BEGINNING (AWAL)

1.7K 117 11
                                    

Suara denting garpu dan pisau terdengar memenuhi ruang makan yang megah ini. Empat orang duduk bersebrangan sibuk menghabiskan sarapan mereka. Terdengar yang  lebih tua membuka omongan terlebih dahulu.

"Jihoon setelah kelulusan appa akan mengirimu study ke luar negri guna belajar management bisnis di sana".

Sontak Jihoon mengentikan acara makannya sejenak."Apa ada pilihan selain ke luar negeri appa? Aku tidak ingin jauh dari kalian", dan tidak ingin jauh darimu. Ucapnya dalam diam sambil menatap seseorang bermata cantik di depannya.

"Tidak ada penawaran Jihoon ah, kau adalah anak pertama appa, jadi kau harus menjadi seseorang pemimpin yang bisa di andalkan kelak dan menjadi contoh untuk adikmu Junkyu."

Ya benar Jihoon harus menjadi contoh yang baik untuk Junkyu nya.

"Berapa lama appa aku di sana?"tanya Jihoon ingin memastikan berapa lama ia akan berpisah dengan dengan keluarga dan junkyunya.

" Lima tahun ". Ucap sang eomma lirih

"Jihoon ah , eomma akan sangat rindu denganmu tapi kau harus tetap semangat ne . Sudah kewajiban mu bukan untuk mengantikan posisi appamu kelak".

"Baiklah, keberangkatan mu akan di siapkan dalam tiga hari lagi Jihoon ah".

Jihoon hanya bisa menghela nafas kemudian ia menyuarakan, " baiklah appa ,boleh tidak jika waktu tiga hari ini aku habiskan bersama Junkyu sungguh aku ingin menghabiskan waktu dengannya sebelum aku pergi."

Sontak junkyu pun menghentikan makannya dan  menatap ke arah Jihoon . Manik dua pasang saudara itu saling bersitatap sungguh Junkyu binggung membaca apa arti senyum dengan sedikit semirk yang di berikan padanya. Ya dia yakin ini bukan pertanda baik untuknya.

Lain halnya dengan sang eomma dan appa yang memandang satu sama lain dengan tatapan penuh tanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Hyung kita mau kemana?".
Junkyu tidak bodoh jika ini bukan jalan menuju pulang .

"Hyung hentikan ini bukan jalan pulang". Ucap Junkyu sembari meremat tangan kiri  Ji-hoon yang fokus menyetir.

"Diam Junkyu atau aku akan berbuat nekat padamu". Gumamnya dengan suara rendah. Jika begini Junkyu sudah pasrah memilih diam dan melepaskan tangannya yang tadi ia gunakan untuk meremat tangan Jihoon dan menunduk. Berdoa semoga tidak terjadi hal buruk lagi padanya.
.
.
.
.
.

Ia dan Jihoon kini sampai di sebuah hotel mewah di kawasan Gangnam.

Brakkk ...pintu hotel di tutup dengan kasar dan Jihoon memojokkan Junkyu menghimpit di dinding pintu dan mempersempit jarak antara mereka.

"Kyu kumohon hmm , lari lah bersamaku dan kita bisa hidup bahagia berdua hmmm.. kyu i really love you". Ucap Jihoon dengan tulus

"Hyung jangan begini, kumohon". Ucap Junkyu memelas.

"Hyung kita tidak akan bisa melawan takdir aku ini saudaramu Hyung".

"Persetan dengan semua ini .Jika aku harus menentang takdir dunia, akan aku lakukan apapun semampuku untuk memilikimu dan kau harus tau itu". Geram Jihoon rendah.

"Kumohon sadarlah, memang cinta itu buta , tapi di dunia kita punya norma hyung, ku mohon hmmm mengertilah jangan begini karena sekali lagi aku tegaskan kau tak akan mampu melawan takdir sadarlah park Ji - mmmphhtttt".

Seketika bibir Junkyu di bungkam oleh bibir Jihoon tidak Jihoon tidak sanggup jika akan mendengar kata - kata yang harus menghentikannya untuk melawan takdir apalagi kata-kata tersebut berasal dari mulut milik Junkyu.

Tanpa melepaskan tautan tubuh Junkyu di giring dan kemudian di jatuhkan di atas ranjang hotel

Brukkk

"Hahhhh hahhh"

"Kau gila Hyung , "dengan nafas terengah-engah Junkyu mengumpati Jihoon saat melepas tautan bibir mereka.

"Sialan kau park Junkyu akan aku tunjukan kegilaan ku yang sesungguhnya." Dengan perlahan tubuhnya naik di atas kasur dan mengunkung junkyu

"Tidak tidak kumohon andwee Hyung". Ucap junkyu bergetar menahan tangis.

.
.
.
.
.
.

"Apa yang kau dapat min ?" Ucap sang tuan pada bawahannya

"Tuan Junkyu di jemput oleh tuan Jihoon saat pulang sekolah tuan".

"Kau mengikutinya , lalu?" Sebelah alis pun di angkat guna menanyakan apa hal selanjutnya yang terjadi pada putranya.

"Maaf tuan, tapi tuan Jihoon memaksa tuan Junkyu untuk masuk ke hotel di kawasan Gangnam tuan". Ucap bawahan sedikit hati hati guna tidak mendapatkan amukan dari atasannya.

"Cukup berhenti sampai disini, kau boleh pergi min". Setelahnya sang bawahan undur diri membungkuk pada tuannya dan mengucapkan kata pamit . Dan kemudian pintu tertutup.

Brakkk , laptop berlogo buah apel yang tergigit jatuh dengan mengenaskan begitu saja di lantai.

" Junkyu yah maafkan ayah, bersabarlah selama tiga hari saja ayah akan menjauhkanmu dari Jihoon". Ucap sang ayah dengan bergetar dan menahan tangis .




Annyeong yorobun , hai teum kenalin aku author baru dadakan juga sih hehe , selamat berbuka puasa habis puasa baca ff dari aku gaapa lah yah. Gaada adegan yang tak seronok hehe.

Btw aku shiper kapal sampan ini huweeee....

Mohon dukungan untuk ceritanya yah teum. , Btw di sini aku cuma pinjem ajah yah toko ceritanya bukan sifat asli atau karakter idol kesukaan kalian

Sekali lagi tetep suport treasure yah kawan kawan hehe

We love you guysss...

Dapet sarang Hae dari pa ji nih hihi😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dapet sarang Hae dari pa ji nih hihi😁

forbidden love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang