Frans dan Arga sedang sibuk dengan laptop masing-masing sekali pun di ruangan yang sama namun keduanya hanya sedikit bicara. "Kamu udah selesai?" tanya Arga dengan mata yang masih fokus pada layar laptop. "Sebentar lagi, Pak," jawab Frans dengan posisi yang tak jauh berbeda dari Arga.
"Kalo udah selesai tolong cek status WA-nya Lika ya," pinta Arga.
"Baik, Pak."
10 menit kemudian Frans melakukan apa yang diperintahkan Arga, "Dia sedang berfoto dengan seorang pria," kata Frans dengan santai.
Arga berhenti mengetik, dia langsung beranjak dari kursinya lalu menghampiri Frans. "Mana fotonya?" Arga mengadahkan tangan kepada Frans.
Frans segera memberikan ponselnya kepada Arga, detak jantung yang meningkat berangsur-angsur kembali normal ketika Arga merasa tak asing dengan wajah pria yang berada di samping Lika. "Ini tuh penyanyi favortinya Lika," ucap Arga dengan nada kesal, "Kamu bikin saya kaget aja," Arga mengembalikan ponsel Frans ke meja.
"Maaf Pak, saya belum tahu," Frans berbohong. Saat Arga berjalan kembali ke kursinya, Frans tersenyum tipis. Ia memang sengaja menjahili bosnya itu. Frans sudah tahu bahwa Lika berfoto dengan Mikha Angelo, vokalis TheOvertunes. Seperti ini lah cara Arga mendapatkan kabar Lika.
Sebulan setelah Lika benar-benar pergi dari hidup Arga, ia merindukan Lika. Setahun berlalu pun ia masih merindukan Lika bahkan pada tahun kedua ini. Arga menjalani hidup dengan pergolakan di dalam hatinya, antara merindukan dan melupakan. Setiap hari ia berdoa untuk kebaikan Lika namun ia juga ingin dipertemukan lagi dengan gadis itu sekali pun hubungan mereka akan berakhir sama seperti sebelumnya.
-
Lika memang memblokir semua akun media sosial Arga agar tidak menghubunginya atau mencari tahu tentang dirinya, namun ia berlaku curang dengan diam-diam membuat akun kedua dengan nama samaran agar bisa memantau sosial media Arga. Lika melakukan ini sebagai obat rasa rindunya. Ia senang Arga masih sama-sama lucu dan terlihat bahagia di sosial medianya namun kadang ia cemburu melihat Arga berfoto dengan wanita yang padahal bukan kekasih pria itu
Lika sedang bermain boneka bersama Rara, keponakanannya yang bulan depan akan berusia dua tahun. Ia sedang libur sehingga memanfaatkan waktu ini untuk berkumpul bersama keluarga sebelum disibukan kembali dengan bertumpuk-tumpuk pekerjaan yang akan menanti. Ranti tetap melanjutkan kuliahnya yang tertunda, sementara Radit sudah lulus dan kini sudah bekerja.
Ranti menggendong anaknya yang masih asyik bermain boneka. Rara menangis karena belum ingin berhenti bermain, Lika membujuk Rara supaya berhenti menangis dan mau diajak pulang ke rumah orang tua Radit, "Ini nih bonekanya dibawa aja ya," kata Lika sambil memberikan boneka beruang ukuran kecil ke Rara. Boneka itu dulu adalah boneka Ranti yang sampai saat ini masih ada di kamarnya.
Setelah Ranti pulang, Lika dan Endah menonton TV di ruang tengah. "Kamu apa masih berkomunikasi sama Pak Arga?" tanya Endah.
"Udah nggak," jawab Lika, ia heran mengapa ibunya menanyakan hal itu padahal ia yang menginginkan Lika menjauhi pria itu.
"Ibuk minta maaf ya. gara-gara ibuk kamu jadi nggak bisa bersama orang yang kamu cinta. Maaf ibuk sudah egois."
"Nggak Buk, jangan ngomong gitu. Lika sama Pak Arga mungkin memang nggak berjodoh," Lika memegang tangan Endah.
"Terus kenapa sampai sekarang kamu belum pacaran juga?"
"Belum ada yang cocok," Lika menunduk, ia menjawab dengan lirih seakan tak yakin dengan jawabannya. Ia sudah beberapa kali didekati pria tapi belum juga ada yang berhasil memenangkan hatinya.
"Dulu, ibuk pikir Radit adalah pria yang tepat bisa menjaga Ranti. Ibuk pikir mereka nggak akan aneh-aneh tapi dugaan ibuk salah. Mereka memang akhirnya bersama tapi perkiraan ibuk tentang hubungan mereka pernah ada yang meleset," Lika hanya diam mendengarkan ibunya berbicara. Endah pun menceritakan kembali kisah cinta lama Nanik yang mendasari Endah menentang hubungan Lika dengan Arga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Exception
RomanceKebahagiaan Lika justru berasal dari orang yang mengecualikannya #1 cintadalamhati (24/10/2022) #1 oldmoney (24/10/2022)