kali yaa...?" gumam nya.

Lalu ia mengeleng kuat kepala nya saat membayangkan hal-hal buruk yang bersarang dikepala nya "engga... Engga... "

Shion menarik kuat rambut nya dan menjerit kesetanan "Aa arrrggghhh..... Anjirrr.... " frustasi nya.

"Dahlah, terserah lo mau Terima atau gak yang jelas lo harus tau soal ini"

"Lagian gak mungkin juga tuh orang bakal nurut kalau gue suruh kesini, yaa kali presdir datangin rakyat jelata kayak gue, kayak nya emang kudu gue samperin langsung ke kantor nya atau ke mension nya sekalian deh" gerutu nya kediri sendiri.

Shion bergegas ganti pakaian untuk menghampiri Naru lalu ia menyamber benda yang selama seminggu terakhir menjadi beban terbesar dihidup nya.




****

Shion berjalan angkuh tanpa peduli Sarah yang melongo memperhatikan langkah nya sejak ia tampak di lorong menuju ruangan Naru dengan cepat Sarah bangkit berniat mencegah Shion menerobos masuk ke ruangan Naru tanpa janji terlebih dahulu namun Sarah kalah cepat oleh langkah lebar dari kaki jenjang Shion yang lebih dulu menerobos masuk dan membuka paksa pintu ruangan Naru.

"Maaf non----

Naru dan Sai menatap heran pada kedua nya didepan pintu masuk "maaf tuan muda" bungkuk Sarah merasa bersalah.

"It's oke... " balas Naru.

"Nona, maaf... Anda gak bole masuk karna anda belum buat janji kepada tuan muda Naru" peringat Sarah lembut sedang Shion menoleh sengit pada Sarah.

"Gapapa Sarah, biarin dia masuk kamu lanjutin kerjaan kamu aja" final Naru.

"Tapi tuan---

"It's Oke... " tekan Naru.

"Baik tuan... "

Naru menarik nafas nya "masuk... " titah nya pada Shion.

Sai menatap bingung tapi tetap stay cool di tempat duduk nya dihadapan Naru.

Sai memutar kursi nya menghadap Shion yang masih berdiri di depan pintu "Ada perlu apa...?" tanya Sai.

"Maaf tuan kalau saya mengganggu tapi saya perlu bicara empat mata dengan tuan muda Naru" ucap Shion sambil membungkuk.

Sai menautkan kedua alis nya lalu menatap Naru sedang Naru yang di tatap malah acuh tak acuh dengan mengedik bahu nya.

The Merriage || (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang