◇ Bonus Chapter ◇

7.6K 516 41
                                    

Honestly ini adalah Part 5 yang asli, tapi author kira bakal kecepetan kalo ena ena di part 5, akhirnya di revisi hehe~~

Hope you like it













(˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵)

Sedari tadi (m/n) tidak fokus akan pekerjaannya. Jemur baju malah kebawa alat masak bajunya ditinggal, nyiram tanaman malah dipotong, tujuannya masak kimchi malah masak topokki.

Tingkah (m/n) hari ini membuat para pelayan ketar-ketir harus merapikan semuanya. Apalagi tingkah (m/n) yang terlihat depresi.

Tak terasa malam tiba yang di mana neraka penuh penyiksaan sedang menunggu (m/n) di paviliun, "masuk tidak masuk tidak masuk tidak." Gumam (m/n) yang berdiri di depan pintu paviliun.

"Eh selagi ga di panggil, aku kabur saja kali ya?"

"Siapa yang mengizinkanmu kabur?"

Suara berat tepat di belakang (m/n) berhasil membuat terkejut bukan main, dengan gerakan patah-patah (m/n) menatap Seungho di belakangnya.

"Hehe." Senyumnya pasrah dan langsung lari. "Kau tidak bisa lari." Kerah belakang (m/n) ditarik bak anak kucing. "Lepaskann aku ingin tidur." Tangan (m/n) berusaha menggapai tarikan pada kerahnya.

Naas semua usaha (m/n) melepaskan diri gagal begitu saja dan berakhir di dalam paviliun dengan Seungho. "Apa tidak ada hukuman yang lebih logis?" Tanya (m/n) namun di abaikan oleh Seungho yang sedang membuka atasannya hingga terlihat absnya.

(M/n) menelan ludahnya takut saat Seungho berjalan mendekatinya yang tengah duduk, entah mengapa Seungho terlihat lebih besar.

Kriet

Pelukis imut kita telah datang! Membawa sepaket alat lukisnya dan menyusunnya dengan rapi. "Na-Kyum!" (M/n) berlari kecil dan bersembunyi di belakang punggung lelaki imut tersebut. "Kumohon tolong aku."

Namun lagi-lagi kerah (m/n) di tarik dan tubuhnya dilempar oleh Seungho ke kasur. "T-tunggu! Ini terlalu berbahaya!" Tangan (m/n) mendorong tubuh Seungho yang perlahan mendekat.

'Maaf (m/n).' batin Na-Kyum.

Warning! 🚨🚨
==============

"Tidak ada yang berbahaya di sini, tidak ada benda tajam." Ucap Seungho lalu memaksa tubuhnya mendekat ke tubuh (m/n) dan mencium lehernya.

"Ugh itu geli hey!" Tangan Seungho masuk ke dalam pakaian (m/n) dan membukanya kasar. "Wha-- bajuku rusak tau!"

"Kita bisa beli lagi."

'Ng.. Wangi bunga.' batin Seungho yang tengah mencium leher hingga dada (m/n). Iris ruby menatap nipple pink yang terlihat menggoda di matanya lalu kembali menatap wajah (m/n).

Matanya sudah berair dan wajahnya sudah merah merona. "Aku belum mulai tapi kau sudah menangis." Dielusnya mata (m/n). "I-ini menakutkan kau tau."

"Ack!" Mata (m/n) terbelalak saat nipple kirinya di cubit tiba-tiba dan nipple kanannya yang digigit. Saat perhatian (m/n) menuju ke nipplenya. Tangan Seungho menyelinap masuk ke dalam celana dan menariknya ke bawah hingga lepas.

"T-tunggu."

Seungho terdiam saat menatap milik (m/n) yang masih tertidur. "Hahahhaha! Unik sekali!" Tawanya keras. Raut bingung terbentuk di wajah (m/n) dan Na-Kyum.

'Waras?' batin (m/n) dengan dahi mengernyit.

"Aku dari tadi menyentuhmu tapi kau tidak 'berdiri' sama sekali?" Ujar Seungho yang masih tertawa. "Aku hanya keras pada wanita saja kau tau." Ucap (m/n) datar. Seringai Seungho melebar merasa tertantang.

[✓] Sorry, Wrong Isekai! (POTN x M! Reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang