👩🏻

1.6K 169 13
                                    

Enjoy
.
.
.
.

Jaemin hari ini disibukan dengan daftar pasien yang memenuhi jadwal operasi hari ini. Sudah 3 pasien sejak pagi tadi yang ia tangani. Walaupun semuanya hanya operasi ringan tetapi semuanya cukup melelahkan.

Jaemin menoleh ke jam tangannya, ia masih ada janji konsultasi dengan pasiennya satu lagi jam 2 siang sedangkan ini masih pukul 12 siang. Jaemin berpikir ingin pulang kerumah terlebih dahulu menjemput kedua anaknya makan siang diluar tetapi niatnya urung karna sahabatnya, Renjun baru saja menghubunginya untuk mengajaknya makan siang bersama.

"Ughh sibuk sekali sepertinya ibu dokter ini" ujar Renjun yang sudah datang lebih dulu dari Jaemin di cafe tak Jauh dari tempat Jaemin bekerja.

Jaemin mengedikan bahunya.
"Aku tidak sesibuk itu Injunnie, aku hanya menyalurkan hobiku" jawab Jaemin santai.

Renjun menggeleng dengan kekehan pelan. Hobi macam apa dengan membedah tubuh manusia?

"Kau memang serasi dengan Mark ya? Pyscho"

"Dan kau sangat serasi dengan Jeno si mulut besar"

"Hahahaha, jangan seperti itu... Dia itu mantanmu"

Jaemin tidak menanggapi hanya mencibir Renjun tanpa suara.

"Ei, aku seperti mengenal pria itu" ujar Renjun tiba-tiba.

Renjun menyipitkan matanya dan menatap pintu masuk cafe. Jaemin yang melihat itu pun ikut menoleh ke arah yang Renjun lihat.

Oh tentu saja Renjun kenal, orang yang Renjun lihat itu suaminya! Bukan tetapi suami Jaemin! Bersama seorang wanita yang menggandeng lengan Mark dengan mesra.

Jaemin mengedikan bahunya kemudian lalu kembali fokus ke makanan yang sudah Renjun pesan dari tadi.

"Kau tidak berniat menyusul nya?" Tanya Renjun dengan nada sedikit was-was.

Dari yang Renjun lihat, Jaemin sama sekali tidak menunjukan emosi apa pun. Tidak cemburu, marah atau pun sedih. Wanita itu malah terkesan santai,walau Renjun yakin sepertinya dalam hati Jaemin tidak.

"Buat apa aku menyusulnya? Ini bukan kali pertama" ujar Jaemin.

Renjun membelalakan matanya kaget.
"Kau biarkan suamimu berselingkuh Na?!" Renjun nyaris menjerit keras jika Jaemin tidak melemparkan tatapan tajam kepada Renjun.

"Kau lebih baik diam Injoon... Nanti mereka sadar jika ada aku disini"

"Tapi kan?! Ini dekat tempat kerja mu?! Mereka gila atau bagaimana berselingkuh didekat lingkungan mu?!!"

"Kata Mark, biar aku bisa mengawasi" jawab Jaemin lagi yang sungguh diluar ekspetasi Renjun.

"Pernikahan macam apa yang sedang kalian jalani Jaemin-ah?" Tanya Renjun lemah karna ia sudah tidak habis pikir.

Jika Renjun tidak habis pikir maka Jaemin juga tak kalah heran dengan pertanyaan Renjun. Mereka menikah ya biasa saja? Seperti suami istri pada umumnya.

Saat kedua wanita itu sibuk berdebat satu sama lain, tanpa mereka sadari seorang remaja tampan menghampiri meja mereka dengan senyum ramah.

"Mama!" Panggil remaja itu.

Renjun dan Jaemin pun sontak menoleh. Lebih tepatnya hampir semua pengunjung menoleh karna suara anak itu begitu keras, termasuk Mark dan selingkuhannya.

"Oh sayang? Kamu akhirnya naik apa kesini?" Tanya Renjun kepada remaja yang kini duduk bergabung dimeja mereka.

"Papa  jemput aku tadi" jawab remaja itu.

Real ToxicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang