04. Misi: Incaran

748 116 21
                                    

EA Arena ID: 433-619-382 (Nana Yoon)

Jom main sama-sama! ^^

Note: BAHAHA NANA TAKDE KERJA SANGAT SAMPAI GAMBAR (NAME) IN EJEN ALI STYLE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note: BAHAHA NANA TAKDE KERJA SANGAT SAMPAI GAMBAR (NAME) IN EJEN ALI STYLE. I know he looked exactly like Ali, but that's a valid reason why he called him 'abang' right...?

By the way... minta maaf sangat la! Nana cakap akan upload episode 4 ni pada agustus, malah bablas sampai oktober... Gomen😢 Sekolah dah kuras habis tenaga saya untuk menulis :(

Written by @NaYoon06

Happy Reading!
💠__💠
💠_____💠
💠________💠
📘📖
Book Open!

Didalam markas Abang Bear yang redup, Rizwan mencoba mencari keberadaan Ariz. Nampak dia tengah duduk berbincang dengan Abang Bear. Rizwan baru saja hendak melakukan aksinya saat tiba-tiba salah satu kroco Komeng mendekatinya.

"Oi kau! Kalau takde kerja, baik tolong bawakan kotak-kotak ni!" Serunya, sembari memberikan kardus besar yang ia bawa pada Rizwan yang sedang menyamar.

Rizwan mencebik dalam hati, tapi dia harus stay in character. Ia memperhatikan isi dari kardus tersebut, ada berbagai macam senjata besi didalamnya, hal itu memberinya sebuah ide cemerlang.

"Takde plan yang lagi masuk akal ke? Semuanya sampah je." Cela Ariz, mendorong balik tumpukan kertas plan tu pada Abang Bear.

"Untuk maso ni baru itu je. Nanti mesti leh jumpo yang sempurno."

Ketika mereka tengah sibuk berbincang, Rizwan berjalan melewati mereka berdua dan dengan sengaja menjatuhkan kardus tadi kearah Ariz. Senjata besi yang ada didalamnya jatuh berkelontangan, sebagian bahkan ada yang mengenai kepala Ariz mentah-mentah.

"Alamak! Sori, Tuan!" Jerit Rizwan, dengan suara yang dibuat-buat.

"Oi! Ape bendo yang kau buat tu?! Bawo kotak kecik pon tak leh!" Omel Abang Bear. "Adoi... Maaf ye, Ariz. Anak buah aku ni memang ceroboh bana. Ada sakit tak?"

Rizwan hanya diam tak menggubris ocehan Abang Bear barusan. Tangannya bergerak memungut senjata besi yang ada dilantai, namun matanya mengarah menuju Ariz. Tapi seakan sadar tengah diperhatikan, Ariz juga balas menatapnya. Mereka menjadi saling tatap selama beberapa saat sampai Abang Bear kembali mengomel.

"Apahal lamo bana ni?! Cepat bersihkan dan gi dari sini!"

Setelah mengumpulkan semua senjata besi, ia bangkit berdiri dan segera pergi meninggalkan mereka berdua. Ariz masih belum melepas tatapannya, ia merasa ada hal yang mencurigakan.

Not So Ordinary (Ejen Ali×M!Readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang