୨ chapter seven ୧

25 12 0
                                    

Livy turun dari motor Ni-ki dengan tatapan bingung karena sedaritadi Ni-ki hanya diam. Hanya berbicara secukupnya saja. Di tanya kenapa, jawabnya gak papa.

Livy menepuk jok belakang motor Ni-ki dengan kencang sehingga membuat Ni-ki menoleh ke arahnya. “Kok diem aja sih?”

Ni-ki berdecak. “Masuk. Bawa jajanannya.”

“Jawab gue dulu,” ucap Livy.

“Masuk, Kak.” Ni-ki berkata dengan ekspresi kesal.

Karena melihat ekspresi wajah Ni-ki yang kesal, Livy pun memutuskan untuk masuk saja ke dalam rumah. “Fine! Gue masuk ke dalam.”

Livy berjalan cepat meninggalkan Ni-ki sendiri di depan rumahnya. Livy membanting pintu dengan kasar.

Ni-ki menendang udara dengan raut wajah yang muram. “Sial! Kok bisa sih Kak Livy nerima si brengsek itu jadi pacarnya?!

ʚ୨🌷୧ɞ

Livy tengah duduk di teras rumahnya seraya bermain ponsel. Gadis itu di temani dengan camilan dan segelas es teh. Tanpa sengaja, Livy melihat Ni-ki sedang mengeluarkan motornya. Livy seketika berdiri dan mendekati Ni-ki.

“NI-KI! MAU KEMANA?!” seru Livy ceria, sedangkan Ni-ki hanya meliriknya sebentar.

“Mau ke rumah Sherly,” jawab Ni-ki cuek sehingga membuat mood Livy menjadi jelek.

Livy mengangguk-angguk. “Lo pacaran sama dia, ya?”

“Sok tau!” Ni-ki mendorong dahi Livy dengan jari telunjuknya sehingga membuat Livy berdecak.

“Gue serius!” Livy bersedekap dada dan menatap Ni-ki dengan kesal karena di cuekin.

“Gue lebih serius,” jawab Ni-ki seraya memasang helm di kepalanya.

Livy berdecak. Kemudian, otaknya berpikir mencari topik pembicaraan. “Eh, boleh ikut jalan sama lo gak? Gue mau kenalan juga sama si Sherly.”

Ni-ki memandang Livy aneh. “Mau ngapain ikut jalan sama gue? Jangan aneh-aneh, Kak.”

“Gak aneh-aneh kok. Gue cuman mau kenalan doang. Kok gak boleh?” kesal Livy karena di tolak.

Ni-ki menghela nafas kasar. “Oke, lo boleh ikut. Nanti jangan aneh-aneh. Ntar gue malu.”

Livy memutar bola matanya malas. “Lo tenang aja. Gue bakal jaga image sebagai perempuan.”

ʚ୨🌷୧ɞ

Livy meremas jari-jari tangannya karena di perhatikan terus-menerus oleh Sherly, perempuan yang baru saja berkenalan dengannya.

Sherly mengalihkan pandangannya menuju ke Ni-ki. “Lo udah hubungin yang lain buat dateng belum?”

Ni-ki mengangguk. “Gue udah hubungin Satria sama Lara. On the way, katanya tadi.”

Livy diam. Tidak ikut mengobrol dengan keduanya karena tidak tahu apa yang keduanya obrolkan. Livy hanya sibuk memandangi sekitarnya.

Anyway, lo kenapa ikut sama Ni-ki, Kak?” tanya Sherly tiba-tiba pada Livy.

“Kenapa? Lo gak nyaman gue ikut kerja kelompok di rumah lo, ya, Sher?” Livy menjawab dengan bertanya balik.

“Ah, gak gitu. Gue heran aja, Kak. Ini first time Ni-ki bawa teman ceweknya kerja kelompok.” jawab Sherly dengan tawa.

Livy yang mendengar jawaban Sherly pun menoleh ke pria yang sedang bermain ponsel tersebut. Sadar sedang di lihat, Ni-ki melihat balik ke arah Livy. “Kenapa?”

Livy cepat-cepat mengalihkan pandangannya dari Ni-ki ke arah lain.

Ketiganya tidak ada yang berbicara. Sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Sampai pada akhirnya, kedua teman Ni-ki datang secara bersamaan.

Wih, ada anak baru. Pakai cantik lagi.” goda Satria yang baru saja duduk di sebelah Ni-ki.

Ni-ki mencebik dan menatap Satria sebal. “Jangan macam-macam. Dia temen gue, Sat.”

Satria terkekeh dan menepuk-nepuk bahu lebar Ni-ki. “Santai aja. Gue tau kalau dia punya lo, Ki.”

Livy memandang keduanya aneh.

“Gakusah di dengerin, Kak. Si Riki sama si Satria emang rada miring otaknya. Gak pernah bener.” ucap Lara di iringi tawa.

Satria memandangnya sinis. “Lo tuh gak di ajak, Ra.”

Lara menanggapi dengan menjulurkan lidahnya ke arah Satria.

“Udah, jangan ribut. Kita kerjain tugas kelompoknya sekarang. Biar cepet selesai.” titah Sherly yang di angguki oleh ketiganya.

Setelah 2 jam di kerjakan, tugas kelompok milik Ni-ki, Sherly, Satria, dan Lara sudah selesai. Kini, semuanya bersiap-siap untuk pulang.

“Nah, nanti gue sama Ni-ki aja yang pergi ke fotocopynya. Lo berdua tinggal tunggu sampai beres.” ucap Sherly yang di acungi jempol oleh Satria dan Lara.

“Sip deh! Gue sama Satria pulang duluan, ya. Bye-bye!”

Setelah Satria dan Lara pergi pulang, kini hanya ada tersisa Livy, Ni-ki, dan Sherly. Ketiganya terlihat canggung.

“Kak Livy, lo pulang sendiri dulu, ya. Gue sama Sherly harus ke fotocopy buat selesain tugas kelompoknya.” ucap Ni-ki dan berlalu begitu saja dengan Sherly tanpa menunggu jawaban Livy.

ʚ୨🌷୧ɞ

Goodnight, everyone 🎀🎀💟💟 !!

Udah jam 11 malam, tapii aku belum bisa tidur jugaa :D.
Untung aja besok hari Minggu 👍🏻👍🏻. Jangan lupa tidur, ya ♡!

Sleep well, everyone! 💟💐🙅🏻‍♀

love n hate ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang