Hal paling berharga
Dalam hidup
Adalah menjadi diri sendiri
Lepas bebas menari bersama angin
Berlari sekuat kuat dengan cepat
Melampaui cahaya
---
Birendra mengambil napas panjang lalu sekali lagi ditengoknya sang anak yang tengah asyik bermain rubik.
"Kau tenang tunggu di sini dulu, Ayah masuk sebentar bertemu kakek nenek."
"Baik, ayah..."
"Jangan keluar mobil, nanti ayah beri es krim..."
Es krim yang dimaksud adalah daging beku yang dipotong seperti es krim, biasanya Birendra tidak mengijinkan Sekala makan banyak-banyak daging yang dingin karena takut anaknya sakit perut.
"Oke..oke..."
Setelah dirasanya aman, dibukanya salah satu jendela mobil, sedikit saja supaya angin bisa masuk tapi Sekala tak bisa melompat keluar, pintu mobil dikuncinya. Selama mengasuh Sekala, dia memang sangat over protected. Takut jika tiba-tiba anak itu berlari kencang keluar, terlebih kalau menuju Rimba Air Hitam, itu sangat berbahaya dan aura Sekala bisa memancing para Datuk Tetua untuk waspada.
Akhir-akhir ini orangtuanya selalu mendesak untuk dirinya menikah, usianya nyaris menginjak 27 tahun, beberapa anak gadis telah diundang ke rumah, dan ada seorang wanita yang sering berkunjung, kalau tak salah ingat wanita itu yang dulu pernah ditolongnya dari Ferdi.
Sharina cantik, kaya raya pula, mewarisi harta tak berbilang dari kedua orangtuanya yang tewas mengenaskan, tetapi apalah arti itu semua saat Birendra hanya bisa memandang satu objek saja yakni Niskala. Tentu tak ada wanita yang secantik dan sebaik istrinya itu di mata Birendra, hal tersebut membuatnya harus mencari alasan tepat untuk 'tidak menikah' dan supaya orangtuanya tak lagi menjodohkannya dengan anak kongsi atau kerabat.
Kebetulan pagi di hari minggu yang cerah itu, kedua orangtuanya tengah menanti sarapan di meja, para pelayan juga tengah mempersiapkan aneka hidangan.
"Rendra...kapan datang?" sambut Anggun. "Kau patroli atau menginap lagi di rumah Datuk Nasar?"
"Keduanya..." jawab Birendra singkat.
Ayahnya melipat koran yang baru di baca dan menatap putranya. "Kalau saja di rumah Datuk Nasar ada anak gadis, ayah tentu telah curiga kau seringkali menginap di sana karena ada pujaan hati. Tetapi dia kan hanya tinggal sendirian...apa sih yang membuatmu betah sekali disana?"
"Namanya juga banyak belajar, ada ilmu pertanian, peternakan dan banyak buku tua menarik untuk dibaca."
"Semoga saja kau tak terlalu merepotkannya..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiger Heart
Action🐯🐯🐯🐯🐯 Kisah seorang perwira polisi muda yang semula memiliki kehidupan biasa saja, walaupun ayahnya membesarkannya tanpa seorang ibu, Birendra Bhuana membesarkannya tanpa kendala, walau acapkali bersikap keras dan disiplin. Kehdupan masa kecil...