12. Misi: Kena

485 62 25
                                    

Written by @NaYoon06

Happy Reading!
💠__💠
💠_____💠
💠_______💠
📘📖
Book Open!

Note: Chapter ini mengandung banyak kalimat dalam bahasa kelantan. Bila ada kesalahan, Nana minta maaf.

Mata Chris berkedut kesal menyadari kedua bilah kerisnya telah menghilang. Dia mengepalkan tangan kuat-kuat, sebelum menjerit:

"(NAME)!!!!!!"

Sang pemuda neuro cekikikan ketika mendengar suara jeritan Chris yang menggema keseluruh akademi. Kedua keris berwarna biru itu tergenggam ditangannya, tersembunyi dalam jubahnya.
.
.
.

1 minggu lepas.

(Name) memandang takjub kearah Chris yang menunjukkan aksi melayangkan kerisnya diudara dengan gerakan silat. Setelah Chris selesai, dia langsung bertepuk tangan ria.

"Hebatnye! Kau pandai bersilat?"

"Eh. Leh dibile bagitu."

"Boleh ajar aku tak? Aku nak sangat punya skill baru ni!"

"Ohh, leh la."

*Betapa menyesalnya Chris menerima permintaan (name) pada hari itu.*

Mereka berdua berpindah ke lapangan arena, berdiri saling berhadapan satu sama lain.

"Warn pertamo. Ambo ni bukannye ahli bana, jadi jiko ambobwap silap, maaf ye." Ujar Chris, dibalas anggukan agresif dari murid dadakannya itu.

"Oke! Aku pon ada warn. Jika aku boleh menang lawan kau habis ni, aku nak pinjam keris tu!"

Rasanya jantung Chris berhenti berdetak sedetik. Masalahnya, keris miliknya bagaikan barang yang sangat berharga. Tak boleh ada siapapun orang yang menyentuhnya kecuali dirinya sendiri. Namun, Chris tak kurang akal. Dia berencana memberikan gerakan silat tersulit yang ia tahu untuk menjebak (name).

Dengan begini, mungkin (name) tak akan mau lagi menjadi muridnya dan kerisnya aman damai sejahtera.

"Baiklah. Jom kite mulo, ikut garakan aku je."

Jurus demi jurus diajarkan, Chris masih speechless ketika melihat (name) dapat menyalin tiap inch gerakannya. Meskipun dirinya sudah kehabisan jurus sulit lainnya, (name) tetap bersemangat.

"Terlalu semana..."

"Itu je ke?" Chris hanya mengangguk lemas. "Yey!! Sekarang kita berlawan!"

"Kejap, cep maj yakin kho? Kau baru je naji silat heyi ni. Ambo tak nok sakiti engkau."

"Kau ragukan aku ke? Aku ni cepat belajar lah. Atau... kau takut?"

"Bukan tu masalahnyo... ah. Sudah, jom tanding."

Tanpa babibu (name) menyebarkan spinnernya pada tiap jemari, kemudian berlari menerjang Chris yang dengan cepat menghindari semua serangannya.

Baru saja ingin bersenang hati karena (name) sama sekali tak dapat menyentuhnya, tiba-tiba pemuda neuro itu berhenti menerjang dan melompat sembari melempar spinnernya.

Chris tidak bersiap dan akhirnya hilang fokus. (Name) menodong Chris dengan spinnernya., keduanya membeku dalam posisi itu dalam beberapa saat sebelum (name) tertawa dan mencolek hidung Chris.

"Kena kau. Sekarang, mana keris tu~?"

Chris mengedipkan matanya berkali-kali sebelum menghela nafas, menyesal karena sempat meragukan insting (name). Janji adalah janji. Mau tak mau Chris pasrah menyerahkan kerisnya.

Not So Ordinary (Ejen Ali×M!Readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang