Dimulai

36 5 5
                                    

Berbeda dengan siswa lain yang tidak menyukai hari Senin, Anna lebih tidak menyukai hari Rabu. Sudah di pastikan penyebabnya adalah dua mata pelajaran peminatan yang bertemu di hari yang sama. Kimia dan Biologi, bertemu di hari Rabu.

Setiap hari Rabu, Anna selalu datang pagi ke rumah Kallea untuk berangkat bersama Kallea. Dia sengaja berangkat bersama Kallea, agar bisa terkena cipratan kecerdasan murid terbaik Nusa Bakti itu katanya. Ralat, murid kedua terbaik Nusa Bakti.

Saat ini Anna sedang duduk di kursi belajar berwarna cream milik Kallea. Tetranya menatap logo Universitas Nusa Bangsa tertempel rapi di hadapannya. Sudut bibirnya terangkat, dia sangat bangga terhadap sahabatnya. Perjuangannya begitu keras untuk mencapai tujuannya.

Sedangkan, sang pemilik kamar baru saja keluar dari kamar mandi dengan tampilan menggunakan seragam yang sudah rapi. Hanya saja, rambutnya masih sedikit basah. Anna menoleh ke arahnya, lalu berjalan mendekat pada Kallea yang sedang bercermin. Kemudian, Anna duduk di sisi tempat tidur Kallea.

"Kal, lo bener-bener pengen ke Nusa Bangsa ya?" Tanya Anna, membuka percakapan pagi dengan deep talk hal yang tidak biasa dia lakukan.

Mendengar ucapan Anna, Kallea menoleh ke arah kanannya melihat sahabatnya yang bertanya hal tidak biasa. "Tumben pagi-pagi Na." Jawab Kallea, "Jujur, gue terima aja apapun yang di kasih tuhan. Tapi boleh kan gue punya impian, asal berusaha." Lanjutnya dengan senyuman manis.

"Gue yakin lo bisa gapai impian lo itu."

Kallea mengangguk, "Aamiin."

Dua tahun bersama Kallea, membuat Anna tidak hentinya kagum. Kallea bukan gadis kutu buku, dia bahkan hanya belajar 8 jam di sekolah dan di rumah hanya mengerjakan tugas. Bahkan, ketika weekend dia hanya belajar 2 jam saja. Berbeda dengan Anna, yang harus les sepulang sekolah, ke sana-kemari demi mengimbangi teman-temannya baik di Nusa Bakti dan Nusa Bangsa.

"Na, hari ini ga ada sesuatu kan?" Tanya Kallea yang berdiri di depan meja belajarnya, sembari memasukkan beberapa buku ke dalam tas berwarna hitamnya.

"Lo lupa Kal? Hari ini kuis kimia bab 1."

Spontan Kallea menoleh ke arah Anna yang berdiri di sisinya. "Lah gue lupa Na, yaudah deh gapapa seinget gue aja deh ngerjainnya." Ucap Kallea yang langsung mengalihkan pandangannya, kembali merapikan alat tulisnya.

"Seinget nya versi lo mah 100 Kal."

"Bisa aja lo, udah setengah tujuh nih. Berangkat yuk!" Ajak Kallea sembari mengenakan tasnya.

"Ayo." Jawab Anna yang langsung melangkah keluar kamar diikuti Kallea.

enam
-dimulai-

Kallea dan Anna sudah sampai di gerbang Nusa Bangsa. Mereka melangkah masuk bersama ke dalam Nusa Bangsa, lalu selalu langsung bertegur sapa dengan pak Salman-satpam Nusa Bangsa.

Mereka lanjut berjalan ke arah kelas X IPA 3 yang berada di lokasi cukup pojok di antara kelas lainnya. Sebelum menuju IPA 3, mereka berencana untuk menemui Nala terlebih dahulu. Namun, langkah mereka terhenti melihat suatu keramaian di tengah lapangan.

Reflek Kallea dan Anna menutup mulut mereka. Melihat seorang Arion dibopong oleh guru dan salah satu siswa Nusa Bangsa yang keadaan nya sama dengan Arion. Kallea dan Anna langsung saling melirik.

"Itu kak Ari, Kal."

Kallea termasuk anggota eskul aktif PMR di sekolahnya, kebetulan hari Rabu memang jadwalnya untuk menjaga UKS. Keadaan Arion dan satu siswa lain itu termasuk tanggung jawabnya hari ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

accomplishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang