Melvin sedang berbaring di kasurnya sambil memandang langit langit kamarnya dia masih membayangkan kejadian tadi pas dafa menembaknya
Dia jadi gelisah sendiri dia memiliki dua perasaan antara senang dan tidak ,dia juga kalau boleh jujur merasakan kenyamanan jika berada di dekat dafa tapi dia juga belum terlalu mengenal dafa dia hanya tau kalau dafa itu seorang berandalan dan seorang pembully pas di SMP dia tau dari temen temen sekelasnya yg dulu pernah sekelas sama dafa
"sialan dafa kenapa dia nembak gw sii "prustasinya sambil guling guling
"Gw harus gimana nanti dia pasti gak bakal nyerah untuk dapat jawaban dari gw "
Tok tok
Pintu kamar melvin di ketok dia sudah menduga kalau itu momanya atau kakanya briana
Tanpa menunda nuda melvin langsung menyuruh orang itu masuk dan benar saja yg itu adalah radit tapi dia tidak sendiri dia bersama anwar
"Hii boy belum tidur?"sapa anwar melvin menggeleng
Radit duduk di pinggir melvin sambil sandaran di sandaran kasur [apasi itu namananya aku gak tau] begitupun anwar kini posisi melvin ada di tengah tengah mereka
"Anak bungsu moma kenapa sii tadi marah marah sama abangnya ?"tanya radit selembut mungkin dan di angguki anwar
Melvin bergantian memandang kedua orang tuanya sambil cemberut dia juga tidak tau, karna kemarahan itu tiba tiba aja datang pasca melihat malvin dengan alfian
"Gak tau tiba tiba aja melvin pengen marah mom"jujurnya
"Ada masalah?"tanya radit ,melvin terdiam
"Heii son"panggil anwar dan melvin menghadap ke anwar
"Yes pop?"
"Son kamu bisa cerita ke moma atau ke popa ,kita tau kamu ada masalah tapi kita tidak tau apa masalahnya jangan memendamnya sendiri "melvin mengangguk
"Melvin malu ceritanya "ucapnya sambil memeluk pinggang sang moma
"Lah ko malu ,emangnya masalah apa sii ? "Kata anwar penasaran
"Jadi gini mom ,pop tadikan melvin sama dafa keluar tuh"baik anwar maupun radit mengangguk
"Nah sesampainya disana si dafajink …ahhh memalukan banget buat cerita "prustasinya
"dafa kenapa ?"
"dia nembak aku"ucapnya sangat pelan tapi itu bisa di dengar jelas oleh radit dan anwar
"Really!"anwar shok
"Beneran sayang?"tanya radit
"Yess mom pop itu sangat memalukan harusnya melevin yg nembak lah ini melvin yg di tembak "
"terus kamu terima dia ?"tanya anwar penasaran melvin menggeleng
"No ,ntah kenapa hati melvin waktu dia nembak tuu tiba tiba aja bimbang ,melvin tiba tiba aja kesel emosi melvin tak terkontrol setelahnya melvin minta pulang sama dia dan dia langsung mengantar melvin dan pas sampai di rumah melvin melihat
Bang malvin sama alfian sedang bermesraan dari situ emosi melvin tersulut lagi padahal mereka gak berbuat apa apa sama melvin aneh banget kan pop,mom?"kini anwar dan radit mengerti ternyata akar permasalahannya dari dafa yg menembaknya
"Jadi itu alasan kamu tadi marah marah sama malvin?"kata radit
"iya "
"sayang lain kali jangan kegitu yaa bang malvin tidak tau apa apa tiba tiba aja kamu marah marah sama dia ,pokonya besok kamu harus minta maaf sama dia kamu tau gak tadi bang malvin kayanyah kepikiran banget soal kamu,dan untuk kamu cepet cepet kasih jawaban buat dafa mau kamu menolak atau menerima kasih tau dengan cara baik baik
Moma maupun popa tidak akan melarang hubungan kalian tapi kamu harus bener bener yakin dengan perasaan kamu itu jangan sampai nantinya ada pihak yg terluka mengerti sayang"melvin mengangguk
"Yaudah sekarang kamu bobo udah malem"perintah radit
"Mau sama moma bobonya "pinta melvin
"Nggk!! tidur sendiri jangan manja "tolak anwar melvin cemberut
"Pelit banget sii pop"
"Kamu dah besar masa mau tidur sama orang tua terus ,minta dafa aja kalau mau di temenin tidur"goda anwar seketika melvin menimpuk sang popa dengan bantal
"Popa ngeselin banget sii "marahnya anwar tertawa setelah menggoda anaknya hingga marah radit yg menyaksikannya hanya menggelengkan kepala melihat tingkah ayah dan anak ini
"Udah deh kalian mulai lagi ,mas kamu duluan aja kekamar aku mau nidurin si bungsu dulu"pinta radit anwar mengangguk dia selalu patuh sama radit biasalah efek bucin jalur karma yaa gitu
Setelah anwar pergi dari kamar melvin kini radit sedang mengelus ngelus kepala melvin agar anak itu tertidur
Melvin memeluk pinggang momanya kemudian dia memejamkan matanya dan tak lama dia pun tertidur pulas
"Gak kerasa kalian udah pada besar besar ,bentar lagi kalian bakal punya kehidupan masing masing ,moma sebenarnya belum siap untuk jauh jauh dari kalian"ucap radit sambil mengelus lembut pipi melvin
Radit belum siap nantinya anak anaknya bakal menikah dan satu persatu bakal meninggalkannya ,kalau boleh dia minta untuk memperlambat waktu agar dia bisa puas puasin waktu bersama anak anaknya ,
Radit kini mulai beranjak dari kamar melvin menuju kamarnya ,tak sengaja dia mendengar percakapan briana dengan seseorang yg ada di sebrang sana
"Kamu ngomong langsung aja ke moma sama popa ku ,jika kamu ingin menikahiku"ucap briana
Deg
Hati radit ntah kenapa merasa ada yg sakit ketika mendengar briana ingin menikah jujur dia blum siap jauh jauh dari putri semata wayangnya
Sebelum briana melihatnya dia buru buru masuk kekemarnya dengan muka yg murung anwar yg melihat muka sedih radit dia bertanya tanya
"Sayang"panggil anwar
"Iya mas?"
"Kenapa ko muka kamu sedih?"tanya anwar radit menggeleng sambil merebahkan tubuhnya dia kemudian memeluk anwar dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher anwar
"Sayang kenapa sii"anwar masih penasaran
"Nggk ada apa apa mas ,kita tidur aja yaa "jawabnya dan anwar yg tidak mau memaksa radit bercerita dia hanya mengangguk dan dia mencoba memejamkan matanya
Tbc.
voment.Satu persatu anak mereka bakal menikah dan radit belum siap melihat anak anaknya menikah aku harus gimana 😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Malvin [End]
Fiksi UmumKelanjutan dari dijodohkan yaa kalau ada yg belum baca book dijodohkan aku saranin baca dulu book itu biar gak bingung , Di book ini menceritakan malvin yg dicintai alfian anak dari dion dan alex Tapi bukan cuman malvin saja di book ini juga ada bry...