Departure (Keberangkatan)

1K 94 9
                                    

Sungguh malam ini Jihoon tidak bisa tidur mengingat besok adalah hari keberangkatannya ke Canada. Ia gelisah karena hari ini adalah hari terakhirnya bertemu dengan Junkyu.

Tok..

Tok..

"Masuk"

"Permisi tuan muda , saya ingin menyampaikan pesan bahwa nyonya dan tuan akan menginap di daerah Gwangju malam ini. Karena ramalan cuaca akan ada badai besar turun sampai jam  lima dinihari."

"Mengapa mereka tak menghubungiku?". Tanya Jihoon dengan alis menukik sebelah

"Mereka sudah mencoba menghubungi tuan tapi tidak bisa, maka dari itu mereka menghubungi saya."

Kemudian Jihoon melirik ponsel di nakas sial ia kehabisan baterai . Pantas ia tidak bisa menerima kabar dari orangtuanya. Yang hanya ia tahu orangtuanya kini telah makan malam bersama rekan kerja appanya.

"Kenapa tidak Junkyu?".

"Kata nyonya mungkin tuan muda Junkyu sudah tidur, karena hp di mode silent tuan". Ia memang itulah kebiasaan Junkyu nya memode silent hp saat tidak ingin di ganggu tidurnya.

"Baiklah terimakasih min ajushi". Ujar Jihoon dengan senyuman yang manis.

Cklekkk

Pintu tertutup menyisakan Jihoon yang masih tersenyum manis dengan segala pikiran tak tertebaknya.

.
.
.
.
.
.

Gwangju pukul 23.30 dini hari

" Memikirkan apa hmm?". Chanyeol tersentak kaget dalam lamunannya. Ketika tangan kecil itu mendarat di pundak sebelah kanannya

"Rose, apa ini karma bagiku?" Tanya Chanyeol lirih

"Chan ah , jangan begitu peristiwa itu sudah berlalu ini bukan karma". Jawaban rose untuk menenangkan suaminya yang sedang kalut memikirkan putra mereka.

" Tidak rose ah mungkin ini amukan Tuhan pada ku karena kisah masa lalu yang aku lakukan pada baekhyun". Ucap Chanyeol mulai bergetar

"Berhenti membicarakan masa lalu hmm , yang kita harus lakukan adalah memikirkan bagaimana cara agar kisah mereka tidak menjadi seperti kisah mu dan Baekhyun dulu."

"Yah rose aku akan berusaha semampuku".

"Terima kasih sudah mau menemaniku rose ".

"Tentu itu gunanya istri bukan". Ujar rose dengan ketulusan beserta senyum palsu yang di buat guna menutupi rasa sakitnya saat ini.

"Hmmm ternyata masih Baekhyun yah yang kau ingat chan". Ujar rose di dalam hatinya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kriet...

Cklek...

Tap tap tap

"Bodoh selalu saja ceroboh". Ia tahu kebiasaan adiknya lupa mengunci pintu ketika tidur

"Ternyata benar sudah tidur rupanya". Ucap Jihoon sambil berbisik memandangi Junkyu yang tengah terlelap dengan suara sedikit dengkuran halus.

"Kau pasti sangat lelah yah".

"Aku sangat ingin mengunjungi dirimu , tapi mengingat kau lelah aku tidak ingin membuatmu terbangun". Ucapnya di Sertai semirik saat mengeluarkan jarum suntik yang berada di kantong bagian kiri piyama satinnya.

Kemudian Jihoon menyuntikan cairan berwarna putih itu kedalam lengan tangan kanan Junkyu.

Mata Junkyu agak  mengeriyit sakit saat suntikan itu mulai menusuk bagian lengannya.

Jihoon menatap gemas pada Junkyu yang berada di bawah kungkungannya sekarang ,jika ada gempa atau semacam bencana lainnya mungkin Junkyu tidak akan terganggu tidurnya. Bagaimana ia bisa tidur selelap ini kalau barusan Jihoon menyuntikan obat bius untuk dirinya

Satu persatu kancing piyama Junkyu terlepas , beserta celana yang sudah meluncur ke bawah

Junkyu hanya bisa mengeriyit di bawah alam bawah sadarnya merespon saat Jihoon memberi tanda pada dadanya .

Sungguh sebelum hari keberangkatan nya tiba besok Jihoon akan mengenang hal paling mengesankan untuknya yaitu...

.
.
.
.

Bisa menyentuh adiknya dengan cara
Yang gila . Katakanlah bahwa Jihoon adalah pshyco.

Gak sabar huwee aku nunggu MV darari guys kalau kalian?

Eh btw,,,

Gimana gimana suka paji jadi psycho kayak gini? Yang suka komen yah

Selamat menjalankan ibadah puasa gais😊😊😊😊

forbidden love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang