Sunghoon kini bercerita pada Jay dan Jake mengenai dirinya yang mencium pria dalam mimpinya, tentu mereka belum tau siapa pria yang dimaksud sebab Sunghoon masih tetap merahasiakan hal itu.
"Bisa disebut mimpi basah ga sih" Celetuk Jay yang mulai bosan dengan pembicaraan ini.
"Ga sampe basah anying, gue tau kalau bahas ini bakal berakhir kayak gini tapi enggak tau kenapa gue tetep bahas ini sama kalian"
Jake juga jadi ikut pening. "Duh ga sanggup gue, lo minum obat tidur aja"
"Ga ngaruh, gue bukan lagi ada gangguan tidur" Nah kan, nyesel Sunghoon bahas hal ini sama dua sepupunya.
Apa Sunghoon omongin sekarang aja ya. "Sebenarnya cowok itu Sunoo" Ungkapnya, berharap mereka bisa membantu.
"Sunoo? Maksud lo cowok di mimpi lo itu Sunoo?" Jake kini mulai excited.
Sunghoon mengangguk yakin. "Lo beneran suka sama tu orang, jangan deh Hoon" Jay ada alasan tersendiri mengapa dirinya agak tidak suka dengan Sunoo.
"Semenjak tu bocah beneran liatin tattonya di kelas gue jadi hilang respect" Jay hanya tak ingin menutupi ini. "Apalagi pas foto dia pake gaun, masa cowok pake gaun si" Jay bergidik takut.
Sunghoon berdecak sebal, telinganya langsung panas dengar ucapan Jay. Tapi Sunghoon ga boleh bertindak berlebihan, hak untuk tidak suka ya terserah Jay.
Lain hal nya dengan Jake, entah ini bisa dibilang munafik atau bermuka dua. Saat tau Sunoo adalah sepupu Heeseung— Jake jadi mencoba menerima murid baru itu, tak ingin membuat Heeseung berburuk sangka padanya.
"Kalau lo suka ya tinggal perjuangin Hoon" Tutur Jake.
"Ga secepat itu juga, gue butuh adanya masa pdkt"
"Lama lu, tinggal tembak jjederrr. Jadian deh" Jay harus tetap mensupport Sunghoon kan, padahal jauh dalam pikiran nya Jay khawatir jika Sunghoon benar-benar punya hubungan spesial dengan Sunoo. Bagaimana ketika Kakek tau cucunya bersama pria dengan tangan kotor.
Sunghoon menggeleng. "Pelan-pelan aja, asal pas nembak langsung di terima. Lagian ya, Sunoo tu kek rada ga peka gitu, atau memang friendly ke semua orang"
Jake mengangguk paham. "Bisa jadi juga sih"
Pelayan mendadak mendatangi mereka.
"Gue lemonade aja deh" Pikiran pusing enaknya minum yang segar. "Lo apa Jake?"
"Taro ada ga?"
Sunghoon melihat kembali buku menu. "Ada"
Jake menggeleng. "Gue Red Velvet deh"
Jake menyenggol Jay yang sedang bengong. "Lo apa Jay?"
"Gue Twice"
I wanna know, hari jungil utgo itda nunde.
***
Sunghoon mengedarkan pandangan, rasa sakit menjalar dari hatinya menuju matanya. Setetes kemudian deras, apa yang membuat dirinya sangat gelisah ini. Sunghoon tau dirinya kembali bermimpi, tapi kenapa kegelisahan hatinya sangat nyata terasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selenophile; Enhypen √
Ficção AdolescenteDisaat semua orang ingin menjadi jamur truffle atau shiitake, Sunoo bilang hanya ingin menjadi lobak. Dan ya, Sunoo adalah bayi lobak kecil yang indah bagi Sunghoon. Sunoo adalah seorang Parkour Practitioner, sementara Sunghoon adalah Figure Skatin...