[39] Pregnant

4.5K 258 70
                                    

Assalamualaikum

Tinggalkan jejak kalian dengan vote dan komen pada cerita ini!!

Happy Reading!!

°°°°

Dua bulan berlalu. Khanza dan Arcelio melewati hari-harinya dengan bahagia bersama baby Azzal. Bayi itu sudah berusia 1 tahun, dan kemarin tepat hari ulang tahun baby Azzal.

Arcelio sendiri juga sudah kuliah bersama teman-temannya. Cowok itu lulus SNMPTN dan mengambil jurusan Master of business administration. Khanza sendiri juga ikut kuliah dan juga lulus SNMPTN, namun ia mengambil jurusan yang sama dengan keempat temannya yaitu, jurusan desain grafis.

Untuk pengobatan baby Azzal kini juga berjalan lancar, kadang juga baby Azzal kumat dan harus di larikan di rumah sakit.

Khanza hari ini kurang sehat maka dari itu baby Azzal terus menangis. Untungnya saja hari ini Arcelio dan Khanza sedang tak ada kelas.

Arcelio menenangkan baby Azzal yang terus saja menangis tanpa berhenti. Khanza sampai terbangun dari tidurnya karena mendengar suara tangisan baby Azzal.

Khanza berjalan menghampiri Arcelio yang berada di balkon sedang menenangkan baby Azzal. "Mas sini biar baby Azzal aku gendong, kasian dia pasti capek nangis." Ucapnya dengan nada masih lemas.

Baru saja Khanza mau mengambil baby Azzal dari gendongan Arcelio, tiba-tiba sesuatu bergejolak di dalam perutnya ia langsung berlari ke arah kamar mandi.

Huek.. huek..

Arcelio berjalan menuju kamar mandi dengan tergesa-gesa sambil menggendong baby Azzal. Arcelio merapikan rambut Khanza yang berantakan.

"Sudah?" Khanza mengangguk ia langsung menghambur dalam pelukan Arcelio.

"Kita kerumah sakit aja ya!" Ajak Arcelio.

"Nggak mau." Khanza menggeleng dalam dekapan Arcelio.

"Yaudah kalau gak mau, istirahat saja biar aku ambilkan air hangat untukmu." Ucap Arcelio sembari mengelus kepala Khanza dengan sayang.

"Gendong!"

Arcelio terkekeh saat Khanza hari ini begitu manja dengannya. "Mana bisa sayang, liat baby Azzal aja aku gendong." Ucapnya.

"Pokoknya gendong!"

"Yaudah, tunggu sini biar baby Azzal aku turunkan di ranjang dulu." Arcelio keluar dari kamar mandi.

Huek.. huek..

Khanza kembali memutahkan isi dalam perutnya, namun hanya cairan bening yang keluar. Badan Khanza sangat lemas, Arcelio datang tepat waktu untuk menopang tubuh Khanza.

Arcelio mengendong Khanza ala bridal style dan menurunkan ke ranjang yang disana sudah ada baby Azzal.

Khanza menatap baby Azzal yang wajahnya menunjukkan khawatir, baby Azzal merangkak menghampiri Khanza dan mengelus-elus pucuk rambut ummahnya. Sementara Khanza menunggu Arcelio mengambil air hangat, ia bermain-main dengan baby Azzal dengan posisi berbaring.

Ia teringat sesuatu, Khanza pun mengambil ponselnya dan mengecek tanggal terakhir haidnya. Selama dua bulan ini ia tak menyadari bahwa ia belum datang bulan. Perut Khanza juga sedikit membuncit, padahal ia makan aja tak terlalu banyak.

"Masa iya?" Khanza berahli mengelus perutnya.

Arcelio yang baru saja masuk ke kamar sedikit heran saat Khanza mengelus perutnya. "Kenapa? Perutmu sakit?" Tanyanya.

ARCELIO (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang