Visual Character & Awalan

1.1K 118 19
                                    


𝐂𝐡𝐚𝐫𝐚𝐜𝐭𝐞𝐫 ;

𝐓𝐞𝐧𝐠𝐤𝐮 𝐅𝐚𝐭𝐢𝐡 𝐀𝐥 - 𝐁𝐚𝐫𝐫𝐚

" Dek Rena itu jodoh yang Allah kasih untuk Mas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Dek Rena itu jodoh yang Allah kasih untuk Mas. Kekuranganmu itu tugas saya yang melengkapi, jadi kalau sekiranya Rena salah. saya yang akan meluruskan."

𝐀𝐝𝐳𝐤𝐢𝐚 𝐑𝐞𝐧𝐚𝐝𝐢𝐧 𝐏𝐮𝐭𝐫𝐢

"Mas Fatih itu sempurna, jadi jangan sama perempuan kaya Rena yang pas baca al - qur'an bersama masih sering ketinggalan bacaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas Fatih itu sempurna, jadi jangan sama perempuan kaya Rena yang pas baca al - qur'an bersama masih sering ketinggalan bacaannya."

.

.

.

𝐅𝐀𝐓𝐈𝐇

𝐅𝐀𝐓𝐈𝐇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Ketika malam tiba terkadang hanya cahaya bulan yang di bantu sinar bintang bertugas menerangi kelamnya langit di saat hampir seluruh manusia memilih tidur untuk mengisi tenaganya sampai hari esok kembali datang. Namun ia disini untuk sekedar memandangi. Indah, ciptaan tuhan yang begitu di agungkan. Bahkan ketika ia merasa penat dengan permasalahan dunia yang tak ada ujungnya, tak akan bosan ia memandangi malam di dalam sepi setelah menunaikan solat malam yang menjadi kebiasaannya.

Biasanya, ia akan duduk di pelataran pondok dengan kursi kayu tua yang menemaninya.

Memandangi dengan penuh puja, di selingi sholawat ringan yang mengalun dengan merdu di setiap bait demi bait yang ia lantunkan lewat belah bibirnya.

Kesendirian yang begitu menenangkan bagi Fatih. Tentang malam, sepi, dan suara sholawat yang bersahut-sahutan dengan suara jangkrik yang seolah beradu tanding tentang siapa yang paling patut di beri penghargaan setelah ini.

Kesendirian selalu mengisi malamnya.

Tapi, untuk kali ini Fatih sadar ketika sosok lain sudah mengisi hidupnya yang tak pernah ia sangka akan terjadi sebegitu cepatnya ketika ia menginjaki kota Jakarta.

Di pelataran rumah miliknya, gadis itu duduk memandangi dengan sorot mata bergetar seolah barusaha tetap kukuh atas ucapannya beberapa saat lalu yang membuat Fatih memilih beranjak dan duduk di sini berniat menenangkan pikiran.

Jujur, bertatapan langsung dengan perempuan adalah hal tabu yang tak pernah Fatih lakukan selain pada Ibundanya. Namun, sekali melihat ia jelas menerka-nerka apa yang akan gadis itu lontarkan dengan sorot mata berkaca-kaca.

"Aku.., minta maaf atas keinginan bunda yang membuat Mas Fatih harus terlibat alur hidup denganku yang tidak ada apa-apanya begini."

Menghela napas pendek, Akhirnya di tariknya gadis itu kedalam dekapan yang tak pernah ia lakukan pada gadis manapun selain pada sosok mungil yang terlihat menegang dengan badan kaku yang tak mampu berkutik sedikitpun.

Menaruh dagu keatas kepala Rena──gadis yang masih terdiam kaku, mengusap bahunya sedikit demi sedikit hingga sejenak rasa hangat yang mampu membuat ketegangan pada tubuh kurus itu mengendur perlahan-lahan.

"Kamu berhak mengucapkan apapun yang mengganggu pikiranmu, tapi kabur dari masalah itu bukan hal yang patut kamu lakukan. Apalagi meminta saya pergi dan mencari gadis lain yang lebih baik dari kamu. Tidak ada Rena, Allah mentakdirkan kamu untuk saya. Berarti dari jutaan wanita yang ada di muka bumi ini, kamulah gadis terbaik yang sudah di garisi alam semesta untuk saya dan tidak ada siapapun yang lebih pantas berada di posisi kamu selain Renadin putri. hanya kamu ya habibati."

Kalimat itu, menghancurkan tembok kokoh yang Rena bangun setinggi langit untuk Fatih.












...

Spesial ramadan yg aku janjikan, semoga suka..

Tapi akan aku tarik kembali kalau yang minat jauh dari pada great cheater, thx u.

𝐅𝐀𝐓𝐈𝐇 | 𝚟𝚛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang