Langit terlihat sangat biru, diiringi matahari dengan sekumpulan awan. Seorang gadis melirik jam di tangannya, waktu menunjukkan pukul 9 pagi tetapi matahari sudah bersinar terang. Menggambarkan cuaca hari ini yang akan begitu cerah.
Gadis itu tengah berdiri di tepi jalanan yang ramai kendaraan berlalu lalang. Dia berperawakan sedang dengan rambut sebahu, dan memakai seragam Sekolah Menengah Atas. Manik matanya terus menatap ke arah timur, seperti menunggu sesuatu yang datang.
"Kal." suara bariton terdengar dari arah belakang.
Merasa terpanggil, gadis itu menoleh ke arah belakang. Terlihat seorang pria tinggi, memakai topi, berseragam rapi sama sepertinya. Gadis itu memicingkan matanya, agar melihat jelas pandangan yang sedikit kabur karena tidak memakai kacamata minusnya.
"Arka?" lirih gadis yang bernama Kallea Maheswari terlihat pada atribut yang terjahit rapi di seragamnya.
Pria tinggi yang berdiri di kejauhan itu berjalan mendekat ke arah Kallea. Dia terlihat dengan wajah cerah menampakkan senyum manisnya.Benar saja, pria itu bernama Arka. Lengkapnya Arka Ranendra, terlihat dari atribut nama di seragamnya. Arka terus berjalan mengikis jarak dengan Kallea hingga ia berdiri disisi Kallea.
"Udah daftar ulangnya?" tanya Arka yang sudah berdiri di samping Kallea.
Hari ini tengah ada kegiatan daftar ulang sebelum memasuki tahun ajaran baru. Tepatnya, Sekolah Menengah Atas Nusa Bangsa yang saat ini Kallea juga Arka termasuk salah satu siswa yang datang untuk melakukan kegiatan daftar ulang.
Kallea menggeleng, "Belum, Lo udah?"
"Belum, lagi tunggu Ilham." jawab Arka diiringi senyumnya.
"Oh oke." ujar Kallea.
"Lo sendiri lagi tunggu apa?"
"Oh gue, lagi tunggu Anna."
Hening.
Rasa canggung menyeruak di antara keduanya. Rasanya aneh bagi Kallea berdialog dengan seorang Arka teman satu sekolah nya, di sekolah menengah pertama yang tidak pernah berinteraksi sebelumnya.
Setelah berbincang kecil, keduanya sama-sama berkutik dengan ponselnya masing-masing. Kallea yang ternyata sedang menunggu Anna dan Arka yang sedang menunggu Ilham, sebuah kebetulan yang tidak betul menurut Kallea.
"Mau bareng gue ga?" ajak Arka yang membuka kembali dialog. "Kayaknya gue mau masuk sekarang, Ilham ga bisa di hubungi."
"Anna juga ga bisa dihubungi, tapi-"
"Gampang tunggu di dalem, dari pada di sini. Takut lo di jambret nanti bukannya daftar ulang sekolah, jadi daftar laporan ke kantor polisi." ucap Arka sembari tertawa kecil, terlihat sedang berusaha mencairkan suasana canggung dengan Kallea.
"Oke deh, tapi ini daerah aman jangan ngarang ya." jawab Kallea sembari sedikit tertawa. "Gue bukan anak kecil yang bisa ditakut-takuti badut. Dan ini bukan soal badut." lanjutnya.
Arka mengangguk disertai tawa kecil, "Lo jauh dari perkiraan gue, ayo masuk." ajak Arka.
Lalu, keduanya melangkah kan kaki bersama memasuki gerbang SMA Nusa Bangsa. The new journey of Kallea, diawali dengan hal yang tidak terduga. Berbincang juga berinteraksi banyak dengan seorang Arka.
Hal pertama yang saat ini ada di kepala Kallea tentang seorang Arka adalah aneh. Pria satu ini menurutnya aneh, selera humor yang aneh, tidak sejalan dengan Kallea.
—
Kallea Maheswari
Cr : https://pin.it/2ZcREsx
note:
ini visualisasi dari author ya, selebihnya kalian bebas memvisualisasikan tokoh sesuai imajinasi kalian....seluruh kejadian tidak ada unsur kesengajaan, baik nama tokoh, tempat dan lain-lain. Semuanya murni imajinasi, jika ada kesamaan dalam kejadian itu hanya untuk inspirasi.
Jangan lupa bintangnya<3
Thank u!
KAMU SEDANG MEMBACA
accomplish
Teen FictionTerkadang banyak hal yang menghancurkan rencana-rencana yang sudah dibuat. Hidup tidak selalu berjalan mulus. Memang tuhan yang menentukan segalanya, baik buruk tuhan lebih tahu. Tapi terkadang, seorang gadis SMA yang masih labil dalam emosinya mera...