Brak
Prang
Di sebuah ruangan yang sudah tidak rapi itu. Seorang pemuda tampan dengan raut tegas nya yang terlihat ada amarah besar terpampang jelas di wajah tampan itu.
" Arghh.... " teriak frustasi pemuda tampan ituTok... Tok...
" Watanabe Haruto! Apa yang kau lakukan dengan ruangan kerja mu!? " Teriak nyonya Watanabe
" Ibunda... Apa yang anda lakukan disini " tanya pemuda bernama Watanabe Haruto itu.
" Jawab dulu pertanyaan ibunda, kenapa kau menghancurkan ruangan kerja mu "
" Tidak ada apa pun ibu " jawabannya
" Apa kau masih tidak menerima pernikahan ini Haruto "
Haruto yang mendengar itu membuat amarah nya bertambah meluap. Tetapi dia menahannya agar tidak meluapkan nya pada sang ibunda.
Nyonya Watanabe melihat Haruto belum bisa menerima nya pun menjelaskan perlahan-lahan.
" Haruto.... Dengar ini adalah permintaan terakhir kakek mu apa kau masih tidak mau mengikutinya "
Sebenarnya Haruto bisa saja menolak pernikahan ini. Tetapi ini adalah permintaan terakhir kakek nya.
Yang mana dia adalah ayah kedua untuk nya. Sang kakek lah teman dan guru untuk nya. Di saat semua pergi meninggalkan nya hanya Sang kakek lah orang yang ada.
Haruto sangat menghormati nya melebihi apa pun dan menyayangi dia melebihi orang tua nya sendiri.
" Aku tau itu tapi bisakah ibunda memberikan aku waktu lagi untuk itu "
" Tidak! Kau sudah menundanya sebanyak 2 kali "
" ibu akan menikah kan mu lusa "
Final nyonya Watanabe" Apa?! Ibu tidak bercanda kan "
" Tidak, keluarga kerajaan Athena sudah menerima pernikahan ini "
Sesudah mengatakan itu nyonya Watanabe pun pergi dari ruangan yang bisa dibilang bukan ruangan lagi.
" Argh... Kenapa keluarga itu tidak menolak nya saja " Teriak Haruto
.
.
.
.
.
.
.
Sekarang dimana hari yang di tunggu oleh kerajaan Black Diamond dan Athena.Atau lebih tepat nya orang tua dari kerajaan itu. Tidak untuk anak-anak mereka yang akan menikah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Queen
Short StorySeorang Raja Black Diamond yang memiliki kebutaan karena perang besar-besaran . . . . . . . . Pangeran muda yang harus menikah dengan Raja yang kejam dan dingin Hanya karena untuk keturunan . . . . . . Ditempat lain dimana gedung penc...