Ekstra part 2

5.4K 218 97
                                    

Assalamualaikum

Sebelum membaca ada baiknya tinggalkan jejak kalian dengan vote dan komen!!

Vote dulu ya!

Aku bener-bener capek nulis ini sampai jempol aku keram 😭

Dan sholawat diatas menjadi penyemangat aku dalam menulis 👆🏻❤️

Happy Reading!!

°°°°

Hari ini hari aqiqah untuk si kembar, buah hati Arcelio dan Khanza. Rumah mereka ramai sekali karena keluarga besar datang kerumah Arcelio dan Khanza menyambut kedatangan bayi kembar. Tentu saja itu sangat spesial, karena hanya dari keluarga Arcelio dan Khanza hanyalah mereka yang berhasil mendapatkan anak kembar. Jika orang kadang bilang bayi kembar hanya keturunan, itu salah, buktinya di keluarga Arcelio dan Khanza juga tidak ada keturunan yang kembar. Asal terus berikhtiar kepada Allah dan berdoa dengan giat untuk meminta bayi kembar, pasti bakal dikabulkan jika Allah menghendaki.

Seperti sekarang ini Khanza sedang menatap pantulan dirinya di cermin besar. Badan Khanza terlihat berisi setelah mengandung bayi kembar.

Arcelio melingkarkan tangannya di pinggang Khanza, hal tersebut membuat Khanza terkejut dan menatap pantulan cermin yang disana terdapat dirinya dan suaminya yang memeluk dari belakang.

"Kenapa, hm?" Tanya Arcelio.

"Mas, Khanza jelek ya kalau gemuk?" Tanyanya.

"Nggak kok sayang, kamu malah lucu tau." Jujur Arcelio.

"Beneran? Gak bohong kan?" Tanya Khanza menyelidik.

Arcelio membalikkan tubuhnya Khanza menghadap dirinya, tangannya masih melingkar di pinggang Khanza. Karena Arcelio tingginya 181 cm mau tak mau Khanza harus mendongak menatapnya.

"Mau kamu gendut atau kurus kamu tetap cantik di mataku. Kamu habis hamil, jadi itu wajar kalau badan kamu tambah gemuk. Apalagi kamu mengandung dua anak sekalian." Ucap Arcelio dengan mengelus pipi halus Khanza.

"Tubuh kamu tetap ideal sayang, gak gemuk banget." Setelah mengucapkan itu Arcelio mendekatkan wajahnya dan menggesekkan hidung mancungnya ke hidup mancung Khanza.

Keduanya terkekeh bersama. Arcelio dan Khanza menyatukan keningnya dan saling menatap satu sama lain, bibir mereka tak berhenti tersenyum.

Ceklek...

Pintu terbuka pelan memperlihatkan Zaid yang sedang melongo di ambang pintu. Ia tersenyum melihat apa yang di lakukan kedua orang tuanya.

Zaid pun menutup pintu dengan hati-hati, dia berjalan mendekati ranjang dimana kedua adiknya sedang tertidur. Zaid berbaring di samping adik laki-laki sembari tangannya menopang dagunya. Ia menatap kedua orang tuanya sekilas, lalu menatap adik kembarnya.

"Sstt, ngan gelak-gelak nti Ummah an Abi tau." Ucap Zaid polos.

(Sstt, jangan gerak-gerak nanti Ummah dan Abi tau)

"Eh, ngan belicik. Ummah an Abi bial lomantis-lomantis an dulu hihi!" Zaid terkikik geli sembari tangan kecilnya mengelus pipi halus adik laki-lakinya.

(Eh, jangan berisik. Ummah dan Abi biar romantis-romantis an dulu hihi!)

Arcelio dan Khanza masih tak sadar kalau dikamarnya terdapat Zaid. Bocil satu itu masih menatap kedua orang tuanya dengan menopang dagunya.

Semakin dekat, bibir mereka saling bersentuhan.

ARCELIO (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang