08 - THE DREAM FLAKES.

17 7 1
                                    

Kalau ada permasalahan kata,
Mohon koreksinya.

Siap mengarungi kisah
"Unknown Reason?"

Jangan lupa follow dan votenya.

Jangan lupa follow dan votenya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

08 - THE DREAM FLAKES.

Menatap lapangan kosong penuh tanda tanya. Gadis tersebut mengernyit. Dia terus bertanya pada benaknya sendiri.

"Gue dimana?"

Pertanyaan tersebut selalu mengalun di setiap pijakan menyusuri area bangunan sekolah.

Tepat di belokan, pergelangan tangan kiri merasa ada yang menyentuh.

Respon tubuhnya kaku, ia kaget. Namun tidak berangsur lama.

Setelah...

Ia mengetahui siapa pelaku tersebut.

"Kak Jeon?"

"Li, Lily." Panggil seseorang membuyarkan lamunan.

Lily tersentak, lalu menatap siapa gerangan yang menganggu aktivitasnya.

Usman. Ketua kelas, menatap dirinya dengan menyengir kuda.

"Ya?"

"Ada yang nyari lo di depan." Kata Usman. tetap dengan cengiran garingnya.

Lily merasa terganggu dengan cengiran itu. Tanpa basa basi, ia beranjak untuk menemui tanpa bertanya lagi siapa yang akan mencarinya. Tentu saja sudah mengucapkan terimakasih.

Punggung tegap berada di depan mata. Meskipun membelakangi dirinya, ia tahu pemilik punggung tegap ini.

"Zed?"

Zed berbalik lalu tersenyum tipis. "Hei."

Lily balik tersenyum. "Ada apa?"

Zed celingukan memastikan keadaan. Tangannya terjulur merogoh kantung almamater.

Lily menaikkan sebelah alis, ia menatap penuh tanya pada Zed. "Ini apa?"

Tampak sebuah kertas putih di sodorkan padanya. "Lo mau ini kan?"

"Maksudnya?" Lily masih tidak paham.

Unknown ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang