Setelah mengunjungi makam Haruto yang terletak di Jepang hari ini Junkyu dan Jihoon memutuskan untuk kembali ke Korea mengingat urusan Jihoon untuk mengurus perusahaan milik sang ayah yang di mandat kan kepadanya.
Junkyu ingin tinggal lebih lama di Jepang karna ia ingin bisa mengunjungi makam Haruto setiap hari nya namun Junkyu tidak bisa egois mengingat kakaknya juga punya urusan untuk mengurus perusahaan ayahnya dan Junkyu pun ingin melanjutkan studinya juga.
Sang kakak menjanjikan bahwa jika hari liburan telah tiba ia akan kesini lagi mengajak Junkyu untuk mengunjungi makam Haruto.
Dengan anggukan mantap Junkyu menyetujui janji sang kakak dan mereka kini sedang berada di jet pribadi perjalanan menuju Korea.
"Kau ingin makan?" Pertanyaan basa basi yang Jihoon lontarkan guna memecah acara Junkyu yang sedang melamun dengan mata yang sedikit sembab akibat menangis di makam Haruto tadi.
"Ani kak , aku sudah makan tadi". Junkyu sempat tersentak kaget namun sedikit saat sang kakak membuyarkan lamunannya. Cicitnya menjawab pelan dengan suara yang lemah. Kemudian ia tetap fokus memandang lurus dengan tatapan mata sembabnya itu.
"Kyu jangan berpura-pura untuk kuat menangislah hmm".
"Grep" dengan gerakan cepat Jihoon memeluk Junkyu menyandarkan kepala itu pada dada bidangnya membiarkan sang adik yang perlahan lahan mulai meraung keras menangisi kepergian sosok pria tercintanya.
Dengan telaten Jihoon mengelus rambut adiknya. Mengucapkan kata penenang seperti saat ini. "Relakan Haruto untuk bahagia di sana yah Kyu".
"Kenapa tuhan sekejam ini padaku bahkan aku barusan bertemu dengannya hanya sebentar tapi dia merampas orang yang ku cinta kak hikkss".
"Ara kakak tau tapi lihat kakak". Pelukanya terlepas dan menangkup wajah cantik itu yang sedang menitihkan air mata sembari mengucapkan."Jangan pernah menyalakan tuhan hmm, ini semua sudah di takdir kan untuknya ajal tidak pernah memilih untuk siapa yang hendak di jemput nya".
Karna bukan tuhan yang berkehendak tapi aku haha
Perlahan Jihoon tidak bisa menahan bagaimana melihat bibir ranum itu dari dekat. Kewarasannya hampir hilang tapi untung saja detik ini Jihoon bisa mengeremnya dengan sekuat kuatnya. Saat ia mengikis jarak antara dirinya dan adiknya saat ini.
"Kak". Suara bergetar Junkyu mulai menyadarkannya.
"Junkyu maaf aku sama sekali tidak bermaksud, aku ingin mencium keningmu seperti dulu saat kau masih kecil dan menangis". Ia saat Junkyu kecil sedang menangis atau sedang di marahi mama park akibat kenakalannya Jihoon sebagai kakak selalu menjadi penenang sang adik mendaratkan satu ciuman di kening sebagai tanda kalau Jihoon amat menyayangi adiknya itu.
"Kumohon jangan salah faham aku sudah berubah". Menangkupkan kedua tangannya berakting seolah ia bersalah dan perasaanya pada Junkyu Sudah hilang.
"Maafkan dulu perasaan hinaku padamu kyu , maafkan untuk semua tindak pelecehan yang ku perbuat padamu ".
"Aku setiap hari harus di hantui rasa bersalah mengingat aku sudah menyetubuhi adik ku sendiri dengan kasar aku berdosa kyu aku mohon maafkan akuh".
"Grep" tangan itu di rengkuh oleh tangan si mungil.
"Aniya memang aku tak akan pernah bisa melupakannya rasa sakitnya masih ada sampai sekarang dan membekas tetap di hatiku akan perlakuan mu yang dulu hyung".
"Namun aku sudah memaafkan mu, karna aku bukan tipikal orang yang pelit untuk memaafkan seseorang apalagi kakak tersayang".
"Jadi Hyung kau jangan seperti ini, aku memaafkan mu dan aku mempercayai mu Hyung kau saudaraku satu satunya."
"Ku harap setelah ini kau akan menyangi dan melindungi ku dengan baik".
"Aku sayang Hyung". Kemudian Junkyu masuk dalam pelukannya lagi. Tidak di pungkiri bahwa adiknya itu seperti the real malaikat baik yang ada di bumi.
Perbedaan antara baik / polos / bodoh entahlah yang hanya Jihoon tau junkyunya mulai masuk ke dalam perangkapnya.
Ia tak menaruh rasa benci pada Jihoon yang telah menghancurkan dirinya dulu.
Dan kini tanpa Junkyu sadari ia sudah masuk dalam permainan Jihoon.
.
.
.
.
.Setibanya dari perjalanan pulang dari bandara ke rumahnya ia langsung menuju kamarnya setelah Jihoon berpamitan akan membahas pekerjaan kantor dengan sekertaris Kim.
"Brughh"
"Ahhh nyamanya" ujarnya lega sambil menutup mata ketika sampai di kasur empuk tempat tidurnya.
Sempat hampir terlelap namun suara ketokan pintu pelan mengurungkan niatnya untuk mulai tertidur.
"Tok tok"
"Iyah tunggu sebentar". Kemudian ia bangkit dari arah ranjang dan berjalan membukakan pintu.
"Cklek".
"Paman min".
"Tuan maaf menggangu apakah boleh saya masuk sebentar ada hal penting yang ingin saya sampaikan dari tuan Chanyeol".
"Ah tidak kok ingin menyampaikan apa".
"Boleh saya masuk terlebih dahulu ini sangat private sekali tuan".
"Ah ne baiklah silahkan".
"Cklek". Pintu itu di tutup Junkyu dan paman min yang bekerja sebagai supir pribadi keluarga itu puluhan tahun menyodorkan hp dari sakunya terdapat ssebuah rekaman suara yang di putar.
Raut wajah Junkyu memucat mempersilahkan paman min yang undur diri untuk kembali pada pekerjaan nya sebelum menimbulkan kecurigaan yang berlebih .
"Brugh" lututnya terjatuh menyapa lantai yang dingin ini.
"Tidak kegilaan apa lagi ini ya tuhan" kepalanya pening merasakan kebenaran yang harus di hadapinya.
Bahwa yang membunuh kekasihnya adalah kakaknya sendiri.
.
.
.
.
."Rupanya ada dua tikus yang sedang mengacaukan rencanamu tuanku." Ujar sang sekertaris ketika memperlihatkan rekaman cctv di kamar Junkyu.
"Hmmm, hilangkan mereka paman Kim ?". Sang tuan hanya mengangguk paham dan setelahnya bersemirk dengan sangat kejam.
"Calm down tuan tak perlu di hilangkan".
"Maksudmu" memicingkan matanya kepada sekertaris Kim itu.
"Aku akan mengurus tikus yang jauh sementara sisa satu tikus itu bisa menjadi umpanmu untuk mendapatkan Junkyu dengan lebih muda biar ku atur rencananya". Sang sekertaris tersenyum penuh arti di hadapan sang tuan dan Jihoon tidak bodoh untuk menyadari arti dari makna senyuman yang sekertaris nya lontarkan.
Assalamualaikum gaisss teteh update yukkkk streaming MV volkno yah huhu gaada obat njirrrr🤧💎💙
KAMU SEDANG MEMBACA
forbidden love
RomanceTentang cinta terlarang yang dimiliki park jihoon kepada seorang park junkyu yang tak lain adalah adik kandungnya sendiri. "Jika aku harus menentang takdir dunia, akan aku lakukan apapun semampuku untuk memilikimu dan kau harus tau itu". ~ Park Jiho...