Di satu kamar hotel berbintang dua sejoli sedang menikmati permainan panasnya, tanpa mereka sadari dengan apa yang mereka lakukan.
"Ah...." Lenguh keduanya setelah mendapat pelepasan ketiga kalinya.
Keringat dingin bercucuran dari tubub keduanya, merasa lelah akhirnya mereka tertidur dengan keadaan tubuh tanpa sehelai benang pun, hanya selimut yang menutupi keduanya.
Pukul 05:30 laki-laki itu terbangun dari tidurnya, dia melihat sekeliling kamar yang menjadi tempat tidurnya, ini bukanlah kamarnya ia yakin itu, namun kepalanya masih sangat pusing untuk mengingat kejadian apa yang menimpanya malam tadi.
Sehingga dirinya dikejutkan dengan seorang wanita yang tengah memeluknya, "astagfirullah," sontak ia terkejut ketika menyadari dirinya dengan wanita itu sama-sama full naked.
Merasa terganggu akhirnya wanita itupun terbangun dan berusaha untuk menetralkan pandangannya, sebelum akhirnya merasa terkejut seperti laki-laki itu.
"CEO Rai kenapa k--kau bi--bisa tidur bersamaku?" Tanya wanita itu dengan wakah cemasnya.
"S--saya tidak tahu, siapa kamu sebenarnya,".
"S--saya se--seorang cleaning servis di perusahaan anda,".
"Apa?".
Kepala laki-laki itu atau yang tak lain adalah Raian Ghendara semakin terasa pusing, namun ia berusaha keras untuk mengingat kejadian malam tadi yang membuatnya sampai di kamar hotel ini dengan seorang cleaning servis.
"Ck! Tua bangka sialan, pasti dia menjebak saya," murkanya saat mengingat kejadian malam tadi.
Dia sangat ingat kalau malam tadi dia bertemu dengan Balian laki-laki paruh baya yang terus memaksanya untuk menandatangani kontrak agar bisa bergabung dengan perusahaannya.
Dia ingat setelah meminum minuman yang disodorkan oleh pelayan di resto itu dia tidak bisa ingat apa-apa lagi, tapi dimana Mario sekretaris kepercayaannya kenapa dia malah meninggalkan dirinya dan berakhir terjebak di kamar hotel ini.
Hiks.... Hiks..... Raian tersadar dari lamunannya saat menyadari wanita yang kini bersamanya menangis tersedu-sedu.
"Ke--kenapa kau menangis?" Tanya Raian sedikit gugup.
Wanita itu semakin menarik selimutnya agar bisa menutupi dadanya. "K--kau telaj mengambil mahkotaku hiks....,".
"Kau telah mengambil aset berharga yang selama ini aku jaga untuk suamiku hiks...,".
Raian tidak tega ketika melihat wanita itu kembali menangis dengan histeris, dia juga merasa bersalah telah merusaknya namun demi allah ini di luar dari kesadarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Pamit Dari Syurgamu (On Going)
Fiksi UmumSaya mohon untuk saling menghargai karya sseseorang jangan asal plagiat ya, saya juga tidak memberikan izin siapapun untuk memplagiat cerita ini. Mohon untuk saling menghargai oke! ********************* Sebagian orang benar mengatakan kalau ujian ya...