Semua kejadian itu tidak luput dari hadapan (m/n) yang sedari tadi mengintip dari sela-sela pintu. 'Ternyata masalahnya serumit itu.' batin (m/n).
Kriet...
'Sial!' tak sengaja saking serunya melihat drama di depannya, (m/n) mendorong pelan pintu kayu tersebut. Seketika ketiga orang lelaki menatapnya dengan wajah terkejut.
'Aku harus lari!' batin (m/n) berteriak. Namun sayangnya dewi fortuna tidak memihak padanya, sebelum ia berlari dari tempat kejadian, tangan Seungho jauh lebih cepat dan panjang untuk menariknya kembali.
Bruk
Dengan sedikit tenaga Seungho membanting (m/n) ke tanah. 'Ugh sakit.' batin (m/n). Piyamanya tambah kotor akibat bergesekan dengan tanah sedikit berbatu tersebut.
Tiba-tiba rambutnya di tarik hingga ia harus mendongak ke atas dan menatap pupil ruby itu lagi. Aura mendominasi memancar dari tubuh Seungho.
'Auranya lebih kuat dari pak direktur botak!' batin (m/n) meringis. "Siapa kau?" Terdengar suara bariton dari lelaki didepannya. "A-aku hanya orang yang tersesat! Ya tersesat!" Jawab (m/n) belepotan.
Namun sayang sekali (m/n) tidak melihat adanya raut kepercayaan dari wajah Seungho. "Bawa dia." Dengan kasar Seungho melepaskan tarikannya dari rambut (m/n) dan kembali menarik tangan Na-Kyum kasar.
'Kayaknya orang itu suka banget narik-narik.' batin (name).
≪•◦ ❈ ◦•≫≪•◦ ❈ ◦•≫
Dan lihatlah MC kita ini yang keadaannya jauh lebih menyedihkan dari gelandangan di bawah jembatan. Tangannya yang diikat di sebuah pilar kayu ke atas dengan tali tambang yang diikat kuat.
"Hadeh tanganku kesemutan." Gumam (m/n).
Beberapa jam kemudian
"Woy! Tanganku kesemutan." Rengek (m/n), bagaimana tidak tangannya kesemutan. Dari siang sampai ke malam ia berada di posisi yang sama tanpa kepastian, apalagi pelayan-pelayan di rumah itu sedari tadi tidak ada yang membantunya dan hanya mengintip.
"Ayolah aku sedang menunggu siapa sih?" Kesal (m/n). Mohon bersabar ya MC kita yang tergemoy, soalnya orang itu sedang ena ena bareng Na-Kyum tersayang dari pagi hingga malam.
Akibat terlalu lama menunggu, (m/n) tertidur dengan keadaan tangan di ikat ke atas. Deru nafasnya sangat tenang, pupil indahnya bersembunyi di balik kelopak mata dan bulu mata yang lebat serta cantik.
Rasa pegal di tangan ia tidak rasakan akibat terlalu lelah menjalani hari yang sangat tidak masuk akal.
Tap tap tap
Suara langkah kaki mendekat ke arah (m/n) yang sekarang tertidur pulas. Pupil ruby nya menatap rambut (m/n) yang berantakan akibat tarikan tadi pagi.
≪•◦ ❈ ◦•≫≪•◦ ❈ ◦•≫
Mentari kembali menunjukkan dirinya, semua pelayan terbangun dan kembali bekerja seperti biasanya. Kembali ke MC kita yang masih tertidur akibat tempatnya yang temaram karena pintu yang belum dibuka serta tidak ada jendela.
Byur
Wajah tertidur (m/n) disiram dengan air tiba-tiba tanpa persiapan. Tentu itu berhasil membuat MC kita terbangun dan terkejut.
"Hah!" Kejut (m/n) merasakan air yang mengalir di wajahnya. Seorang lelaki bermanik ruby menatapnya penuh pertanyaan. "Siapa namamu, dari mana asal mu, dan bagaimana kau bisa disini" Ucapnya.
"A-ehem aku (m/n), dan aku disini karena tersesat." Jawab (m/n) dengan suara seraknya. "Asal ku.... Em.... Jauh! Iya jauh sekali." Jawab (m/n) panik dan diakhiri dengan tawa canggung.
"Apa kau tau jalan pulang?" (M/n) terdiam, 'syit aku harus jawab apa.' batin (m/n). Karena tidak ada jawaban Seungho menganggap kalau lelaki di depannya ini tidak tahu jalan pulang.
"Tidak hm? Jadi apa yang akan kau lakukan sekarang?" Iris (e/c) menatapnya penuh keraguan, bibir tipisnya yang cantik digigit ke dalam gugup. "A-aku tidak tau harus kemana." Jawab (m/n) dengan suara kecil.
"Ku tebak bila kau ku lepaskan, kau akan menjadi gelandangan di jalan tanpa uang, pakaian bersih, makan, dan tempat tinggal. Apakah kau mau seperti itu?" Tanya Seungho pada (m/n) yang tertunduk.
'Dan bila aku tetap di sini aku akan menderita!' batin (m/n). Dirinya dilema akan kedua pilihan yang sangat berbahaya ini. Bila ia salah memilih maka akan menyesal seumur hidupnya.
"Dan bila aku tetap di sini, apa yang harus ku lakukan?" Tanya (m/n) melirik ke arah Seungho dengan mata sayunya. "Orang-orang di sini harus berguna. Itu saja." Seringai Seungho.
"Imbalannya?" Secercah harapan muncul pada (m/n) saat mendengar jawaban dari Seungho. "Tentu ada dan harganya setimpal."
"Baiklah, mungkin aku bisa coba." Ucap (m/n) yakin tanpa memikirkan hal-hal aneh lagi.
MC kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan nanti, apalagi dia tidak membaca manhwanya. Bagaimana kehidupan ia selama di kediaman bak neraka itu? Entahlah mungkin sangat memprihatinkan.
≪•◦ ❈ ◦•≫≪•◦ ❈ ◦•≫
Piyama putih yang sudah berubah menjadi sedikit kusam di lepaskan begitu saja melewati bahu putihnya, serta celana panjang kotornya yang turun melewati paha serta kaki jenjangnya.
"Hah..."
Tubuhnya yang lelah perlahan di celupkan ke dalam bak kayu yang berisikan air hangat. "Enak sekali~" Mata indah tertutup menikmati hangatnya air yang masuk ke sela-sela tubuhnya.
Seharian tubuhnya lengket akan keringat meskipun cuaca saat itu sejuk. Mungkin karena berlarian tanpa henti serta ketegangan yang ia lewati.
Tangan rampingnya menggapai pakaian yang sudah disediakan oleh seorang pelayan laki-laki tua di sana. Hanbok biru tua panjang serta celana ia pakai dengan perlahan.
Picture © Pngtree
Untung saja pakaian para kaum-kaum bawahan seperti (m/n) ini pakaiannya tidak ribet dibanding orang-orang penting di luar sana.
Pagi itu tak sengaja (m/n) mendengar gosipan dari para pelayan tentang dokter dan sakit. 'Siapa yang sakit?' batin (m/n) lewat dari tempat mereka.
Tak sengaja seorang lelaki tua yang membawa wadah berisi air hangat menatap (m/n), "hei kau boleh aku minta tolong?" Panggilnya. "Aku? Apa yang harus aku lakukan?" Jawab (m/n) ramah karena ini hari pertamanya jadi BABU.
"Bawa ini ke ruangan itu dan tolong rawat dia dengan baik" Ucap lelaki tua itu dan pergi begitu saja.
"Baiklah?" Pemuda ini berjalan dengan perlahan sembari membawa wadah berisikan air ke arah ruangan yang ditunjuk.
Srek
"Permisi..." Ucap (m/n) pelan, matanya menangkap seorang lelaki imut yang terbaring lemah dengan kain di atas dahinya.
"Na-Kyum ya.... kalau tidak salah ingat." Gumam (m/n), tangannya bergerak lincah mengganti kain di dahi Na-Kyum dengan perlahan.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Sorry, Wrong Isekai! (POTN x M! Reader)
Fanfic"Ha? sorry salah masuk dunia." Ke dimensi lain? Tak sengaja seorang laki-laki berkepala 2 pergi ke dimensi lain dengan cara yang unik. Baru datang ke dimensi lain bukannya disambut dengan sesuatu yang baik malah disambut oleh cowo gay. ⚠️WARNING B...