25

3.8K 294 43
                                    

Kekacauan wilayah Delman masih terus berlanjut.

"Yang Mulia kita harus segera menemukan solusi"

Ini adalah rapat kesekian kalinya dalam hari ini setelah menerima kabar tentang kemunduran pasukan penyerbu monster.

"Yang Mulia saya mempunyai saran yang bagus" Marques Reinlichk mengajukan dirinya memberikan solusi.

"Bukankah kita memiliki penyihir terbaik yang tidak tinggal di menara sihir"

Semua orang seakan sepemikiran setelah mendengarkan ucapan Marquess, Duke Valerian tidak memberi respon apapun, dia terlihat begitu tenang meskipun memiliki banyak masalah belakangan ini.

"Tuan Duke bukankah keturunan kalian diberkiti oleh peri, meskipun belakangan ini sedikit hebo dengan kemunculan putri anda yang lainya lagi"

Duke mengakui itu, tapi dia tidak suka dengan apa yang diucapkan Marques.

" Tuan Marques anda sangat perhatian pada keluarga saya, memang benar jika keluarga kami mendapatkan berkat dari peri, itu adalah anugerah untuk kami"

Marques menggertakan giginya tidak suka dengan reaksi dari Duke.

Calley masih terus memantau keadaan dari atas sana. Duke hari ini sangat tenang, terlebih lagi dia tidak berubah menjadi emosianal, Melihat kekacauan di wilayah Delman yang belum terselesaikan, bahkan menara penyihir yang tidak bisa dihubungi, sepertinya dia sendiri yang harus turun tangan mencari tau penyebab fenomena aneh ini terjadi.

"Kalian berdua hentikan! "
Kaisar mengangkat tangannya, menghentikan perkelahian yang terus berlanjut antara Duke Valerian dan Marquea Reinlichk.

"Duke bukankah putrimu satunya lagi sangat berbakat dalam sihir? "

"Hormat saya yang mulia, apa yang anda katakan itu benar, tapi jika Yang Mulia meminta saya untuk mengirmnya, maka saya akan menolaknya yang mulia"

Duke menolak dengan tegas bahwa keluarganya tidak akan ikut campur mengenai wilayah Delman.

Cih

Claude yang hadir di ruangan semakin membenci keangkuhan Valerian. Mereka hanya mementingkan urusan pribadi mereka, terlebih melihat mata biru mereka sangatlah menjijkan

Orang-orang munafik

"Duke jika ini adalah perintah apakah anda tetap akan menolaknya"
Kaisar juga menjadi sangat tegas, hal ini menyangkut dengan kemakmuran rakyatnya, setiap penolakan bangsawan akan menjadi tindakan yang paling di benci Kaisar.

"Saya juga akan menentang perintah anda jika itu demi keselamatan keluarga saya"

Duke sangat tenang menanggapi dinginya Kaisar, bahkan bangsawan yang hadir di dalam menjadi gugup.

"Apakah anda benar-benar akan mengabaikan perintah Kaisar"

Sorotan emas terpancar dari mata Kaisar yang dingin, seolah-olah berasa dibawa terkamana harimau lapar.

"Tapi jika yang mulia mengabulkan permohonan saya, saya akan berubah pikiran"

Calley menjadi sangat gugup, dia sudah menduga situasi saat ini benar-benar sangat menguntungkan untuk Duke.

*********

'Jadi seperti itu persidangannya berakhir'

Zoerla membakar surat yang dikirmakan Calley dalam tungku menatap kosong kobaran api yang melahap kertas itu menjadi debu.

" Kalian benar-benar keluarga yang harmonis, bahkan Duke sampe menolak perintah Kaisar untuk putrinya"

Ditambah lagi dengan kehadiran Claude, Zoerla merasa sangat terganggu. Dia menjadi sangat berani setelah pertemuan terakhirnya, dan bahkan pengiriman Zoerla juga tertunda karena permasalahan wilayah Delmon.

"Tuan Muda apa anda memiliki sesuatu yang penting untuk dikatakan?"

Claude meregangkan tubuhnya di atas sofa, dia merasa nyaman dengan posisinya yang sekarang.

"Tuan Muda silahkan katakan urusan anda"
Claude bahkan tidak merespon ucapan Zoerla, dia justru merasa ngantuk.

" Disini sangat nyaman, saya sampai merasa ngantuk, padahal saya orang yang sangat sulit untuk tidur di manapun kecuali di rumah saya"
Claude mengoceh tidak peduli dengan kehadiran Zoerla, membuat dirinya terlihat seperti orang bodoh.

"Yah baiklah anda bisa tidur saja di sana, anda pasti sangat kelelahan mengurus masalah wilayah kalian"

Claude membuka matanya memelototi Zoerla. Yang dikayanya benar, tapi entah kenapa Claude merasa seperti sebuah sindiran.

" Orang yang memiliki potensi hebat kenapa sangat sulit untuk mengulurkan tangan pada orang yang lebih lemah dengan kekuatan yang dimiliki"

Zoerla sadar apa yang dimaksud Claude, dia sudah mendengar permasalahan di pertemuan sebelumnya.

"Tuan Muda, apakah anda sedang mengeluh sekarang"

Entah bagaimana itu terdengar seperti keluhan di telinga Zoerla.

"Tidak bisakah kau bersikap sedikit baik kepadaku"

Kata-kata Claude membuat Zoerla ingin tertawa, sejak kapan kedua orang ini bisa saling berhubungan seperti ini.






****

Halo semuanya maaf banget baru di update belakang ini aku punya banyak madalah. Jadi buat nulisnya aku kesusahan karena banyak hal yang aku pikirkan sekarang.

Tapi aku tetap usaha buat terus lanjutin ceritanya, dan aku nggak janji untuk update tepat waktu bahkan bisa molor🙏🙏🙏

Makasih banyak buat yang selalu menunggu karya aku dan votmen😇😇


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Same LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang