Aku tidak menyangka bisa mengeluarkan kata itu pada Nindi. Aku hanya bisa melihat orang yang berada di hadapanku memandangku dengan tatapan tidak percaya yang tidak lain adalah Nindi.
"A—apa kau membenciku? " Suara itu keluar dari mulut Nindi.
Lalu aku tidak menghiraukannya dan pergi pindah duduk bersama Sindy dan meminta teman sebangku Sindy untuk bertukar tempat duduk denganku.
Suasana kelas sangat ribut ditambah dengan guru yang tidak masuk karena ada keperluan. Lalu aku melihat Nindi keluar kelas dengan wajah yang kusut. Apakah dia habis menangis, Dan kemana dia?
Kenapa aku merasa bersalah padanya karena sudah mengatakan itu padanya. Sekesal apapun aku padanya, Jujur aku tidak sanggup melihat sahabatku itu sedih apalagi itu karenaku.
"Aku harus menyusulnya dan meminta maaf, Iya minta maaf " Gumamku.
"Ehh kau mau kemana?" Tanya Sindy padaku.
"Aku keluar sebentar" Jawabku singkat.
"Tapi jika nanti ada Guru bagaimana?"
"Aku hanya sebentar kok." Ucapku sambil tersenyum pada Sindy.
"Baiklah..."
Lalu aku pergi keluar mencari Nindy ketempat biasa yaitu taman belakang sekolah, siapa tahu dia ada disana.
Dan ketika aku kesana. Aku tidak mendapati Nindi.
"Kemana dia?" Gumamku khawatir.
Aku terus mencarinya dan akhirnya aku menemukannya yang sepertinya sedang menangis, aku yakin itu pasti karenaku.
Ketika aku akan mendekatinya. Aku melihat sosok laki-laki membelakangiku dan berhadapan dengan Nindi sambil memegang pundaknya.
Siapa dia?
Tapi jika dilihat dari penampilannya sepertinya aku mengenalnya, bahkan sangat mengenalinya .
Itu Dirly ...?
Sedang apa dia, Kenapa aku sering melihatnya bersama Nindi belakangan ini?
Apakah—
Aarrgg!!Kepalaku penuh dengan pertanyaan yang membuatku pening. Sebenarnya itu membuatku cemburu, Oh tidak. Memangnya siapa aku, kau bukanlah siapa-siapa Ria! Jadi berhentilah bersikap seperti ini.
Akhirnya aku mengurungkan niatku untuk mendekati Nindi. Toh dia sudah ada yang menemani.
Sepanjang perjalanan menuju kelas aku terus mengingat saat aku melihat Nindi dengan Dirly berdua. Bukan hanya kejadian tadi, tapi semua.
Apakah aku harus menghilangkan rasanku pada Dirly ? Tapi itu tidak mudah.Dan aku sampai dikelasku. Untungnya tidak ada guru yang masuk, aku langsung memindahkan tasku ketempat semula yaitu tempat dudukku bersama Nindi. Sindy terlihat bingung.
"Kau sudah baikan?" Kata Sindy bingung.
"Hm, Aku tidak seharusnya begini padanya. " Lalu aku menghela nafas panjang.
"Oh yasudah terserah padamu, perbaiki hubunganmu dengannya." Kata Sindy tersenyum.
Lalu aku mulai duduk seperti biasa dan menunggu Nindi masuk, aku khawatir guru akan datang dan dia belum masuk.
Tidak lama akhirnya aku melihat Nindi masuk kelas tapi wajahnya tetap terlihat kusut.bSejahat itukah aku sampai membuat wajahnya seperti ini?
"Ria—kau tidak pindah? " Tanya Nindi bingung.
"Tidak. Maafkan aku Nindi. " Ucapku sambil tersenyum padanya.
Nindi terdiam menatapku seolah bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kau dan Sahabatku [Completed]
RandomCover book November 2018 Aku tahu, kita tidak akan baik-baik saja. Aku menyayangimu, akan tetap seperti itu. Jangan pernah paksa aku untuk membencimu, jangan pernah paksa aku untuk menjauhimu, jangan pernah mencoba untuk menghapus kepercayaanku pada...