08

21 1 0
                                    

Kini Satria dan Petra telah sampai di kediaman orangtua Petra.
Belum saja dipersilahkan masuk, Satria langsung menerobos begitu saja dan mendudukkan diri nya di sofa ruang tamu.

"Duduk aja bang." Ujar Satria tanpa wajah berdosa.

"Sebenarnya yang jadi tuan rumah gue atau adek gue?" Batin Petra dengan diiringi gelengan kepalanya, lalu duduk di sofa samping Satria. Iya, bagi Satria rumah abangnya itu, sudah dia anggap sebagai rumah keluarganya sendiri. Menurut Satria, disini dia lebih dapat merasakan kehadiran kasih sayang orangtua daripada di rumahnya sendiri.

Amanda yang baru selesai memasak di dapur, berjalan sembari membawa masakannya ke ruang tamu. Dirinya yang mendapat kabar bahwa Petra pulang bersama Satria, langsung bergegas membeli bahan makanan untuk makan bersama. Tak lupa juga, Amanda membuatkan makanan kesukaan Satria, nasi goreng rendang.

Amanda menaruh semua makanannya di meja, tak lupa juga dia mempersiapkan beberapa cemilan untuk menemani santai nantinya. Amanda melihat Satria dan Petra yang sedang asik menonton televisi, sepertinya mereka berdua belum menyadari keberadaannya.

"Serius amat nontonnya, sampai-sampai tante datang bawa makanan ga noleh sama sekali."

Satria dan Petra sedikit kaget, langsung menoleh ke asal sumber suara. Dilihatnya Amanda yang sedang tersenyum ke mereka.

"Eh tante." Ucap Satria, lalu berdiri untuk menyalimi Amanda disusul Petra.

Amanda ikut duduk bersama mereka. "Nih dimakan dulu, tante udah masakin juga makanan kesukaan Satria." Dengan mata berbinar, Satria menatap sepiring nasi goreng rendang kesukaannya. Tanpa ada aba-aba, Satria langsung melahap nasi goreng itu. Amanda yang melihat kelakuan keponakannya itu, hanya bisa menggelengkan kepalanya. Sementara di sisi lain, Petra heran kenapa hanya ada sepiring nasi goreng padahal disini ada dua orang.

"Mom, kok nasgor nya cuma satu?" Tanya Petra menatap curiga mamanya.

"Iya, soalnya cuma khusus dan limited buat adik kamu doang." Jawab Amanda yang masih sibuk menuang air ke gelas tanpa menghadap ke putranya.

"Tapi mom..." Ujar Petra, ingin protes tetapi sudah dipotong terlebih dahulu oleh mommy nya.

"Udah gausah protes, itu masih ada nasi sama ayam, makan yang itu aja." Ucap Amanda lalu menegak habis minumannya.

"Ck, masa sama anak sendiri kaya gitu." Kesal Petra. Beginilah yang Petra sedikit tak suka dengan mommy nya dari dulu, jika sudah bersama Satria, maka mommy nya itu akan pilih kasih antara dia dan adiknya, dan ya tentu Petra yang akan menjadi korban mamanya sendiri.

"Masih mending mommy masakin buat kamu, padahal tadi niatnya mommy cuma mau masakin buat Satria doang." Ucap Amanda membalas perkataan anaknya. Satria yang melihat wajah kesal Petra hanya tersenyum meledek, Petra yang menoleh menatap Satria membalasnya dengan tatapan permusuhan yang malah dibalas juluran lidah oleh Satria. Memilih mengabaikan Satria dan Amanda, Petra langsung mengambil piring, nasi dan lauk untuk dimakannya. Perutnya lapar dan tidak akan ada habisnya nanti kalau debat sama mommy nya.

Kini mereka bertiga masih sedang asik memakan makanannya sembari menonton televisi. Sesekali Amanda berteriak karena film di hadapannya dan sedikit berdebat dengan Petra, anaknya. Satria yang melihat tante nya seheboh itu hanya tersenyum tipis dan menggelengkan kepala, andaikan keluarga nya juga begitu, andai, ucapnya dalam hati.

****

Satria melangkahkan kaki nya di koridor menuju kelas, itu membuat seluruh siswi yang ada di sana melihat ke arahnya baik yang di dalam kelas maupun di luar. Tatapan Satria datar, sudah bukan hal aneh lagi jika banyak siswi yang memperhatikannya. Tak peduli dengan itu semua, Satria tetap melangkahkan kaki nya menuju kelas.

JAUH KEHILANGANMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang