07. Misi: Jumpa

841 87 75
                                    

EA Arena ID: 433-619-382 (Nana Yoon)

Jom main sama-sama! ^^

Hepi besdey my beloved Ali Ghazali🎉🎉🎉

Written by @NaYoon06

Happy Reading!
💠__💠
💠_____💠
💠________💠
📘📖
Book Open!

Jeneral Rama POV.

Ada banyak hal yang menjadi prioritas penting dalam benakku saat ini. Diantaranya adalah (name). Padahal baru beberapa hari aku tidak melihat sosok kekanakan tersebut. Tapi melihatnya hari ini, rasanya seperti sudah setahun berlalu.

Dari balik kaca, aku melihatnya terbaring diatas tempat tidur. Matanya terpejam rapat sementara para medis HQ sibuk mengobati lukanya. Kejadian Safehouse semalam tentu membuat gempar satu M.A.T.A. Terlebih lagi, dua orang yang sangat penting berada didalam tempat tersebut.

(Name) dan Ali.

Pengkhianatan Jenny bukanlah hal yang terduga. Seharusnya aku menyadari ada hal yang mencurigakan semenjak dia melakukan tes mandiri pada (name) waktu itu.

"Jeneral?"

Pikiranku membuyar ketika salah satu medis keluar dari ruangan dimana (name) berada dan datang menghampiriku. Ditangannya terdapat sebuah catatan acak, terjepit diatas papan jalan.

"Macam mana dengan keadaan (name)?"

"Berkat regenerasi azurium, kondisinya cepat membaik." Jabarnya. "Tapi sebab kehilangan banyak darah, dia takkan bangun hingga masa tertentu."

"Luka azurium ngan kakinya yang patah tu?"

"Luka tu bersifat harmless sebab (name) sendiri merupakan azurium hidup. Tapi tulang kakinya hancur total, walau boleh balik semula, akan memerlukan waktu lama."

Medis itu menarik secarik kertas dari papan jalan yang ia bawa dan menyodorkannya pada Jeneral. 3 foto hasil rontgen kaki (name). Tulang kakinya hancur lebur tak bersisa, tapi ajaibnya, tiap foto menunjukkan pembentukan tulang secara bertahap. Menandakan azuriumnya sedang melakukan regenerasi.

"Saya sarankan untuk memberi penyangga kaki pada (name). Supaya ia boleh tetap berjalan."

Aku manggut-manggut mengerti. Setelah mengucapkan terima kasih, aku bertanya apakah sudah masuk jam kunjungan. Sang medis berkata aku boleh menjenguknya selama 10 menit.

Ketika masuk kedalam ruangan putih tersebut, bau menyengat obat-obatan menusuk hidungku yang padahal sudah memakai masker. Melihat kedatanganku, para medis yang ada disana langsung beranjak pergi, memberikanku waktu sendirian dengan (name).

Budak yang dibilang berbahaya itu begitu rapuh, tak berdaya, penuh luka. Sebanyak apapun dia dijadikan uji kaji, (name) tetaplah budak kecil yang membutuhkan kasih sayang.

Tanpa sadar aku mengusap lembut kepalanya. Teringat dengan Alicia yang pernah sakit demam, suasananya sama seperti ini. Bagaikan sebagian dari duniaku sedang melemah, bisa hancur kapan saja.

Andaikan Ejen Zain tidak menawarkan diri lebih dulu, aku pasti akan mengangkat (name) sebagai anakku.

Jeneral POV end.

Not So Ordinary (Ejen Ali×M!Readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang