Hari demi hari kita lewati...
Detik demi detik kita tinggalkan...Hati yang dulu hanya tertuju padaku kini pindah ke lain hati...
Mungkinkah kau akan menyadari itu?
Mungkinkah kau akan memikirkan perasaanku lagi?Aku berjalan dijalan yang gelap berharap cahaya dari dirimu datang dan menemaniku....
***
Senin pagi aku mulai melangkahkan kakiku bersama sahabatku ini. Aku menceritakan apa yang sudah aku lakukan malam itu. Yah Sahabatku juga bilang bahwa caraku ini salah seharusnya saat itu aku meminta saran dulu padanya, tapi apa boleh buat semuanya sudah terjadi, mungkin kini Dirly bertanya-tanya siapa orang yang sudah mengaku sebagai penggemar rahasianya itu.
Ketika aku akan melangkah masuk kelas, Dirly mendekatiku dan juga Nindi, aku kira dia akan bicara padaku karena mungkin dia mengetahui kalau penggemar rahasianya itu aku, tapi ternyata bukan, dia menyapa Nindi yang sedari tadi berdiri di dekatku. Bodoh sekali aku yang mengira dia akan menyapaku, Dirly bisakah kau sekali saja menyapaku?
Aku selalu mengharapkan itu.
Setelah kupikir-pikir semenjak Nindi menyapanya waktu itu. Dirly terlihat selalu mendekati Nindi dan itu membuatku sedikit merasa risih dan kesal, bukan, bukan kesal karena sahabatku itu terlibat, hanya saja aku tidak suka Dirly menghiraukan keberadaanku.
Dikelas Nindi selalu bertanya tentang Dirly padaku, dia menanyakan apakah aku sangat menyukai Dirly, apakah aku akan selalu mengejar Dirly, apakah hanya Dirly yang kini ada di hatiku?
Sudah pasti Aku bingung, ada apa dengan Nindi tidak biasanya menanyakan itu padaku. Seharusnya dia tahu semua jawaban dari pertanyaannya sendiri melalui semua sikap dan tingkahku selama ini pada Dirly.
Teng Teng Teng ...
Bel masuk berbunyi dan Bu Tania sebagai wali kelas kita masuk, dan ketika beliau hendak memulai pelajaran beliau memberi tahu kalau semua kelas VIII, dua bulan lagi akan mengadakan Study Tour.
Semua siswa berteriak senang, lalu salah satu siswa bertanya kemana kita akan melaksanakan study Tour itu, Bu Tania menjawab ke Yogyakarta. Awalnya ruang ini hening, tapi ketika bu Tania sudah memberi tahu itu dalam sekejap suara yang keluar dari mulut mereka membuat ruangan ini sangat berisik. Jujur akupun yang mendengar hal itu jadi senang karena awalnya bete menjadi terhibur dengan pengumuman itu. Lalu Nindi bertanya padaku,
"Hey Ria, Kau akan ikut?" Tanyanya dengan senyum.
"Ya Sepertinya aku akan ikut, bagaimana denganmu?" Jawabku dengan membalas senyumannya.
"Benarkah kau akan ikut? Aku juga pasti akan ikut juga jika kau ikut. Pasti akan menyenangkan. " Katanya dengan tawa yang lebar seperti mengkhayal sesuatu
"By the way, Apakah Dirly akan ikut?" Tanyaku dengan berbisik padanya.
"Eum—Kurasa dia akan ikut, tapi nanti aku coba nanya deh. "
Aku terdiam sejenak, semoga Dirly akan ikut karena pasti perjalanan study tour ini lebih terasa menyenangkan.
***
Saat istirahat seperti biasa aku ke kantin bersama Nindi. Kami melangkahkan kaki ke kantin dengan langkah kaki yang sama.
Ketika sampai di kantin kami langsung membeli makanan. Dan tiba-tiba Dirly datang, entah kenapa Dirly jadi sering menyapa Nindi. Yah aku senang sih bisa melihat Dirly setiap hari tapi jika Dirly terus menyapa atau berbicara dengan Nindi aku jadi merasa tidak di pedulikan."Dirly apakah kau akan ikut ke Yogya?" Kata Nindi dengan suara lembut.
"Ikut dong.. Itu pasti seru. Bagaimana denganmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kau dan Sahabatku [Completed]
De TodoCover book November 2018 Aku tahu, kita tidak akan baik-baik saja. Aku menyayangimu, akan tetap seperti itu. Jangan pernah paksa aku untuk membencimu, jangan pernah paksa aku untuk menjauhimu, jangan pernah mencoba untuk menghapus kepercayaanku pada...