0.4

4K 675 221
                                    

❝Aku benci diriku, karena dia semakin mirip denganku❞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝Aku benci diriku, karena dia semakin mirip denganku❞

────────────

Ai bersenandung senang, sambil melihat-lihat kotak lensa yang berjajar di hadapannya.

Wanita itu ingin mengubah penampilannya, ingin mengganti suasana baru. Dia juga berencana untuk mewarnai rambutnya menjadi sedikit lebih terang.

Sanzu yang menemaninya dibuat heran dengan tingkah laku wanita itu. Padahal yang Sanzu ingat, sejak dulu Ai tidak terlalu mempermasalahkan mengenai penampilan, dia nyaman-nyaman saja dengan penampilannya yang terkesan biasa saja sekarang.

Apa yang membuat wanita itu tiba-tiba ingin berganti suasana?

"Kenapa kau membeli ini?" Tanya pria itu, pada akhirnya tidak dapat menahan rasa penasarannya.

"Hmh? Oh! Rindou menawarkan padaku, apakah aku mau menjadi model dalam video klip lagu terbaru grupnya. Karena aku akan memulai debutku, tentu saja harus berganti suasana!"

Sanzu terkekeh, mengusap pelan surai hitam milik Ai. "Kau yang seperti ini sudah cantik. Percaya diri saja dengan penampilanmu."

"Tidak mau! Aku tidak ingin membuat fans Rindou dan grupnya kecewa dengan model yang mereka gunakan. Aku ingin membuat mereka bangga denganku!"

"Terserah."

Terbiasa mengamati perilaku manusia, sebelum membantu atau membunuh mereka, Sanzu menyadari satu hal yang aneh dengan wanita itu. Dimulai dari gerak-gerik, penampilan, dan cara bicara wanita itu mulai berubah semua.

Dia... seakan mengikuti [Name] sepenuhnya.

.

.

.

.

.

Wakasa duduk di gazebo halaman belakang mansion milik Bonten dengan tenang. Mata mengantuk itu memperhatikan sang adik yang tengah berjuang melawan panasnya matahari di tengah-tengah halaman.

Sudah selama 10 menit adiknya berdiri di sana, dan asap mulai muncul dari tubuhnya. Meski khawatir, pria itu tidak ingin menarik adiknya untuk berdiri di tempat yang teduh.

Semalam, Wakasa yang mengajak [Name] untuk bertemu. Instingnya mengatakan jika adiknya itu tidak dalam keadaan yang baik, jadi dia mengajak [Name] untuk pergi ke pantai, tempat yang wanita itu sukai.

6 Husband [Bonten]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang