The Secret Obelia🌻✨ (WMMAP x Harem!oc)

𝗖𝗛𝗢𝗢𝗡-𝗛𝗘𝗘

"Ariana" =Telepati Athy ke Ana
"Kak Athy" =Telepati Ana ke Athy
"Ana" = Bicara
'Ana' =Dalam hati
"Ana" =Sistem bicara
“Ariana de Alger Obelia” =Kilasan balik
(A/n) =Info dari Rasya

✧༺♥༻✧
Who Made Me a Princess x Harem! Reader(oc)

Chapter 44 • CHOON-HEE

Who Made Me A Princess © Plutus / Spoon

The secret obelia © RasyaChipz157

WARNING!!!!
Typo, Reverse Harem, Gak Nyambung, Romance, Siscon, Typo Dll

Enjoy this Story!!!

◆◇◆◇◆◇◆◇

Setelah berbicara dengan Duke Edward Merioneth, Duke Edward berkata kalau dia harus berpikir berkali-kali agar bisa menentukannya. Ariana dan Dean pamit meninggalkan ruangan Duke Edward.

Di perjalanan, Dean mengoceh tentang kenapa Ariana tidak berkata kalau Ariana seorang pemimpin dari hutan Eien. Ariana hanya menutup telinganya tak perduli, berusaha mengabaikan ucapan Dean.

Bruk!

Tak sengaja, pundaknya dengan pundak orang lain bertemu. Ariana reflex menoleh kearah orang tersebut. Orang itu memakai kacamata dengan rambut abu-abu yang acak-acakan.

"A... Ah! Maaf ya, saya tak sengaja. " Ariana buru-buru minta maaf, orang itu juga meminta maaf karena sudah tak sopan dengan tamu Duke Edward Merioneth.

Ariana hanya tersenyum, dia mengangguk dan orang itu ijin pamit. Dean bertanya apa Ariana baik-baik saja dan Ariana mengangguk.

Saat orang itu akan pergi, Ariana menahan tangannya membuat orang tersebut tersentak.

"A-ah, maaf ketidak sopanan saya. Hanya saja ... Anda menjatuhkan ini. " Ariana menyerahkannya kearah pria itu, pria yang menerimanya agak malu, "anda meneliti tentang tumbuhan Ziloskovius ya? Saya juga sedang meneliti lebih lanjut tentang Ziloskovius! Katanya, jika menggunakan itu kita bisa melumpuhkan lawan, apa benar? "

"Be ... Benar! Di luar dugaan, sepertinya anda tau banyak tentang Ziloskovius ya. " Pria itu tersenyum, Ariana terkekeh.

"Tumbuhan Ziloskovius lebih sering di temui di hutan Eien, namun, lebih banyak jika di temui di sekitaran sungai dalam hutannya. "

"Benar, benar, saya lebih suka mencarinya di sekitaran hutan Eien. Saya tidak berani masuk ke dalam! "

"Wah! Sungguhkah? Bukankah itu hebat? Mendekati hutan Eien saja memerlukan keberanian! Anda hebat, Tuan! "

Dean yang di belakang hanya berdecih tak suka, dia ingin membawa Ariana agar pulang. Namun sepertinya, Ariana masih ada urusan dengan pria asing ini.

Orang itu terkekeh, dia membenarkan letak kacamatanya, "saya senang berbicara dengan anda. Namun, ini saatnya saya pergi. "

'Ya! Pergi sana! '

"Yaampun, sayang sekali, kalau begitu. Mari kita bertemu di lain waktu! "

'TUNGGU, APA?! '

"Benarkah? Saya akan menghadirinya dengan senang hati, panggil lah saya kapanpun yang anda mau, lady. "

"Akan ku lakukan! Sampai jumpa! "