Note : Cerita ini merupakan versi terbaru dari cerita lamaku yang berjudul WHERE'S MY DADDY?, yang pernah aku tulis dan publikasikan tahun 2017 di akun pertamaku. Cerita ini aku revisi besar-besaran, ya; dimulai dari tata bahasa, penyusunan kalimat, alur, karakter, bahkan penokohan. Ada beberapa bagian yang masih akan aku pertahankan, dan banyak juga bagian yang diubah.
Tapi kalau kamu udah pernah baca versi lamanya, dimohon untuk tidak meninggalkan komentar berupa spoiler dan sejenisnya. Atau komentarmu bakalan langsung aku hapus 😘
Btw ceritanya gak bakal lanjut kalo gak rame vote + komen
Tak banyak yang mengerti derita dari seorang anak yang keluarganya hancur lebur. Takut menjalin hubungan adalah salah satunya. Tidak mengherankan, memang. Ada sejenis traumatik di dalam benak, mendistorsi agar memiliki pola pikir bahwa, 'semua manusia sama saja'.
Bukan berarti hatinya telah mati. Bukan berarti pula bahwa benda itu sudah tidak bisa digunakan lagi. Mungkin hanya seperti malas saja; enggan jatuh cinta, enggan menerima cinta, apalagi terikat dalam sebuah hubungan serius layaknya pernikahan.
Ugh ... membayangkannya saja sudah membuat Lalisa Hwang muak setengah mati.
Yaa, menjadi seorang gadis independent itu tidak mudah. Ayah dan Ibunya sudah menikah dan memiliki keluarga masing-masing. Mereka berdua memang tidak memiliki anak lagi dari pasangan masing-masing, dan sesekali masih menghubungi Lisa untuk menanyakan kabar. Ah, Lisa bahkan mengelola salah satu perusahaan yang didirikan sang Ayah. Mereka tidak menelantarkan Lisa sampai terkatung-katung di pinggir jalan, kok. Tapi tetap saja, Lisa kehilangan momen kebersamaan sekaligus cinta dan kasih sayang yang semestinya ia dapatkan secara utuh.
Kalau sudah begini, jangan harap Lisa akan mengizinkan seorang laki-laki untuk masuk ke dalam ruang hatinya. Untuk apa diberi kebahagiaan guna dicintai dan mencintai, jika hanya diakhiri dengan sesuatu yang menyakitkan? Bukankah hal itu sangat merugikan untuk dilakukan? Maka agaknya tak salah jika Lisa menyebut kedua orang tuanya itu cukup bodoh karena masih memilih untuk berumah tangga, padahal pernah sama-sama hancur sebelumnya. Bahkan tak hanya mereka berdua saja yang luluh lantak, melainkan juga dengan Lisa.
Teman Lisa yang bernama Yeorin pernah berkata, 'Sama seperti saat kau membaca sebuah buku. Kau sudah tahu bagaimana akhirnya jika membaca buku yang sama berulang kali. Tapi mungkin saja, kau akan mendapatkan akhir yang berbeda jika kau membaca buku yang berbeda pula. Hal itu bisa diibaratkan seperti pasangan hidup, Lalisa.'
Namun, ah--persetan. Lisa benar-benar tak ingin memikirkannya.
Terbiasa tinggal di sebuah kondominium mewah seorang diri, malam ini Lisa memutuskan untuk mencari sejumput kesenangan di klub malam. Usia dua puluh delapan tahun yang ia pijaki saat ini memang belum tergolong tua. Maka tentu, Lisa masih pantas untuk datang ke tempat semacam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Where's My Daddy? | Lizkook✔️
Romance[M] Momen One Night Stand yang hanya pernah Lalisa Hwang lakukan satu kali dalam hidupnya itu sama sekali tidak menghancurkannya. Ia justru sangat amat bersyukur, sebab Tuhan menitipkan segumpal nyawa di dalam perutnya. pict on cover : pinterest Sta...