Terbiasa tinggal sendiri, membuat Lisa merasa tak nyaman saat mendapati keberadaan Jungkook di dalam kondominiumnya. Terlebih, mereka memang tak saling mengenal dekat sebelumnya, selain hanya pernah melewati satu malam sialan beberapa bulan lalu.
Gadis itu menghela napas, mendaratkan bokong di hadapan Jungkook yang telah menyantap sarapan lebih dulu. Lisa sama sekali tidak mempermasalahkan biaya makan atau biaya listrik yang bertambah karena kehadiran Jungkook. Tapi--astaga ... bisakah ia tidak melihat wajah menyebalkan itu setiap hari? Lisa selalu merasa jengkel acapkali memandangnya, sungguh!
Dilihat dari ekspresi wajah yang terukir, jenis senyuman yang dipamerkan, tatanan rambut, pakaian--pokoknya seluruh penampilan Jungkook, bagi Lisa laki-laki tersebut benar-benar mencerminkan sosok playboy sejati. Ugh, sungguh tipikal pemuda yang sangat amat Lisa hindari dalam hidup ini. Namun memang kepalang malang, Lisa justru harus pandai menahan diri karena pemuda tersebut akan tinggal di rumah ini selama beberapa bulan ke depan.
"Aku akan mengantar dan menjemputmu setiap hari, ke manapun kau pergi," adalah kalimat pembuka yang Jungkook lontarkan pagi ini.
Hal itu membuat Lisa sukses mengangkat satu alis, tak setuju. Roti lapis isi telur dan keju buatan Bibi Kim yang tampak lezat itu mendadak tak mampu membangkitkan selera makan Lisa. "Aku bisa menyetir. Kau tidak usah repot-repot. Urus saja pekerjaanmu."
"Mengurusmu sudah masuk dalam list pekerjaanku, Lalisa Hwang."
"Aku bukan bayi."
"Tapi kau sedang mengandung bayiku."
Lisa mendengus dongkol, membuang pandang ke sisi samping. Belum dua puluh empat jam Jungkook tinggal di sini, tapi setidaknya pemuda itu sudah berhasil menguji separuh kesabaran Lisa. "Aku tidak butuh dipedulikan olehmu, Ahn Jungkook. Sudah kubilang, aku bisa melakukan semuanya sendiri."
"Kalau begitu, cobalah untuk bergantung padaku. Jadi kau tidak harus melakukannya sendiri."
Ya Tuhan ...
Agaknya Lisa memang tidak pernah menang jika berdebat dengan Jungkook. Laki-laki itu seakan tak memberinya banyak opsi selain menurut dan patuh. Benar-benar dominan, pengontrol, serta mengambil otoritas penuh atas hidup Lisa yang semula tenang dan damai.
Jungkook lantas beranjak setelah menyelesaikan sesi sarapannya. Ia menyadari bahwa Lisa tidak bisa makan dengan nyaman apabila terus melempar kata dengannya. "Aku akan menunggumu di ruang tengah."
Lisa hanya melirik tak acuh, sebelum kemudian tatapannya jatuh pada sebungkus rokok menthol di atas meja. Ia berujar singkat, "Rokokmu tertinggal."
Bukannya meraih untuk digenggam atau dimasukkan ke dalam kantung celana, Jungkook justru malah melempar kotak nikotin tersebut ke dalam kotak sampah. "Aku akan berhenti merokok mulai sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Where's My Daddy? | Lizkook✔️
Romance[M] Momen One Night Stand yang hanya pernah Lalisa Hwang lakukan satu kali dalam hidupnya itu sama sekali tidak menghancurkannya. Ia justru sangat amat bersyukur, sebab Tuhan menitipkan segumpal nyawa di dalam perutnya. pict on cover : pinterest Sta...