Sebelum nya makasih lho udah mampir buat baca cerita aku, jangan lupa vote cerita ini karna dengan kalian vote berarti kalian menghargai karya nya aku... 🌷💐
Big thanks 🤩Happy reading.... 😁
***
3 YEAR LATER, TOKYO JEPANG 🇯🇵
Naruto dan Hinata berjalan Angkuh dengan tangan yang terus bertautan ke sebuah pemakanan mewah.
Tatapan Naruto tampak datar dengan sebelah tangan yang ia masukkan disaku celana nya, sedang Hinata yang berada disamping nya memperlihatkan wajah yang gugup.
Semua orang menatap Naruto dan Hinata yang baru aja tiba di acara pemakanan itu.
"Papi bangun.....
Jangan tinggalin aku, bangun pi...." raung Shizuka dengan isakan piluh didekapan Nawaki."Papiiii......." jerit nya lagi.
Nawaki terus aja mengelus punggung mungil adik nya yang sudah tak mampu lagi menopang tubuh nya yang sekarang sudah bersimpuh diatas tanah depan kuburan Jiraya.
Naruto melepas tautan tangan nya dan Hinata ia berjalan ke gundukan tanah baru itu, lalu diletakkan nya buket bunga yang Hinata pegang sejak tadi diatas gundukan tanah itu.
Ia juga mengengam kedua tangan nya dan memejam mata untuk memanjatkan doa untuk mendiang Jiraya yang baru aja menghembuskan nafas akibat penyakit jantung yang menyerang nya 3th belakangan.
Tapi Nawaki seolah tak terima buket pemberian Naruto, ia segera membuangan nya kebawah kaki Hinata, tatapan mata nya juga tajam ke arah Hinata yang hanya mampu menunduk takut disebelah Ino, Khusina dan Rin hanya mampu mendengkus.
"Pergi lo bedua, bokap gue gak butuh doa dan buket itu" ucap Nawaki dengan nada dingin.
"Lo bedua datang kesini cuma mau ngejek bokap dan keluarga gue kan...?" tuduh nya.
Nawaki mendekati Hinata lalu ia menujuk Hinata sadis "Dan lo perempuan penggoda" Hinata semakin menunduk, Ino mendecih sebel mendengar nya.
Naruto sudah akan mendekat dan memukul Nawaki, tapi Sai lebih dulu mendorong dada Naruto yang entah sejak kapan berdiri didepan nya.
"Ini pemakanan jangan buat kacau, Nawaki cuma lagi gak stabil, maklumin aja lah..." bisik Kakashi.
Rahang Naruto mengerat dengan nafas memburu menahan amarah nya yang sudah siap meledak melihat wanita nya dihina didepan nya.
Hinata sudah mengeluarkan air mata nya sedang naruto yang sudah lebih dulu mampu mengatasi emosi nya ia hanya menatap datar Nawaki yang sedang emosi gak jelas menurut nya.
"Puas kan lo udah ngancurin, keluarga gue sampai ke akar nya" lanjut nya.
"DAN PUAS KAN LO LIAT ADIK GUE HANCUR SEHANCUR HANCURNYA SEKARANG, HAH...." bentak nya pada Hinata.
Nawaki melampiskan semua kekesalan nya pada Hinata.
Tanpa mengatakan apa pun Naruto langsung menarik tangan Hinata untuk meninggalkan pemakanan mewah itu.
"BERENGSEKKKK......." Erang Nawaki.
Air mata nya yang sejak tadi ia sembuyikan dari adik dan mami nya seolah luntur begitu aja dari wajah tegar nya.
***
"Papaaaa....." Teriak balita 3th itu saat melihat Naruto memasuki Mensions mewah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Merriage || (On Going)
De Todo"gimana hasil nya...?" tanya naruto saat hinata baru keluar dari kamar mandi. hinata mengeleng lesu wajah nya tampak murung dan merasa bersalah, naruto langsung memeluk hangat tubuh mungil hinata "it's oke kita coba terus aja yaa... " . *** "AKU H...