• Disclaimer •
Cerita ini hanya karangan fiktif belaka. Nama karakter dan jalan cerita, tak lain hanyalah hasil imajinasi dan hanya sebatas alur cerita.
Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.
Tidak terdapat maksud tertentu untuk menyerang atau menyindir seseorang, kelompok, maupun bidang.
Dilarang melakukan tindakan copy paste baik sebagian maupun keseluruhan cerita tanpa seizin pemilik dan penulis cerita.
Cerita ini dilindungi oleh Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta yang menyatakan bahwa Hak Cipta adalah hak yang mengatur karya intelektual di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan diberikan pada ide, prosedur, metode atau konsep yang telah dituangkan dalam wujud tetap.
•••
Kenopsia
The eerie, forlorn atmosphere of a place that’s usually bustling with people but is now abandoned and quiet—a school hallway in the evening, an unlit office on a weekend, vacant fairgrounds—an emotional afterimage that makes it seem not just empty but hyper-empty, with a total population in the negative, who are so conspicuously absent they glow like neon signs.(1)
-----
Kenopsia adalah rasa kesepian yang datang tiba-tiba padahal kamu berada di suatu tempat yang ramai atau berisik.(2)
(Sumber: The Dictionary of Obscure Sorrows(1) satu jam(2))
•••
Salam,
Florakiest
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenopsia
Short Story"Ssst, adek lagi tidur, Kak. Jangan dibangunin, ya. Nanti rewel." Ucap Bunda sembari mengusap lembut punggung sang anak bungsu. "Ssst, iya bunda... " balas sang Kakak patuh.