🤨

1.5K 164 20
                                    

Enjoy
.
.
.
.

Sydney

Di sebuah hotel mewah dengan pemandangan australia sebagai santapan utama saat membuka pintu balkon, Jaemin dengan santai duduk manis dengan segelas red wine ditangannya dengan gaun bunga-bunga menunggu seseorang disana.

"Jika bukan karna Mark, aku malas bersandiwara seperti ini" monolog Jaemin pada dirinya sendiri.

Jaemin bukan tiba-tiba bisa berada dihotel mewah ini sendirian. Semua ini sudah di setting sesuai dengan skenario yang Mark buat.

Seminggu yang lalu saat sesampainya ia di Australia, Mark sudah menyiapkan berbagai tempat yang harus Jaemin datangi sesuai dengan tempat yang akan dikunjungi target mereka.

Jaemin tau jika target Mark kali ini sepertinya bukan orang biasa tapi bisa jadi lawan yang setara dengan mereka.

Bagaimana Jaemin bisa tau? Oh tentu saja karna visual cantiknya yang mampu memanah sang target agar jatuh dalam pesonanya saat mereka tidak 'sengaja' bertemu di hotel yang kali ini Jaemin tempati.

"Hai cantik.. sudah lama menunggu ku?"

Tanpa Jaemin sadari pria itu sudah datang dan berdiri didepannya dengan kemeja putih dan dua kancing teratas terbuka. Benar-benar representasi daddy sugar. Pikir Jaemin.

"Hai Scoup.... Tidak selama itu tenang saja" jawab Jaemin kelewat ramah.

Hei nyonya Lee jangan lupakan kamera tersembunyi yang suamimu letakan disekitarmu bung.

Pria yang di panggil Scoup itu pun tersenyum tipis kemudian duduk dikursi tepat didepan Jaemin.

'sial... Kenapa dia benar-benar tampan'

"Katamu besok lusa akan kembali ke Korea benar? Cepat sekali" ujar si lelaki membuka pembicaraan.

Iya, Jaemin dan Scoup sudah bertukar nomor telpon. Nomor baru Jaemin lebih tepatnya.

Jaemin menampilkan wajah sedih khas wanita Korea yang penuh dengan aegyo.

"Aku harus kembali bekerja.. kau lupa jika aku ini seorang dokter? Klien ku banyak" ujar Jaemin dengan nada mendayu.

Scoup tertawa pelan melihat reaksi Jaemin. Dibenak pria itu Jaemin adalah wanita polos yang haus akan perhatian. Menurutnya sungguh Mark Lee benar-benar tidak bisa memanfaatkan istrinya dengan baik, haruskah ia rebut juga? Mumpung Jaemin memberinya akses?

"Mau ku antar? Dengan Jet pribadi" tawar Scoup.

Tetapi Jaemin menggeleng dengan sangat menggemaskan dimata siapa pun yang melihatnya.

"Nanti suamiku curiga? Kau lupa jika aku wanita yang sudah menikah?"

Tawa pria itu kembali terdengar. "Bahkan jika kau bilang kau anak sekolah pun aku masih percaya.... Lagi pula bukannya suamimu itu si super sibuk? Aku punya banyak waktu jika kau butuh aku saat kesepian" ujar Scoup. Ayolah dia hampir masuk keperangkap Jaemin. Sedikit lagi.

Jaemin melemparkan senyum tipis.
"Dari pada membicarakan suamiku bagaimana kalau lebih baik membicarakan tentang kita"

"Boleh"

.
.
.
.
.
.

Dilain tempat dari dimana Jaemin berada, seorang pria tampan yang tak lain adalah suami Jaemin sendiri sedang meremat kasar earphone miliknya.

Ingin rasanya Mark pergi dari tempat persembunyiannya dan menarik Jaemin pergi, karna jujur saja Mark muak mendengar perkataan menggelikan dari bibir manis istrinya yang biasanya berbicara pedas padanya.

Real ToxicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang