Kalau ada permasalahan kata,
Mohon koreksinya.Siap mengarungi kisah
"Unknown Reason?"Jangan lupa follow dan votenya.
09 - THE WARM NATURE OF ZED.
Pagi - pagi sekali gadis pemilik surai cokelat itu harus stay disekolah. Bukan tanpa alasan ia melakukan, ini semua karena Zed yang tidak mau menuruti keinginannya.
Lily setengah berlari menghampiri Zed yang kesusahan membawa berbagai macam peralatan.
"Gue bantu."
Zed tersentak mendapati Lily berdiri disampingnya. Gadis tersebut begitu dekat sehingga Zed bisa mencium aroma shampoo dari rambutnya.
"Nggak perlu." Zed menolak.
"Terserah." Lily menyentak sebagian peralatan di tangan Zed – berpindah pada genggamannya.
Zed mendengus pasrah menyikapi keras kepala gadis tersebut.
Mereka berdua berjalan beriringan. Sekali - kali Lily melirik pada Zed yang tak menunjukkan ekspresi apapun.
"Zed, gue mohon." Pinta Lily tiba - tiba.
Refleks Zed berhenti melangkah. Tanpa sadar ia meremas kuat benda - benda di tangannya.
"Gak."
Lily mengerjab – Zed kembali cuek? "Zed.." dia menunduk menyembunyikan rasa sedih.
Zed mendengar nada rendah itu menahan tangis. Rahangnya mengetat. "Lo suka Samudera?"
"Nggak." Protes Lily – mana mungkin dirinya bisa suka, selama ini aja mereka tidak saling mengenal.
"Gue mau Joy gabung."
"Kalau Joy bisa gue toleransi."
"Samudera juga." Pinta Lily.
Zed memejamkan kedua mata. Bagaimana bisa ia satu kelompok dengan anak itu, Sekelompok dengan Samudera tidak pernah ia pikirkan sebelumnya.
"Lo kenapa ngebet banget sama dia sih? Gue kurang apa coba buat lo?" Sentak Zed.
Lily mundur beberapa langkah. Teriakan Zed mengagetkannya.
Selang beberapa detik mereka sama - sama diam, Zed berdehem memecahkan keheningan. "Sorry."
"It's okay." Lily menjawab santai – teriakan seperti itu sudah biasa untuknya.
Setelah membantu Zed, Lily pergi karena tidak mau berlama-lama dengan anak itu.
Zed melihat punggung mungil itu melenggang pergi sembari mengepal kedua tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unknown Reason
Novela Juvenil•𝗝𝗔𝗡𝗚𝗔𝗡 𝗟𝗨𝗣𝗔 𝗙𝗢𝗟𝗟𝗢𝗪 𝗦𝗘𝗕𝗘𝗟𝗨𝗠 𝗠𝗘𝗠𝗕𝗔𝗖𝗔• Sepotong ilusi kerap muncul pada alam bawah sadarnya. Lilyana Patricia - langsung berubah pikiran dan bersedia menerima untuk bersekolah di Loversland International School. Pendidika...