19

3.2K 285 13
                                    

1 month later

Pagi yang indah langit sangat cerah hari ini jeongwoo masuk ke kamarnya dengan sebuah teh ditangannya.

Saat akan menutup pintu besar nan berat itu dan membalikan badannya jeongwoo terdiam dan mematung karena melihat apa yang ada didepan matanya.

Memang cuaca hari ini indah namun yang ada didepan jeongwoo itu bahkan lebih indah dan menyegarkan mata untuk semua yang melihat nya.

Tapi sayangnya hanya dia dan barang-barang yang ada dikamar jeongwoo itu pun jika barang-barang disana bisa melihat.

Sang Raja yang baru saja menyelesaikan Mandi nya dan sekarang sedang menghadap kearah jendela kamar jeongwoo menikmati hangatnya matahari.

Cukup bayangkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cukup bayangkan


Dan selama ini entah ini karena apa tapi yang pasti lebih tepat nya 2 bulan yang lalu sang Raja yang pendiam menuju dingin ini selalu saja menempelinnya dengan seribu satu cara.

Haruto yang mendengar suara pintu terbuka dan membalikan badannya menghadap jeongwoo yang masih mematung didepan Sana.

"Jeongwoo??" Suara Haruto membuat jeongwoo tersadar kembali.

Jeongwoo berjalan keara meja dan menaruh satu set Teh hangat yang dia bawa tadi.

Selanjutnya jeongwoo mendekat kearah sang Raja yang belum berpakaian.

"Yang Mulia kenapa anda tidak berpakaian"
Tanya jeongwoo dengan mengambil Baju yang sudah dia sediakan sebelum membuat Teh.

"Menunggu mu" singkat Haruto

Jeongwoo memakaikan pakaian haruto dengan lembut dan teliti.

Ingat cukup bayangkan saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ingat cukup bayangkan saja



"Sudah Yang Mulia sekarang izinkan saya untuk mengeringkan rambut anda"

"Mn"

Jeongwoo menuntun Haruto ke sebuah Bangku ditempat biasa jeongwoo merias wajah nya.

"Duduklah Yang Mulia"

Haruto duduk menghadap cermin sedang kan jeongwoo berada dibelakang nya dengan mengeringkan rambut Haruto.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Plak

Jeongwoo menampar pipinya sendiri niat hatinya untuk membuat nya sadar dan tidak melamun lagi tapi itu justru membuat wajah haruto sedikit khawatir.

Ingat hanya sedikit!

'Berhenti dan jaga pandangan' Batin jeongwoo.

"Jeongwoo apa yang kau lakukan" Tanya Haruto

Jeongwoo yang sedang menenangkan hati
dan pikirannya pun tersadar.

"Ahaha... Sa-saya tidak apa-apa Yang Mulia" ucap jeongwoo.

"Lalu apa yang kau lakukan"

"Ah... Itu.. Itu hanya ada sesuatu dipipi Saya saja"

"Hingga kau memukulnya sangat keras?"

"Mn! Itu udah biasa Yang Mulia" jeongwoo berucap dengan melanjutkan mengeringkan rambut Haruto.

Setelah menyelesaikan rambut Haruto mereka pun berjalan menuju meja yang sudah ada sarapan dan juga teh hangat buatan jeongwoo.

Jeongwoo menata alat makan dengan benar agar sang Raja mudah untuk mengambilnya.

"Makanan anda Yang Mulia" jeongwoo meberikan beberapa sayur dan daging dipiring Haruto.

Haruto memakan dengan sangat hikmat dan juga diam seperti biasanya.

Hingga tiba-tiba Haruto menghentikan makanannya dan langsung menegakkan kepalanya menghadap jeongwoo.

Jeongwoo yang sedang menikmati teh hangatnya merasa dipandang oleh sang Raja pun menghentikan kegiatannya meminum teh.

"Ada yang salah dengan sarapanya Yang Mulia?" Tanya jeongwoo.

"Kau tidak makan?" Haruto bertanya

Jeongwoo merasa bingung dan malu untuk menjawabnya.

"I-itu karena saya sudah sarapan.. Yah sudah sarapan tadi didapur" jawab jeongwoo dengan gugup

"Benarkah? Kau tidak berbohong"

"T-tentu saja Yang Mulia"

"PELAYAN!" Tiba-tiba Haruto memenggil seorang pelayan yang ada didepan pintu.

"Saya menghadap Yang Mulia Raja" ucap salah satu pelayan

"Apa kau yang melihat Ratu memakan sesuatu di dapur" Tanyanya dengan tegas.

"Menjawab Yang Mulia..sebenarnya Yang Mulia Ratu belum memakan apapun sedari kemarin" Jawabnya dengan menundukan kepala karena takut terhadap sang Ratu yang terlihat marah kepadanya.

"KELUAR!"

"Kau berani membohongi ku Ratu!" Tegas Haruto dengan wajah dingin dan datarnya.

"I-itu bukan.. S-saya tidak bermaksu-"

Belum selesai ucapan jeongwoo Haruto sudah lebih dulu memotongnya.

"Tidak kata mu lalu apa ini"

"Kau tidak makan sedari kemarin apa kau ingin mati lebih awal! Jawab Aku Watanabe jeongwoo!" sambung Haruto dengan bentakan cukup keras membuat jeongwoo terdiam.
























































Sorry baru bisa update sekarang dan thanks buat yang masih stay disini ʕ´•ᴥ•'ʔ
.
.
.
.
Next

Beautiful QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang