(ON GOING)
Aira dia anak yang di tuntut sempurna dengan keadaan keluarga yang tidak harmonis, Di saat dia ingin menyerah seseorang datang di kehidupannya dan membuat rasa menyerah seorang Aira kian berkurang
Hai Readres apakabar? aku harap kalian akan selalu baik-baik saja
Selalu jaga kesehatan ya Readres kesayangan ku - salam sayang dari aku <3
Semangat Puasa nya ya para pembaca Aira
part kemarin kalian suka enggak maaf banget banyak yang typo ya,aku usahain part ini enggak ada typo dan mungkin part ini lebih seru
▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎
Sebelum baca jangan lupa buat follow vote
○ ○ ○
Happy Reading Semua Semoga kalian makin suka dengan ceritanya
•••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
{ CHAPTHER TEN }
"Mereka siapa?" Ucap batinnya Amanda.
Amanda Yang penasaran dengan 2 orang asing yang sedang berintraksi dengan kedua sahabat itu langsung bergegas menuju meja Aira dan langsung bertanya pada Aira.
"Anak baru ra?" Tanya Manda pada Aira yang langsung angguki kepala nya sebagai jawaban dan Manda pun langsung memahami nya, dan bergegas menuju kedua anak baru tersebut.
"Hai Salken gue Manda" ucap Manda sambil mendorong kan tangannya.
"Eh, hai kita Twins Smith gue Nana dan ini Nara" balas Nana sambil tersenyum dan membalas tangan Manda.
Manda hanya membalas dengan senyuman "lucu juga" bantin Manda
🕛🕛🕛
KRINGGGG.....
jam istirahat pun tiba dan kelima gadis itu pun langsung bergegas ke kantin dan sesampainya dia kantin mereka menjadi pusat perhatian di karena ada anggota baru dalam circle Aira tersebut, mereka berlima pun acuh saja dan terus berjalan menuju meja yang biasa mereka tempati. Sesampainya di meja tersebut mereka sudah di sambut oleh tiga orang siswa yaitu Gibran dan kedua curut nya.
"Hai"sapa Gibran pada Aira sambil tersenyum kecil.
"Hai gib"balas Aira pada Gibran sambil sibuk mendudukan dirinya di samping Gibran.
"Kalian udah pesan belum?"Tanya Niel yang langsung di balas gelangan kepala oleh kelima gadis tersebut.
"Samain semua aja nih pesanan nya" ucap Gibran sambil menyodorkan lima lembar uang berwarna merah.