Coba dong jangan males vote. Kan cuma tinggal klik bintang doang 1 detik :(
Lisa menegang di tempatnya, sementara Jungkook justru mengulas senyum simpul. Ini seperti sebuah pertanda bahwa kehidupan Lisa yang semula tenang dan damai akan mendapatkan ancaman tak terduga.
Gadis itu mendengus, tertawa kaku. Ia mendorong dada Jungkook untuk kembali menciptakan jarak. "Lalu memangnya kenapa kalau ini darah dagingmu? Aku tidak minta pertanggung jawaban apapun darimu. Aku membiarkannya tetap hidup juga bukan karenamu. Jadi jangan bertingkah seakan kaulah yang berperan penting atas keputusanku."
"Mengapa kau seolah mentiadakan Ayahnya di saat aku masih bernapas dengan baik? Bukankah aku juga punya hak untuk merawat dan membesarkannya?"
Lisa meremat kedua tangan di sisi tubuh, melesatkan tatapan provokasi pada Jungkook yang kini telah mendudukkan diri di atas sofa dengan santai. Pemuda tersebut terlihat bahagia. Padahal jelas, mereka bahkan tak saling mengenal sebaik itu sebelumnya. "Apa maumu?"
Jungkook melebarkan sepasang tangan, ikut meletakkannya pada sandaran sofa mahal tersebut seakan tempat ini termasuk dalam daftar daerah kekuasaannya. "Bukankah sudah aku sebutkan? Aku juga ingin merawat dan membesarkannya."
"Apa-apaan itu?" Lisa mendecih sinis. Karena pegal ditempa beban berat di pundak dan di dalam perut, gadis itu menempatkan diri di atas kursi kerjanya. "Aku tidak ingin terlibat dalam hubungan semacam apapun denganmu--tidak dengan berpacaran, apalagi menikah. Aku ingin hidup tanpa pasangan selamanya."
"Tidak masalah." Jungkook menjingkatkan bahu, duduk menyamping ke arah Lisa dan menyangga kepalanya dengan satu tangan. "Yang penting aku harus tinggal satu atap bersamamu."
Lisa sontak tersedak saliva sendiri. Pupil matanya membesar, menyorot tajam tak habis pikir pada seorang pemuda sinting yang berada dalam ruangan ini. Ingin merawat dan membesarkan bayi ini saja sudah terdengar konyol. Lantas bagaimana dengan tinggal di bawah satu atap yang sama? Gila, apa?!
Lisa memijit pangkal hidung, memejamkan mata sejenak--menahan jengkel yang nyaris saja membentur puncak kepala. Tidak, Lisa. Jangan sampai kau menyumpah serapahinya dengan suara lantang. Bayimu bisa mendengarnya. Lisa mewanti-wanti. Itu sebabnya ia hanya bersungut-sungut dalam hati, mengelus perutnya sendiri dan berharap bahwa bayi ini takkan memiliki sifat sinting seperti ayah biologisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Where's My Daddy? | Lizkook✔️
Romance[M] Momen One Night Stand yang hanya pernah Lalisa Hwang lakukan satu kali dalam hidupnya itu sama sekali tidak menghancurkannya. Ia justru sangat amat bersyukur, sebab Tuhan menitipkan segumpal nyawa di dalam perutnya. pict on cover : pinterest Sta...