Ku melihat semua tentang dirimu,
Ku merasakan jantungku berdebar saat ku dekat dengan dirimu,
Apakah ini cinta?
Lalu bagaimana dengan ceritaku sebelum bertemu dengan dirimu,
Apakah sahabat yang selalu ada akan tetap begitu selamanya?
Atau—pergi meninggalkanku tanpa jejak?
***
Minggu pagi matahari kurang bersahabat dengan waktu. Sinarnya pun kurang menampakkan keceriaannya. Aku membuka mataku dengan berat, dan saat ku rasakan ternyata hujan sedang membasahi bumi dengan tetesan yang mungkin bisa dihitung. Ketika aku mulai bangun dari tidurku harum dengan khas sudah mengundangku. Harum itu dihasilkan dari Mama yang sedang memasak sarapan untukku, papa dan—Oh iya aku lupa memperkenalkan adik kesayanganku namanya Surya Lagista, bagiku dia adalah adik terbaik sedunia, dia kini kelas 2 SD, dia pintar dan smart, ketika aku sedang bosan dia selalu bisa membuatku tertawa dengan tingkah konyolnya.
Aku langsung bersiap-siap mandi dan merapikan kamarku. Aku tidak sabar ingin segera menyantap hidangan lezat yang dibuat oleh mamaku, setelah selesai aku langsung keluar kamar dan lansung duduk bersama keluargaku.
"Ini dia tamu spesial kita. " Kata mama yang menyindirku karena baru bangun.
"Huuu dasar kakak, jam segini baru bangun. Mentang-mentang hari Minggu. " Surya meledekku dengan wajah yang membuat aku gemas, gemas ingin mencubitnya.
"Sudah, ayo kita mulai sarapannya. Nanti keburu dingin. " Kata papa membelaku.
Lalu aku sarapan bersama mereka dengan lahap, masakan mamaku memang yang terbaik .
***
Siang ini aku akan pergi main bersama Nindi. Dia sudah menungguku sejak tadi, yah Aku memang kalau dandan lama. Setelah lama berdandan lalu aku keluar dan menemui sahabat terbaikku itu, Ketika aku keluar aku mendapati wajahnya yang sepertinya kesal karena menungguku terlalu lama. Mamaku marah karena aku selalu membuat orang menunggu lama, dan aku meminta maaf pada Nindi karena sudah membuatnya bete.
"Nindi maaf ya aku terlalu lama, " Kataku memohon agar dia memaafkanku.
"Yaah, ini sudah biasa bagiku yang selalu menunggu, menunggu, dan menunggu. " Jawabnya dengan nada kesal. Aku jadi merasa tidak enak.
"Hm, Baiklah karena kau sudah menunggu lama, bagaimana kalau nanti kau ku telaktir makan? Sebagai tanda maafku juga?"
"Nah, jika begitu baru aku setuju.." Jawabnya dengan senyum yang lebar. Hehe aku sudah tahu cara agar dia mau memaafkanku.
***
Tempat yang kita kunjungi kali ini adalah tempat biasa yaitu mall. Mungkin kebanyakan perempuan akan merasa senang jika sedang berada di sini, tapi berbeda dengan diriku yang tidak menyukai tempat ramai seperti ini.
Ketika aku dan sahabatku ini sedang makan di salah satu Restaurant disini, aku melihat Dirly bersama seorang perempuan. Aku rasa kenal siapa perempuan itu. Yup, dia adalah perempuan yang bersama Dirly di kantin saat itu, Lora. Dan ternyata yang melihatnya bukan hanya aku saja tapi Nindi juga melihatnya. Aku berkata kepada Nindi apakah mereka pacaran? Atau hanya sekedar teman dekat? Dia hanya menggeleng samar, tapi sunggub mereka ternyata sedekat itu.
Lalu ternyata Dirly melihat kami berdua dan tersenyum. Entah dia tersenyum kepada siapa tapi aku yakin dia sedang senyum kepadaku.
Senyumanmu membuat aku luluh Dirly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kau dan Sahabatku [Completed]
RandomCover book November 2018 Aku tahu, kita tidak akan baik-baik saja. Aku menyayangimu, akan tetap seperti itu. Jangan pernah paksa aku untuk membencimu, jangan pernah paksa aku untuk menjauhimu, jangan pernah mencoba untuk menghapus kepercayaanku pada...