1

7.1K 613 2
                                    

" Sial!" pagi yang cerah seperti biasanya, sinar matahari hangat yang menyambut segala penjuru, dunia menuju kebisingan yang nyata.

"Nona anda sudah bangun" Seakan hanyut dalam ilusinya, matanya menjarah ruangan yang dibaluti marmer bercahaya terang, tiang-tiang yang di lapisi emas, dan ada lampu gantung cantik yang tergantung di langit-langit.

Kesadarannya terbawa kembali kedalam suasana yang asing.

Helaian  surai merah muda pastel layaknya warna bunga sakura yang lembut jatuh memenuhi punggungnya melewati garis batas pinggang. Rambut hitam pekat yang membosankan selalu dipotong pendek berubah menjadi untaian panjang yang lembut dan harum.

Pantulan yang terpancar dari kaca berlapis emas, gadis dengan cekungan mata yang dalam tampak seperti mayat hidup ditandai garis hitam tebal dibawah mata menutupi kulit putih pucat.

Kemudian dia sadar, dari balik pantulan bayangan dalam dekapan biru langit yang kelam, tersadar dalam kenyataan yang bahkan lebih mengerikan dari mimpi buruknya.

Zoerla Valeria, sekarang ia sepenuhnya sadar bahwa dirinya telah berubah menjadi Zoerla, salah satu karakter dari novel yang dibaca sebelumnya, karakter yang membuatnya frustasi hingga membanting buku itu sembarang.

"Ha ha ha ha" Gadis itu tertawa membawa kebingungan yang mengerikan bagi semua yang melihatnya, bahkan termaksud dirinya sendiri.

*******

"Nona apakah anda baik-baik saja?" pertanyaan yang berulang kali dilontarkan Amy, melihat kejanggalan pada nona nya yang terasa asing.

Zoerla yang selalu pendiam dan kini menjadi lebih pendiam lagi diliputi dengan tatapan kosong yang terasa asing dimatanya.

Nona yang dilayaninya memiliki sorotan yang cerah dan hidup meskipun dirinya pendiam, tapi tetap terlihat tenang meskipun di situasi terburuk sekalipun.

"Amy tanggal berapa hari ini?"

Amy yang masih menyeka rambut pik pastel itu menatap heran nona nya, seakan-akan dugaannya benar. Nonanya tidaklah pernah menanyai apapun kepada orang lain meskipun ia sangat penasaran.

"Hari ini tanggal 3 Mei 876 kekaisaran Collin nona" Zoerla kembali terdiam larut dalam pikirannya, bahkan Amy yang awalnya curiga dengan Zoerla kembali sibuk pada tugasnya melihat reaksi Zoerla yang kembali tenang.

Mungkin itu hanya karena Zoerla lupa dengan hari, sudah jadi hal wajar bagi orang-orang untuk memastikannya jika ia lupa.

Amy segera pergi keluar setelah selesai mendandani Zoerla, dia masih larut dalam pikirannya.

"Mungkin ini hanyalah spekulasi" Seakan sudah pasrah dengan keadaan, dia sudah tidak memikirkan alasan kenapa bisa berubah menjadi Zoerla.

Dalam pikirannya sekarang hanyalah pikiran untuk mengakhiri kisa tragis yang akan menghantuinya di masa depan.

"Aku akan hidup sesuai jalanku, bukan dengan kisah yang ada" kisah dari novel ini sudah dimulai, dan dua hari lagi bertepatan dengan ulang tahun Zoerla dari kisah yang ada, dan itu waktunya dia bergabung.

***********

Bangunan berlapis permata yang megah, didalam ruangan berkaca diliputi cahaya purnama yang memantul di dinding permata. Agung dan megah, jalanan dipenuhi kelopak mawar menyengat kedalam hidung membawa aroma yang manis.

Anggur berkualitas terbaik dibuat dalam pancuran air yang mewah dihiasi batu mana, makanan yang dilumuri bumbu lembut didalam mulut, pesta perayaan ulang tahun yang megah.

Dari balik pintu, music jazz yang menguar keluar dari aula, menandakan betapa meriahnya pesta itu.

"Yah sangat disayangkan itu bukanlah acara ku" pesta yang meriah, satu hal yang paling diinginkan Zoerla dalam novel, kini terlihat sebagai tempat bertempur.

Menurut Zoerla, alunan yang cerah itu akan membawanya kepada kehancuran jika ia bermimpi lebih tinggi lagi dengan segala macam keegoisan.

Selama dirinya diberi makan dan kekayaan yang cukup, ia tidak peduli jika seumur hidup terus di abaikan, malahan itu adalah hal yang paling bagus terhindar dari semua nasib malang yang akan terjadi.

"Nona Zoerla selamat ulang tahun" Amy pelayan yang paling setia dan selalu menjaga Zoerla, dia menatap Amy dengan penuh kasihan, kenapa bisa ada orang yang memiliki kebaikan seperti itu disaat dunia dipenuhi dengan kenaifan.

Bahkan di hari kematian Zoerla, Amy tetap setia disampingnya.

" Terimakasih Amy, tapi bukankan kau sangat sibuk didalam sana" Mata Amy menyoroti kesedihan menatap nonanya yang begitu tabah.

Alasan terbesar Amy selalu berada di samping Zoerla, karena mengingatkannya padi adik kecilnya yang sudah pergi. Semua orang selalu sibuk dan tidak memperhatikannya, berkat pengabaian semua orang membawa adiknya kepada kematian yang mengerikan, hal ini mempengaruhi Amy untuk tidak membiarkan Zoerla dalam kesendiriannya karena perasaan bersalahnya pada adiknya setiap kali melihat tindakan pengabaian keluarga Duke Valeria kepada Zoerla.

"Nona bukankah anda jug.."

"Hentikan itu Amy, aku hanya ingin tidur sekarang, di sana terlalu berisik" Zoerla sadar Amy menatapnya dengan penuh kasihan, dan berharap ia juga ikut hadir dalam acara yang melihat itu.

Meskipun tidak akan ada masalah jika ia datang, tapi itu adalah masalahnya karena selalu diabaikan api kecemburuan yang ditahan Zoerla selama bertahun-tahun akan melup membawa nasib buruk untuknya dan juga Amy.

"Sekarang kau boleh pergi, aku hanya ingin sendiri saja" Zoerla membungkus tubuhnya dalam selimut diatasi kasur yang empu.

"Rasanya hangat" Kehangatan yang membungkus ini lebih nyaman dibandingkan baluran pakayan mewah diatasi duri penghianatan.


..........

The Same LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang