Gv [7] : New Familly

24.4K 2.4K 69
                                    

By.Wzyndra_0



























Setelah Elvan menangis mengeluarkan semua yang ia pendam selama ini. Kini Elvan tertidur pulas di pelukan Edgar dengan Elvan berada di pangkuannya.

Tangannya bergerak mengusap punggung kecil Elvan, yang terbalut oleh piyama miliknya yang kebesaran di tubuh Elvan. Ah, sepertinya ia harus membeli pakaian untuk anak di pangkuannya ini.

Suara ketukan pintu mengalihkan pandangannya dari Elvan. Menjawab dan menyuruh masuk mamahnya itu. Ya, mamahnya yang mengetuk pintu.

"Apakah sudah tenang?" Tanya Lea, menatap anaknya itu.

"Tertidur, sepertinya kelelahan."

"Baringkan tubuhnya, jangan di peluk seperti itu. Kasian nanti baby El, pegal-pegal, karena tertidur tidak benar." Peringat Lea, kepadanya anaknya itu, yang langsung di angguki oleh Edgar.

Membaringkan tubuh Elvan pelan takut membangunkan anak itu. Edgar menarik selimut sebatas dada lalu ia menurunkan suhu kamarnya agar tidak terlalu dingin.

"Cepat mandi. Lalu segera turun kebawah untuk makan. Dan juga ada yang ingin papah bicarakan." Ujar Lea menepuk pundak anaknya.

Lea berjalan keluar kamar itu setelah melihat Edgar mengangguk kan kepalanya. Edgar melihat mamahnya yang sudah tidak terlihat di balik Pintu, ia kembali berjalan ke arah ranjang.

Tangannya bergerak mengusap pipi tirus milik Elvan. Setelah perjanjian ia yang akan selalu membahagiakan Elvan. Elvan mulai percaya kepadanya.

Anak itu sudah mulai membuka pintu menerima kehadirannya. Walaupun masih terlihat agak kaku. Tapi tidak masalah ia sudah cukup senang Elvan mulai mau menerima kehadirannya.

Tidak ada hal yang paling membahagiakan baginya. Hanya seorang Elvan Keanu Adison. Dunianya, semestanya, dan pemilik hatinya.

Hanya Elvan anak kecil yang mencuri hatinya dari tujuh tahun yang lalu.

Edgar beranjak dari ranjang setelah mencium kening Elvan. Ia akan mandi sebelum mendapatkan Omelan mamahnya.

Gemericik air di dalam kamar mandi mulai terdengar. Pertanda bahwa Edgar mulai mandi.

Elvan mengerjap-ngerjap matanya yang agak bengkak karena menangis, matanya sembab dan agak merah. Tangan kecilnya bergerak untuk mengucek matanya yang terasa gatal.

Lalu matanya menelisik ruangan yang ia tempati. Ah, ia masih di rumah Edgar, sepertinya ia akan selamanya tinggal di sini.

Kaki kecilnya bergerak turun dari ranjang. Ia terbangun karena sudah tidak ingin tidur lagi. Telinganya mendengar suara gemericik air dari kamar mandi. Sepertinya Edgar sedang mandi pikirnya.

Elvan mulai berjalan pelan kearah pintu keluar. Ia ingin melihat apakah ada penghuni lain di rumah ini. Matanya bergerak melihat sekeliling lalu ia melihat tangga. Ia berjalan menuruni tangga.

Berjalan pelan karena kakinya merasa sakit. Matanya bergerak melihat sekeliling hingga tidak fokus melihat tangga. Hingga kaki kecilnya salah menginjak anak tangga membuat ia terkejut dan terjatuh.

GARVAN [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang