Bonchap

1.3K 132 14
                                    

Mata mungil itu bertemu dengan mata rubah yang lebih tajam, terharu karena lekukan senyum entah sengaja atau tidak diarahkan padanya. Tangan mungil itu menggenggam jari Sunoo, makhluk mungil di gendongannya menguap lucu. Setelah setengah bulan akhirnya bayi itu bisa dibawa ke rumah, jangan sangka itu bayi Sunoo.

Itu adiknya, Sooya melahirkan tepat pada 11 September malam. Hal itu membuat pernikahan Sunoo dan Sunghoon harus ditunda sesaat, dan kini keduanya sudah macam pemilik dari bayi itu. Joohyun berkunjung menengoki Sooya, sekaligus melihat baby.

Bitna sudah mulai mengoceh lagi, akan menjadikan baby itu sebagai model cilik lah, suruh Sunoo buat baju lucu buat si kecil lah, minta Jungwon jadi fotografer baby lah. Duh bacot banget, pingin Sunghoon sumpal mulutnya pake gulungan sempak.

Kamar itu jadi rame banget, udah pasti semua orang nengokin si kecil ini.

Oh iya, si kecil berjenis kelamin laki-laki. Itu artinya Sunoo dan Jungkook menang dalam taruhan, dia sih masih diam liat Nana ngoceh. Tunggu aja sampai gadis itu berhenti.

".... ada dasi kupu-kupu nya gitu No, terus nanti ala-ala dikantor fotonya" Begitulah ocehan Bitna berhenti.

"Boleh, tapi dana nya dari Nana semua" Sahut Sunoo.

"Lah kok dari gue, minta Ayah lah"

"Nuno kan menang taruhan, jangan bilang Nana lupa. Dih, pikunisasi"

Bitna menepuk jidat, dia lupa tentang hal itu. Sunghoon dan yang lain belum tau nih apa yang dipertaruhkan mereka, Jake menoel lembut pipi si kecil. "Btw, taruhan apa?"

"Taruhan jenis kelamin ni bayi, dan gue menang. Taruhan nya semua uang di black card Nana, ayo mana?"

Dengan pasrah Bitna mengeluarkan Black cardnya dan menyerahkan nya pada Sunoo, dengan iseng menaruh black card itu ditangan si kecil. "Maacih aunty, El jadi puna uang walau beyum kelja" Jahil Sunoo menada-bicarakan bayi itu.

El Sagara Kim, nama bayi laki-laki itu.

"Haduhhh gemes sama yang gendong" Sahut Sunghoon.

"Salah! Salah!"
"Salah we salah!"

Dih heboh banget, suka suka Sunghoon dong.
.
.
.
.
"Nanti sore kamu ketemu orangnya, Kakek udah booking restauran dekat pantai yang ada hotelnya itu. Tau tempatnya kan?"

Bitna tersenyum, mengangguk. "Tau Kek" Jika tidak pasrah mau bagaimana lagi, dia meminta Sunoo memilihkan nya baju. Tampak sederhana, celana hitam dengan jas hitam dan juga dalaman putih polos, Sunoo mengambil sebagian rambut Bitna untuk ia satukan dan ikat. Membuatnya sedikit berantakan dengan anak rambutnya, Bitna menyemprotkan sebagian isi dari parfume nya. Mandi parfum.

"Siapapun dia, gue harus tampil keren. Benerkan?"

Sunoo mengangguk, pria itu menghampiri Bitna untuk memeluknya. "Dia pasti orang baik, Nana harus coba untuk dekat sama dia ya. Selalu senyum, jangan buat dia ga nyaman"

Tangan Bitna terangkat menepuk-nepuk pucuk kepala Sunoo. "Jangan khawatir, gue ga bakal lakuin hal gila meski sebelumnya pernah kepikiran. Tapi enggak kok, gue udah gede. Bukan anak kecil lagi"

Pelukan itu merenggang. "Gue cabut, No"

"Hati-hati"

Bitna dengan semangat menuruni tangga, kemarin dia sudah latihan tersenyum. Dia ingin memberi kesan pertama yang menawan untuk siapapun orangnya nanti, melewati Namjoon dan Sooya di bawah. Keduanya heboh memberi semangat, kali ini Bitna akan berangkat dengan mobil Bugatti nya. Siapa tau gadis yang nanti dia akan temui memakai dress, Bitna sudah siapkan sebuket bunga mawar merah juga.

Selenophile; Enhypen √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang