1.5

3K 473 41
                                    

Masa lalu Ai

────────────

"BEDEBAH!!!"

Dengan murka, Ai melemparkan seluruh barang di dekatnya. Membiarkan kamarnya menjadi sangat berantakan karena banyaknya benda yang hancur dan pecah.

"SUDAH KUKATAKAN JANGAN MENINGGALKAN JEJAK SIALAN!! DAN DIA JUSTRU BUNUH DIRI!?"

Wanita cantik itu mengusak rambutnya dengan kasar, rasa panik amat menguasainya. Merutuki kebodohan sang Ayah yang meninggalkan jejak di tempat kejadian, yang sudah dipastikan Bonten tahu penyebab kematian dari Ayah dan kembaran [Name].

Wanita itu terus menggigit jempolnya, hingga membuat jempolnya berdarah. Tidak lama lagi, Bonten pasti akan datang padanya dan memberinya hukuman yang mengerikan dan keji.

Sia-sia perjuangannya selama ini menjadi wanita yang polos dan ceria, demi mendapatkan perlindungan dari Bonten. Semenjak keponakannya itu berani menentang suami-suaminya, mimpi buruknya menjadi kenyataan.

"Tenang Ai, tenang... kau hanya perlu menghancurkan jalang itu seperti sebelumnya... kau pasti bisa."

.

.

.

.

.

Lahir dari kesalahan fatal, membuat Ai sangat dibenci oleh Ibunya. Ayahnya yang juga merupakan seorang pemabuk dan pemain judi sama seperti Ibunya, bahkan dapat dikatakan lebih parah. 

Satu-satunya yang membuat Ai bertahan hidup adalah Mina, Isurugi Mina, Ibu dari [Name] yang merupakan saudari tirinya. Mereka memiliki Ibu yang sama, dan Ayah yang berbeda. Kehadiran Ai yang membuat orang tua kandung dari Mina bercerai.

Bukannya membenci bayi itu, Mina justru sangat senang dengan kehadirannya. Bahkan nama "Ai" diberikan oleh Mina, dengan harapan supaya adik tirinya itu mendapatkan penuh cinta, sebab Ai bermakna cinta.

Sebagai seorang anak kecil, Ai tentunya haus akan rasa cinta dan kasih sayang, sebab orang tuanya tidak pernah memberinya hal indah itu. Dia hanya dapat mengharapkan pada kasih sayang saudari yang berbeda 21 tahun itu darinya.

Mina benar-benar cocok dikatakan sebagai pengganti Ibunya. Kakak tirinya itu sangatlah hangat dan perhatian, bahkan sering membawa Ai pergi ke tempat kerjanya. Dan bahkan ketika Mina telah menikah, Ai pun dibawa ke rumahnya. 

Mendapatkan perhatian yang berlimpah dari Mina dan suaminya membuat Ai sangat terobsesi dengan keduanya. Pasangan suami istri itu menjadi pengganti sosok orang tuanya yang tak berguna. Ai sangat menyayangi mereka.

Hingga akhirnya si kembar Imaushi lahir.

"Nee-chan! Bisakah Nee-chan menemaniku pergi ke toko buku? Ai ingin membeli buku dongeng baru!"

"Maaf ya, Ai... [Name] sedang sakit, Nee-chan tidak bisa meninggalkannya sendirian..." Jawab Mina dengan senyuman lembutnya seraya mengusap pipi adik tirinya itu.

"Ajak saja [Name]-chan!"

"Tidak bisa." Jawab Mina dengan cepat. "Jika dibawa keluar, [Name] nanti akan semakin sakit. Maaf ya... Ai pergi dengan bibi Naya dulu ya?"

Setiap Ai menginginkan perhatian Mina dan suaminya, keduanya kini terus menolak dengan halus karena anak-anak mereka. Ditambah dengan kehadiran Wakasa, yang menjadi anak pertama mereka membuat Ai menjadi tak suka.

6 Husband [Bonten]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang