୨ chapter five ୧

38 22 0
                                    

Dapur rumah yang di tempati oleh Ni-ki sangat berantakan. Hampir semua alat dan bahan di keluarkan karena Livy ingin memasak sesuatu.

Livy yang sedang sibuk memasak dan Ni-ki yang hanya duduk santai di kursi seraya memandangi sisi belakang dari seorang Livy Isabella.

“Gila. Berasa di masakin istri gue,” gumam Ni-ki dari belakang yang masih bisa di dengar oleh Livy yang tengah memasak.

Livy  menoleh ke belakang dan memasang ekspresi geli. “Gak dulu. Bisa-bisa depresi berat gue karena jadi istri lo.” Livy menolak mentah-mentah.

Ni-ki mencebik dan menyisir rambutnya ke belakang. “Gue ganteng loh, Kak. Yakin lo mau nolak cowok ganteng kayak gue?”

“Idih, gila! Narsis banget lo, ya.” ucap Livy sebal.

“Mata lo udah rusak beneran kayaknya, ya, Kak?” tanya Ni-ki memastikan.

“Heh! Sembarangan aja lo ngomong!” sungut Livy sebal.

Kemudian, keduanya terdiam. Keduanya sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Livy yang sibuk mengaduk mie instan buatannya dan Ni-ki yang sibuk dengan pikirannya sendiri.

Ni-ki tersenyum bangga seraya menatap punggung Livy. “Ternyata seru juga jadiin lo babu,”

Livy menoleh ke arah Ni-ki. “Mendingan lo diem deh.” sungut Livy dengan raut wajah marah. “Orang lagi sakit malah lo suruh-suruh gini,”

“Lagian gue tawarin jadi istri gue gak mau. Yaudah, jadi babu gue aja.” Ni-ki tersenyum jahil. “Lumayan gratis,”

Livy berjalan menuju Ni-ki seraya membawa pisau dapur di tangannya. “IH, NI-KI! GUE BUNUH JUGA LO LAMA-LAMA!” seru Livy seraya menodongkan pisau dapur tersebut ke arah wajah Ni-ki.

Ni-ki hanya tertawa sebagai responnya atas seruan Livy sehingga membuat Livy menurunkan pisau tersebut. Livy memandang Ni-ki dengan tatapan kebingungan.

“Lo kenapa ketawa-ketawa sih?! Gue bunuh beneran lo, ya, Ni-ki!” Livy mengancam.

“Ga lucu kalau ada berita 'Seorang perempuan tega membunuh calon suaminya',” ucap Ni-ki yang di iringi tawa khas miliknya.

“GUE TUSUK BENERAN LO, BANGSAT!”

ʚ୨🌷୧ɞ

“Perut lo masih sakit, Kak?” Ni-ki duduk bersebelahan dengan Livy di atas kasur milik Konon. Ni-ki sedang memainkan ponselnya dan Livy hanya berdiam diri.

Livy melirik Ni-ki sebentar. “Udah baikan. Ngapain lo nanya-nanya gue?” ketus Livy.

Ni-ki terkekeh mendengar jawaban ketus dari Livy. “Nanya doang, dek. Galak amat,”

Livy melirik Ni-ki sebal. “Dek, dak, dek. Gue lebih tua satu tahun daripada lo, ya!”

“Santai, babe.”

Livy memilih menyelesaikan percakapan mereka. Lama-lama, ia pusing berbicara dengan remaja asal Jepang itu

“Kemarin lo pulang sama siapa, Kak?” Ni-ki membuka topik obrolan mereka kembali.

Livy mengangguk-angguk singkat mendengar pertanyaan Ni-ki. “Kemarin gue pulang di anterin sama si Juan. Dia yang ngajak sih.”

Ni-ki berdehem. “Kenapa lo terima ajakan si Juan?”

Livy mencebik sebal. “Lo polos atau bego? Daripada gue capek-capek jalan kaki, ya mending gue terima lah ajakan dia.”

Air muka Ni-ki berubah. “Kenapa harus pulang sama Juan? Lo bisa naik ojol kan?” tanya Ni-ki dengan nada tidak suka.

“Kenapa sih, Ki? Kok kayaknya gak suka gitu sama Juan? Dia baik tau!” Livy memandang Ni-ki aneh.

“Gak apa-apa. Gue cuman nanya.” jawab Ni-ki seadanya saja.

Livy hanya mengangguk-angguk.

Ni-ki memilih fokus pada ponselnya kembali. “Lo tidur aja. Gue jagain di sini.” ucap Ni-ki yang tetap tidak mengalihkan pandangannya dari ponsel.

“Gak ngantuk,”

“Yaudah, terserah.”  jawab Ni-ki cuek.

Livy memandang Ni-ki cemberut. “Ni-ki marah sama aku, ya?”

“Gak,”

“Tuhkan! Itu ngomongnya singkat. Pasti marah sama aku, ya?” Livy menuding dan masih tidak percaya.

“Gue gak marah, Kak.” ucap Ni-ki sabar dan penuh pengertian.

Livy merangkul lengan Ni-ki dan menatap Ni-ki dengan tatapan tidak percaya. “Ah, masa sih? Aku gak percaya.”

Ni-ki mengusak rambut Livy gemas. “Gue tendang lo keluar lama-lama, ya, Kak.”

“Gue laporin polisi lo, ya.” sebal Livy.

Ni-ki ikut menatap Livy kesal. “Kok gak pakai aku-kamu lagi?”

“Lo ngeselin. Males gue, ah.”

“Dih? Daripada lo sok lucu.” ucap Ni-ki membuat Livy menatapnya marah.

“Emangnya yang bilang gue lucu siapa?!” balas Livy galak.

“Gue yang bilang,”

ʚ୨🌷୧ɞ

HELLO ♡ !

Aku lagi libur makanya bisa up cerita deh sksksk 😻.

Anyway, ku kira libur satu bulan.
Ternyata, hanya dua hari 🧟‍♀. Aku terlalu berharap ygy, but it's okeyy 😭💟!

See u on the next chapter and have a nice day, mi luv 🎀🎀

love n hate ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang