Raynar berkunjung sendirian ke rumah Arga malam ini. Raynar juga terlibat dalam satu perusahaan yang dimiliki Rahardyan Group yaitu Nesiamart, perusahaan waralaba minimarket. Raynar menjadi CEO dari Nesiamart. Saat masuk ruang tamu ia menyadari ada yang berbeda, "Ada yang berkurang," gumamnya. Ia terus melangkah sampai ke perpustakaan pribadi Arga. Arga sedang membaca buku, tanpa permisi Raynar masuk. Arga menyadari keberadaan Raynar, ia pun meletakan buku yang ia baca ke meja depannya.
"Udah move on lo?" tanya Raynar langsung ke intinya, ia duduk di kursi yag ada di hadapan Arga.
"Udah," jawab Arga singkat.
"Ko lo nggak cerita ke gue sih?" Raynar memasang tampang kecewa karena kakaknya sudah jarang curhat kepadanya.
"Lo sih ngebucin mulu sama dek istri."
"Cari pacar sana makanya, biar paham apa yang gue rasain," Raynar balik mengejek, "Jadi gimana yang tadi?"
Arga menceritakan bahwa ia jatuh cinta kepada Lika namun ada permasalah yang ia khawatirkan akan terjadi. Dahulu Markus dan Novi menentang hubungan Arga dengan Lia karena Lia bukan berasal dari kalangan yang sama dengan mereka. Orang tua Arga kala itu khawatir Arga hanya dimanfaatkan oleh Lia, ia takut Arga hanya dicintai karena harta.
"Halah, kalau masalah gold digger mah di kalangan mana aja pasti ada. Kayak nggak tau cerita anak-anak gadisnya founder perusahaan sebelah aja," komentar Raynar malah ingin memancing gossip.
"Nah itu, gue juga nggak ngerasa Lika orang yang gila harta."
"Kalo menurut gue ya, setiap hubungan tuh pasti ada aja tantangannya. Contohnya gue nih sama Erlina, gue dulu playboy parah banget jadi dia nggak percaya kalo gue bisa jadi cowok setia. Ya itu tantangan gue buat dapetin dia dan meyakinkan dia kalo gue udah benar-benar tobat. Tantangan apakah berhenti di situ? Tentu nggak," jelas Raynar.
"Pas kami udah pacaran dan rencana mau tunangan, gua baru tahu kalau dia ada rencana nggak mau punya anak kandung supaya dia bisa fokus memperhatikan anak-anak disabilitas di SLB yang dia dirikan. Gue kaget dong, secara gue pengen punya anak kandung. Akhirnya kita rundingan terus sampai akhirnya kita bisa sepakat kayak sekarang, yah meskipun sempat alot banget rundingannya sampai dia nggak mau ngomong sama gue selama sebulan. Pokoknya selama semua masalah masih bisa dirundingkan baik-baik maka hubungan bisa bertahan, tapi kalo nggak ya nggak usah dipaksain jadi teman hidup, jadi teman ngopi aja lah," imbuh pria yang empat tahun lebih muda dari Arga ini.
"Jadi, menurut lo ini tantangan bagi hubungan gue sama Lika? Gue pertama harus merjuangin dulu buat dapetin Lika, setelah itu kita hadapi masalah restu orang tua secara bersama, gitu ya?"
Raynar menjentikan jarinya, "Pintar."
"Kalo lo sendiri setuju nggak sih gue sama Lika?"
"Gue belum tau Lika kayak apa jadi untuk restu gue saat ini cuma sebatas di pacaran aja, kalo gue udah tau orangnya kayak gimana baru gue acc jadi calon kakak ipar. Gue sih cuma pengen lo bahagia sama pilihan lo."
-
Lika sudah biasa datang lebih dulu dari kebanyakan rekan sekantornya. Saat ia memasuki ruangan hanya ada satu karyawan yang sudah hadir, ia menyapa orang itu. Lika dan orang itu tak menyadari ada seseorang lain yang sedang bersembunyi di ruangan itu karena ditugasi misi penting. Lika bingung tumpukan barang di mejanya, tumpukan paling atas adalah sebuket mawar merah. Di samping kotak besar ada kotak lain yang diyakini Lika berisi kue tart karena sudah terlihat nama bakery di permukaan kotaknya.
Lika mengambil buket bunga itu lalu mendapati sebuah kotak kecil yang diletakan di tas sebuah kotak yang lebih besar. Lika membelalakan mata saat melihat tulisan Tifanny & Co, pada permukaan kota kecil. Mata Lika menangkap selembar kertas yang tampak seperti kartu ucapan ada di sebelah kotak besar. Lika belum mengetahui pasti siapa pengirim semua ini namun ada satu nama yang langsung muncul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Exception
RomanceKebahagiaan Lika justru berasal dari orang yang mengecualikannya #1 cintadalamhati (24/10/2022) #1 oldmoney (24/10/2022)