🤩

1.7K 166 11
                                    

Enjoy
.
.

"Oh Seungcheol oppa? Yang waktu itu pernah jadi tetanggaku? Astaga.... Kenapa wajah mu berubah Yakk!"

Peringatan. Ini Jaemin jangan terlalu berekspetasi tinggi. Dia bukan wanita di drama-drama yang akan menangis ketakutan dan sebagainya.

Seungcheol tersenyum kemudian merentangkan tangannya lebar.

"Mau beri aku pelukan? Aku cukup merindukan mu" ujar pria itu.

Jaemin sudah menampilkan senyum cerah, ia akan menghambur kepelukan pria itu tetapi baru saja akan memeluk Scoup Jaemin berhenti dan kembali memundurkan tubuhnya. Menimbulkan tatapan heran dari pria yang berada disampingnya itu.

"Maaf oppa tapi aku sudah menikah" ujar Jaemin.

Oh astaga, adik kecil ini masih sama polosnya. Scoup hanya terkekeh kemudian mengangguk paham.

"Aku mengerti, sayang sekali ya kau sudah menikah... Padahal dulu aku berjanji akan menikahimu" ujar yang lebih tua.

Jaemin menyipitkan matanya, menatap yang lebih tua sambil bertanya "memangnya kau belum menikah?"

Scoup menunjuk dirinya "aku? Tentu saja sudah"

Jaemin berdecak kesal seketika mendengar jawaban itu. "Hei! Kau mau kubunuh?!" Ancamny dengan tangan terkepal siap melemparkan pukulan.

Scoup menahan tangan Jaemin sambil tertawa. "Hahaha kau kira aku benar-benar akan menikahimu setelah kau menikah mendahului aku? Tentu saja aku mencari tambatan hati lain"

"Ah sayang sekali... Kukira kau benar-benar mencintaiku, padahal aku bisa saja meninggalkan Mark sekarang" balas Jaemin kelewat santai.

"Oh kau yakin kalau begitu ay-"

"Tidak kesempatan mu sudah habis tidak ada kesempatan coba lagi"

"Hahahahaha ada-ada saja"

Mereka berdua tertawa bersama, menertawakan percakapan konyol yang diciptakan oleh keduanya.

Tapi tidak berselang lama karna Jaemin ingat tujuan awal rencananya yang bisa sampai sejauh ini.

"Lalu? Kenapa kau melakukan hal tidak terpuji kepada perusahaan milik suamiku eoh? Gara-gara kau aku harus menggerakan tubuh ku demi terbang sejauh ini dan menjadi tumbal!" Ujar Jaemin menggebu-gebu.

Scoup memasang wajah berpikir kemudian menjentikan jarinya.

"Kalau aku bilang aku disuruh ayahmu bagaimana?"

Jaemin membelalakan matanya terkejut.

"Ayahku? Baba yuta?"

Scoup mengangguk pelan.
"Aku disuruh beliau untuk bermain sedikit dengan perusahaan suamimu. Ayahmu bercerita padaku saat pertemuan kami dijepang, ia bilang jika Mark sempat bermain api dibelakangmu dan paman Yuta hanya ingin memberikan Mark peringatan saja"

Penjelasan dari Scoup sukses membuat Jaemin terperangah. Ia tidak pernah berpikir sampai kesana hei!

"Jadi, aku harus menjelaskan apa kepada Mark setelah ini?" Tanya Jaemin entah pada siapa.

Yang Jaemin ketahui Mark pasti mengikuti mereka dan Mark sudah jelas membawa semua anak buahnya. Tidak mungkin Scoup bisa selamat dari sini.

Scoup hanya tersenyum tipis.

"Jaemin ayahmu itu Nakamoto Yuta dan mertua mu adalah sahabat karibnya. Kau jangan khawatir"

Tetapi kalimat itu bukan yang Jaemin pikirkan tapi ada satu masalah besar yang tidak bisa diatas oleh orang tua nya sekalipun.

Jaemin menghela nafas berat dan sambil meringis sedikit "shhh..Oppa, masalahnya itu aku yang menyuruh Mark agar bermain-main dengan para wanita itu"

"APA?!"
.
.
.
.

Seperti yang sudah dijelaskan oleh tuan Choi tadi. Rencana ini sudah disusun matang oleh tuan besar Nakamoto, bahkan Yuta langsung turun tangan memonitor segala kejadian yang terjadi dilapangan, mengikuti semua kegiatan putri dan menantunya. Dan salah satu rencananya adalah menculik Mark dan kedua asistennya kemudian membawa mereka ke mansion keluarga Nakamoto di Australia.  Para bodyguard keluarga Nakamoto sudah menjebak mereka saat perjalanan mereka menuju ketempat Jaemin dan Scoup berada.

Kemudian disinilah Mark, sudah terikat dikursi dengan mata tertutup dan mulut di sumpal kain diruang eksekusi milik keluarga Na. Sedangkan kedua asistennya entah dibawa pergi kemana oleh bodyguard yang lain.

Tap

Tap

Tap

Suara langkah kaki mendekat bisa Mark dengar dengan jelas.

"Hellow big bos"

Deg

Jantung Mark terasa seperti terhantam batu besar, ia sangat tau sekali itu suara milik siapa. Siapa lagi jika bukan ayah dari istrinya!

Oh astaga tidak pernah terpikir oleh Mark jika ia akan berada diposisi seperti ini, apa lagi disekap oleh mertuanya sendiri. Mark mulai merapalkan doa dalam hati, berdoa jika ia memang harus mati sekarang biarkan Jaemin dan kedua anak mereka hidup bahagia. Amen.

Srek.

Penutup mulut itu dilepas dengan kasar oleh seseorang didepannya.

"Aku berikan kau waktu membela diri sekarang. Tidak perlu lagikan kujelaskan apa kesalahanmukan?"

Ah tentu saja. Tentu saja Mark tau apa kesalahannya. Seharusnya Mark tidak usah merasa lega walaupun waktu itu Jaemin bilang ayahnya tidak jadi marah, mertuanya ini adalah Nakamoto Yuta, harusnya Mark sudah sadar diri dari awal.

"Maaf ayah, aku tidak memiliki pembelaan apapun. Aku salah" ujar Mark dengan nada menyesal.

Yang dipanggil ayah tersenyum meremehkan walaupun Mark tidak dapat melihatnya.

"Aku, memberikanmu putriku untuk kau jaga. Aku tau rumah tangga kalian tidak sebaik itu karna aku sendiri tau seberapa keras putriku aku masih mewajari jika kalian saling berteriak atau ya... Setidaknya melemparkan satu pukulan. Tapi aku bukan lah seorang yang mentoleransi perselingkuhan... Dan kau melakukan itu kepada putriku" jelas Yuta.

Yuta menepuk bahu Mark.
"Ini hanya peringatan dariku sebagai seorang ayah, perusahaanmu akan kembali seperti semula karna apa yang dilakukan oleh tuan Choi adalah atas suruhanku. Tetapi jika aku kembali mendengar kau melakukan hal yang sama, jangan kau harap singa betina dirumahku akan diam saja melihatmu berkeliaran nak. Aku ingatkan padamu kita hidup dijaman dimana wanita bisa melakukan hal diluar nalar seorang pria dan ibu dari Jaemin mampu melakukan itu"

Mendengar itu bulu kuduk Mark seketika merinding. Satu lagi yang Mark lupakan dari keluarga istrinya yaitu Wanita adalah penguasa. Sekejam apapun tuan Nakamoto dikenal orang tidak sebanding jika istrinya ikut bermain-main. Semua itu bisa Mark simpulkan karna ia sudah me review langsung putri kedua keluarga Nakamoto, siapa lagi kalau buka Jaemin. Istrinya yang bar-bar.

"Setelah ini ayah juga akan menegur Jaemin, anak itu pasti sebentar lagi sampai mengingat Scoup sudah memberitau dirinya soal ini" ujar Yuta.

Pria paruh baya itu itu dengan senang hati melepaskan segala ikatan yang mengikat tubuh menantu kesayangannya.

Setalah semuanya selesai Mark kembali mengajukan sebuah pertanyaan kepada mertuanya itu.

"Maaf ayah jika aku boleh tau, sebenarnya Choi Seungcheol itu siapa?"

Sambil berjalan pergi dari ruangan itu tuan Nakamato mengatakan hal yang Mark merasa mendidih dibuatnya.

"Oh, dia itu calon suami Jaemin yang posisinya kau rebut secara mendadak"

Saat itu juga Mark berpikir jika ia harus menjaga Jaemin ekstra ketat setelah ini.
Saingannya sudah melebihi kuota yang tersedia.

Sial

TBC

Nanti jangan lupa mampir dibook baru aku yahhh see you

Real ToxicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang