New Hope (Harapan Baru)

902 86 9
                                    

Junkyu membiaskan netra kemudian mengerjap perlahan membiarkan matanya di sapu cahaya matahari sedikit demi sedikit. Kemudian ia ingin beranjak dari tempat tidurnya tapi tubuhnya terasa sakit semua. Dengan perlahan ia menuruni ranjang guna menuju kamar mandi yang berjarak tak jauh darinya. Dengan langkah yang sedikit meringis ia berusaha menuju ke sana. Sesampainya di depan cermin kamar mandi ia mengeriyit binggung ada yang aneh dengan dirinya.

"Aneh kenapa badanku sakit semua".
Rasanya Junkyu pernah mengalami ini semua rasa sakit ini tidak asing, ia pernah mengalaminya ketika melakukan itu dengan kakaknya yah park Jihoon , tapi mana mungkin Jihoon menyentuhnya jika Junkyu tidak ingat apa-apa.

"Astaga ya tuhan". Perlahan ia membuka kancing piyamanya terdapat ruam yang jelas di bagian dadanya.
Seketika ia makin takut apakah Jihoon yang melakukannya lagi tapi kapan ?

Sungguh pagi hari yang mengerikan sekaligus membingungkan untuknya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bandara Incheon airport menunjukkan pukul 10.00 KST , banyak orang yang berlalu lalang guna menuju pesawat yang mereka ingin tumpangi.

"Jihoon ah jaga dirimu baik baik di sana ". Ujar sang appa sembari menepuk pelan punggung sang anak.

"Eomma juga pasti akan merindukanmu nak". Kemudian rose sang ibu memeluk sebentar jihoon nya. Guna menyalurkan rindu sebentar saat lama tidak akan bertemu nanti.

"Araseo eomma appa, ekhmmm, Junkyu apa kau tidak mau memeluk ku sebagai salam perpisahan terakhir".

"Ah i- iya Hyung semoga selamat sampai tu- tuJuan". ucap Junkyu sambil memeluk sang kakak yang lebih tinggi dari nya,dengan ucapan yang sedikit terbata - bata. Junkyu sedikit takut tapi ia harus terlihat biasa saja di depan kedua orang tuanya saat ini.

"Tentu, aku akan sampai pada tujuanku kyu". Kemudian Jihoon melepaskan pelukan setelah melontarkan kata-kata tersebut.

Sungguh kata - kata yang banyak memiliki arti yang tersembunyi di dalamnya.

Yah tujuanku adalah untuk mendapatkan dirimu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Sayang eomma dan appa akan pergi ke Gwangju guna menemui kolega kami , kau tidak apa pulang diantar ajushi min?".

" Ah gwenchana eomma , kalian hati - hati di jalan yah". Ujar Junkyu dengan senyum cantiknya.

"Tentu sayang ".

Saat perjalanan menuju rumah , Junkyu melihat dari kaca jendela mobil ada seseorang anak berseragam sekolah yang tak asing ia lihat,tunggu itu seragam sekolah yang sama dengannya bukan?.

Kondisi anak itu  sedang terkapar di sebuah halte bis, Tapi kelihatannya anak itu tidak baik - baik saja ia mungkin habis berkelahi.

"Ajushi berhenti sebentar".

"Iya tuan?".

Brakkk pintu mobil terbuka, Junkyu langsung bergegas menolong pemuda itu.

"Hei , kamu tidak apa kamu terluka?".

"Ah tidak apa-apa, ini hanya luka biasa aku aku tak apa".

"Astaga luka biasa bagaimana, mari aku bantu rasanya kau tak dapat berjalan saat terluka separah ini".

Kemudian bergegas  membantu membopong pemuda yang lebih tinggi badannya untuk duduk di halte bus yang tak jauh dari tempatnya berada.

"Kau tunggu disini sebentar, aku akan mengambil kotak obat."

Kemudian ia berlari cepat ke arah mobil depan yang di tumpangi nya tadi guna mengambil obat p3K yang ada di dalam dashboard mobil tersebut.

Lalu kembali untuk mengobati pemuda yang terduduk di halte dengan luka yang cukup parah di lihatnya.

"Cha sudah selesai ku obati, maaf bukan untuk ikut campur atau apa kau mendapat luka ini dari mana?".

"Aku mendapatkannya dari berkelahi".

" Huhhhh jangan terus berkelahi itu tidak baik , oh Iyah kalau boleh tau apakah benar kau bersekolah di SOPA?".

"Ngomong - ngomong seragam mu sama dengan ku".

"Ah Iyah, aku barusan pindah dari jepang , dan bersekolah di SOPA ".

Ah rupanya Junkyu baru mengerti kalau pria yang di hadapannya ini adalah murid pindahan baru di sekolahnya , wajar saja jika ia tidak tahu karena ia izin dua hari tidak sekolah karna mengantar Jihoon sang kakak dan karna kakinya tidak bisa berjalan dengan benar entah karena perbuatan siapa yang belum ia ketahui.

"Ah begitu , euhmm kenalkan namaku park Junkyu senang bisa berkenalan dengan mu -?"

"Haruto, Watanabe Haruto".

"Senang juga bisa mengenalmu park".

Haruto menjabat tangan Junkyu sebagai awal perkenalan pertemuan mereka sebagai teman.

"Terima kasih sudah mengobati ku Junkyu ya".

Junkyu hanya mengangguk dan tersenyum manis kemudian ia berpamitan pulang pada teman barunya si pemuda Jepang Haruto Watanabe tersebut.

Haruto mengamati dengan seksama ketika punggung kecil  itu mulai menghilang dan masuk kedalam mobil hitam yang di tumpanginya.

Tanpa tau kini Haruto tersenyum samar ketika memandangi bekas luka yang sudah terplester sempurna di tangannya.

"Park Junkyu , nama yang indah mari berteman ".

Tapi Untuk selamanya.

Tanpa di sadari kini Junkyu membawa harapan baru pada diri Haruto  .

Maaf yah teum aku dah lama gak update , update - update episode nya gak jelas yah manapun nih yah , btw minal aidzin walfaidzin yah teum

Udah pada dapet thr belum, kalo aku belum nih hehe karna dah gede😂

Kapal baru nihh harukyu bosss

forbidden love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang