09. Misi: Rival

538 65 12
                                    

Written by @NaYoon06

Happy Reading!
💠__💠
💠_____💠
💠_______💠
📘📖
Book Open!

Para ejen muda neuro telah berkumpul di kawasan pelatihan khusus. Ejen Leon berjalan mengelilingi mereka, memasang tampang seriusnya seperti biasa. Setelah memastikan semua ejen hadir, dia pun berdiri dihadapan mereka dengan posisi istirahat ditempat.

"Selamat pagi, ejen semua. Pada hari ini, saya akan memberikan pelatihan intensif untuk melatih skill kalian dalam membuat strategi." Ujar Ejen Leon, dengan nada tegas.

"Seperti yang kalian ketahui, tugas seorang ejen neuro adalah untuk mengawasi semua yang terjadi disekitarnya, dan juga menyusun strategi untuk keberhasilan misi mereka."

Ejen Leon mengeluarkan semacam remote, kemudian menekan sebuah tombol diatasnya. Muncul lah hologram yang menunjukkan sebuah area yang mirip seperti labirin panjang.

"Labirin ini memiliki banyak jalan masuk, namun hanya ada satu jalan untuk keluar. Tugas kalian adalah mencari jalan keluar dari labirin tersebut. Tapi, tentunya akan ada beberapa droid serta jebakan yang akan menghalangi kalian. Disitulah, skill penyusunan strategi kalian diuji."

(Name) memperhatikan titik-titik merah yang tertera dibeberapa area, menunjukkan keberadaan jebakan dan para droid yang tadi disebut oleh Ejen Leon. Roza melirik kearahnya, lalu tersenyum miring.

"Heh, jangan harap kau boleh menang lawan aku, budak hetero."

"Roza." Tegur Alicia. Roza berdecak kesal dan memutar bola matanya dengan malas.

(Name) yang mendengar semua hal tersebut hanya mengangkat bahu dan memilih untuk tidak terlalu menghiraukan ucapan Roza.

"Masing-masing dari kamu diberikan waktu 3 menit untuk menentukan strategi. Didalam labirin, kamu semua diperbolehkan untuk bertarung satu sama lain. Cepat lambatnya kamu menemukan jalan keluar, hal itu bergantung pada strategi yang kamu buat."

💠💠💠

Atas perintah Ejen Leon, mereka segera berpencar mencari tempat agar bisa memperhatikan labirin tersebut dari atas. (Name) menaiki salah satu pohon, mengamati situasi labirin tersebut sementara duduk diatas ranting.

"Hm, bila aku masuk lewat pintu sebelah barat, berarti aku harus belok kanan dan melompat untuk menghindari jebakan..." Gumamnya.

Ketika tengah fokus menelusuri labirin tersebut, tiba-tiba terdengar suara tembakan. (Name) juga merasa kalau ranting yang ia duduki perlahan membengkok. Tak sempat dia berpindah, rantingnya sudah patah duluan dan menjatuhkan (name) keatas tanah.

GUBRAK!

Untunglah pohon yang ia naiki tidak terlalu tinggi, sehingga dia tidak mengalami cedera apapun. Dia sudah tahu pasti orang yang sengaja membuatnya jatuh adalah Roza, yang sedari tadi ada diatas sebuah bebatuan yang tidak jauh dari sana.

Roza tersenyum bangga, dengan posisi masih mengarahkan senjatanya kearah (name).

"Sakit ke terjatuh?"

Padahal sudah banyak susunan paragraf beserta kalimat yang tertata rapih sesuai grammar dan kosakata berat muncul dikepalanya untuk membalas ucapan Roza tersebut. Namun karena dia berpikir membentak perempuan itu tidak baik, (name) hanya diam menatapnya.

"Hei, Roza. Mana aci kau buat macam tu? Kan Mentor dah cakap kalau kite hanya boleh bertarung didalam labirin." Tegur Jet, yang kebetulan terbang melewati mereka berdua.

Not So Ordinary (Ejen Ali×M!Readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang